contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Selasa, 09 Maret 2010

Tau kah anda bahwa sebelum merdeka indonesia dijajah belanda selama 3,5 abad dan Jepang 3,5 tahun. Banyak sekali kejadian heroic dan luar biasa sebelum mencapai kemerdekaan. Anda bertanya apakah ini ada hubungan dengan cerita? jawabannya TIDAK. Ini hanya sebuah kisah remaja yang saya putar balikan. Genre na adalah Rokadi. Gak tau Rokadi? Roman kacau komedi hehe. Saya bukan penulis berbakat seperti raditya dika maupun J.K. Rowling karena itu saya tetap Pede menulis cerita ini (lho?). Cerita ini tentang seorang pemuda bernama Jono (kesamaan nama tidak disengaja emang namanya pasaran koq :P) yang mungkin biasa tapi saya ubah menjadi tidak biasa. Semoga cerita bersambung ini nantinya menghibur dan menjadi inspirasi buat anda. Inti dari pembukaan ini adalah Gak ada intinya hanya cuma untuk manjangin tulisan aja hehe. Ok let's start the story.

Jono seorang cowo bertampang biasa dan bertubuh biasa-biasa saja. Seorang anak dari sepasang petani dikampung terpencil. Ada sesuatu yg tidak biasa darinya yaitu otaknya. Mungkin jono hanya orang miskin dan tidak punya apa-apa tapi dia sangat cerdas dan punya daya tangkap tinggi. Inilah yg membuat dia mendapat beasiswa ke UFKP*. Universitas ini cukup terkemuka di Jakarta. Jurusan apa yg dimasuki jono? Jurusan ke dokteran saudara-saudara. Ada satu masalah yang membuat jono jadi terhambat yaitu biaya. Mungkin uang kuliah memang diberikan sampai selesai tapi bagaimana dengan tempat tinggal dan biaya hidup? Orang tua jono hanya mampu memberikan 500rb saja perbulannya itupun tidak pasti. Setelah memutar otak dengan keras akhirnya dia meneguhkan hati untuk pergi ke jakarta dan cerita petualangan Jono pun dimulai.

Jakarta,kota yang padat luar biasa. Ibukota indonesia yang serba ada. Sesuai namanya Jakarta yang artinya Jambret Ada Korupsi Ada Rampok Tentu Ada. Setelah melihat Universitas tempat dia kuliah dan mendaftar diapun mencari kos-kosan. Kata orang uang bukan segalanya itu adalah kata orang kaya. Karena bagi mereka uang bukan segalanya masih ada master card dan cek. Tidak bagi jono yang hanya memiliki 500rb untuk bayar kos dan makan serta perlengkapan hidup (odol,sabun,dll).

Jono pun melangkah mencari kos murah disekitar daerah kuliah dia. Sambil lihat iklan kos yg ada di dinding-dinding jalan.

Menerima Kos buat Berondong
Biaya: 400rb/bulan + servis khusus dari ibu kos
" Waduh ini kos apa prostitusi" sambil garuk-garuk kepala yg gx gatal.

Kos pas di kantong
fasilitas: Tv,AC,kulkas pribadi, Kamar besar.
biaya: 4jt/bulan
" Glek.. ini mah hotel" kembali mencari iklan lain

Peristirahatan murah meriah bayar 1x untuk selamanya."wah pas nhe" jono membaca dengan serius. Tempat nyaman dijamin bebas banjir,banyak bunga,bersih, dan tenang. "Ok banget neh" semakin serius. Bebas rampok dan tetangga ramah jika berminat hubungi TPU Jeruk Purut untuk ukuran 2 x 1 lagi diskon 20% Buruan mati! selama masih diskon. " Sialan neh iklan!" jadi manggut-manggut deh hehe.

Jono terus melangkah mencari-cari kos. Sampai jam 5 sore dia masih blum dapat yang cocok dihati dan dompet. Dia melihat ada taman dan memutuskan untuk duduk di salah satu kursi disana. " Susah juga cari kos di jakarta dengan harga murah,gimana yha?" pikir jono dalam hati, tiba tiba muncul seorang nenek yang mendekat kepadanya. " Nak saya perhatikan kamu nampak bingung sekali, ada masalah ap? mau cerita ma nenek?" sambil duduk disebelah jono. " Lagi cari kos gak ada yg cocok,maklum kantong tipis nek hehe" jono menunduk karena malu. "Emang kamu ada dana berapa?" nenek nampak penasaran. " 500rb nek" nenek terkejut " di Jakarta itu susah nak" sambil menepuk pundak jono " itu juga harus di bagi ma biaya hidup nek" nenek pun terperanjat "Astaga!". Singkat cerita nenek pun terharu karena keadaan jono lalu memberikan alamat tempat kos murah.

Kaki melangkah menuju tempat itu. Jalan Angker nomor 13 "Glek.. nama na lumayan riskan". Sebuah kejutan ada disana, Nampak sebuah rumah besar yg nampak tua. Jono memberanikan diri untuk menekan bel. 5 menit 10 menit tak ada respon. Ketika dia mau tekan bel sekali lagi tiba-tiba pintu terbuka dan nampak seorang wanita tua dengan perawakan badan cukup besar dengan wajah nampak setengah baya. "Ada perlu apa yha?" akhirnya jono hanya memberikan surat dari nenek tadi. " Kamu butuh tempat kos?" tanyanya "Iah butuh banget non!" pinter juga si jono mencuri hati wanita tua yang akhirnya diketahui bernama Rose. "Ah kamu bisa aj, sebenarnya ini kos putri tapi surat rekomendasi dari kepala kos ini" katanya sambil membaca ulang surat itu " Hah? Kos putri?" jono tampak terkejut." Kamu keberatan?" wajahnya berubah sinis "ah tentu saja tidak tapi apakah mereka terima saya disini?" loe tuh yg keberatan badan! kata jono dalam hati. " Saya rasa gx masalah ayo masuk, oh iya setiap bulan kamu bayar 150rb yha" bukan main senangnya jono. Kesenangan itu tak bertahan lama,sesuatu menganjal dibenaknya. "Kamar saya bukan nomor 13 kan?" tanyanya harap-harap cemas." Bukan koq nomor 28 kamarmu" jono bernafas lega. "Kamar tuh dulu ada mahasiswi hamil bunuh diri jadi gak ada yang mau tempatin makanya harganya murah" Nah kan apa ku bilang pikirnya. " Ini kamarnya,kalau mandi pakai kamar mandi umum di ujung lorong." lalu dia pun melangkah pergi.

Kamarnya memang cukup mewah. Ukuran 4 x 3 dengan lemari kecil dan ranjang. Dia pun memindahkan bajunya ke lemari. Didalam lemari itu ternyata ada sebuah gitar tua yang masih lengkap senarnya. Setelah dibersihkan dia letakan disamping lemari. Dia kemudian mengambil handuk dan sikat gigi dari tasnya untuk bersiap mandi. Dia pun menelusuri lorong itu, kira kira melewati 2 atau 3 kamar. Tapi nampak tidak ada tanda-tanda kehidupan. Setelah mandi dia kembali ke kamar dan memang di kanan dan kiri kamarnya tidak ada sedikitpun suara. " Apa memang tidak ada orang lain ya?" sambil menyetel gitar. Dia pun mulai mengetes gitar itu "Masih bagus koq.. kalo gak ada duit bisa ngamen pake ini neh hehe". Nampak diluar kamar tidak ada seorang pun jono keluar dan duduk di depan kamarnya bermain gitar sambil bernyanyi menatap bulan.

Disini...
Kusendiri berteman dengan gelapnya malam
Bintang di langit ramai bermain
Bulan tersenyum indah padaku
Terangi gelapnya malam
Indah damai dalam hati

Angin bawa jiwaku
Terbang tinggi dimalam sepi
Lantunan Laguku mengiringi kesunyian malam ini
Walau dengan nada-nada sederhana
Tapi kupersembahkan hanya untuk Bulan dan Bintang


Bersambung ke part 2

Bersambung adalah cerita yang tertunda

0

0 komentar:

Base Jam ~ Bukan Pujangga

Get more songs & code at www.stafaband.info
1 komentar anda = 1 Backlink
Kapan lagi dapat backlink segampang ini
Keep Comment

Followers

My Award

Photobucket