contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Minggu, 31 Oktober 2010

Penemuan bakatnya sebenarnya tak sengaja. Suatu kali, di tahun 1930-an, seorang saleswoman menawarinya suatu tantangan. Jika Mary Kay Ash bisa menjual 10 set ensiklopedia, ia akan mendapatkan satu set ensiklopedia, gratis!


Tantangan itu tak disia-siakannya. Ash lalu menawarkannya ke sejumlah rekan dan kerabatnya. Hasilnya, hanya dalam waktu satu setengah hari, 10 ensiklopedia berhasil ia jual. Padahal umumnya seorang sales baru bisa menjual ensiklopedia sebanyak itu dalam waktu tiga bulan. Dari sanalah ia menemukan bakatnya: menjual.


Setelah itu ia makin rajin berjualan ensiklopedia sebagai part-timer. Sayangnya, ia mendapatkan banyak keluhan karena tak semua keluarga membutuhkan ensiklopedia di rumahnya. Tak sedikit juga yang memarahinya. Merasa bersalah karena sudah "merayu" banyak orang untuk membeli ensiklopedia, akhirnya ia mencari produk lain yang benar-benar berguna di rumah tangga untuk menyalurkan bakat menjualnya. Ia kemudian bekerja di Stanley Home Products, perusahaan yang menjual perlengkapan rumah tangga dan perlengkapan mencuci.


Tahun 1952, ia pindah ke World Gift Co dan meraih sukses di sana. Ia bahkan diangkat menjadi direktur penjualan nasional karena prestasinya yang luar biasa. Dalam posisinya itu, ia bisa mengembangkan penjualan hingga ke 43 negara bagian AS.


Namun satu kejadian membuatnya mengundurkan diri. Sebagai seorang yang ahli di bidang penjualan langsung, ia banyak memberitips dan trik kepada para stafnya. Namun ketika promosi jabatan dilakukan untuk mengisi posisi puncak di World Gift Co, ternyata yang terpilih adalah muridnya, bukan dirinya. Alasannya karena si murid itu laki-laki, sedangkan ia seorang perempuan. Ia kemudian keluar setelah 11 tahun mengabdi di perusahaan itu.


Sekeluarnya dari sana, Ash menggagas usaha sendiri dengan modal hanya 5000 dolar AS.Ia membuka toko di Dallas pada September 1963. Pada usianya sudah separuh baya, ia menjual produk kecantikan yang sudah ia kenal ketika masih bekerja di World Gift. Produk unggulannya adalah krim kulit yang diramu untuk pelembab kulit.


Toko itu jadi markasnya karena cara berjualannya adalah dari rumah ke rumah.Menurutnya, rumah tangga merupakan tempat yang hebat untuk menjual, menjual, dan menjual lagi. Ash memiliki tim yang terdiri dari sembilan konsultan (yang juga sebagai penjual). Termasuk di dalamnya adalah anaknya sendiri yang baru berusia 20 tahun.


Cara penjualan langsung seperti itu ternyata efektif. Tahun pertamanya saja, ia sudah bisa meraih omset 198.000 dolar AS. Lalu pada tahun 1964, ia mengundang 200 ibu-ibu rumah tangga calon konsultannya di sebuah ruangan (cara ini kemudian menjadi ciri khasnya). Makin lama, jumlah konsultannya makin banyak. Mereka yang berprestasi baik biasanya dianugerahi penghargaan pada pertemuan tahunan yang megah.


Ketika Mary Ash meninggal tahun 2001, omset perusahaan perempuan kelahiran tahun 1918 ini sudah mencapai 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 20 trilun. Jumlah kantor perwakilannya sebanyak 800.000, yang tersebar di 37 negara. Kini perusahaan yang didirikannya, Mary Kay Cosmetics Inc., merupakan perusahaan kosmetik dengan sistem penjualan langsung terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 1,7 juta konsultan.


Perusahaan kosmetik raksasa ini terwujud berkat kejelian Ash memanfaatkan peluang menjual kosmetik secara langsung dengan mempekerjakan kalangan ibu-ibu rumah tangga sebagai konsultannya. Mungkin jika ia tak tersinggung oleh perlakuan diskriminatif petinggi World Gift, sukses ini tak mungkin bisa terwujud.


0
Sabtu, 30 Oktober 2010

Beberapa waktu lalu saya terpikirkan tentang fenomena alamiah yang ada di kehidupan sebagian saudara kita yang terlahir dengan keadaan kurang sempurna, yaitu orang tuli. Hampir semua orang tuli pada akhirnya akan menjadi bisu dengan sendirinya, saya berpikir tentang apa yang dapat kita pelajari dari fenomena tersebut, karena saya percaya Tuhan telah memberikan alam beserta segala fenomenanya untuk dipelajari oleh manusia.

Yang saya dapat simpulkan dari fenomena tersebut adalah bahwa sesungguhnya orang tuli yang menjadi bisu, menjadi bisu bukan karena ketidakmampuan bicaranya secara alamiah, tapi dia menjadi bisu karena dia tidak dapat mencontoh dan tidak tahu bagaimana caranya menggunakan lidah yang dia miliki untuk berbicara. Ya, ketidak mampuan mendengar dapat membuat seseorang tidak mengetahui kemampuan yang ada pada dirinya sendiri. Namun saya juga melihat bahwa sebagian orang tersebut berusaha dan dapat berbicara walaupun tidak dengan sempurna.

Nah, pembelajaran yang ingin saya bagikan ke saudara-saudara sekalian adalah bukan pada saudara-saudara kita yang terlahir kurang sempurna tersebut, namun bagian yang penting adalah di mana banyak manusia yang "mentulikan" dirinya sendiri. Mentulikan disini dalam arti tidak mendengar tentang pendapat orang lain, menganggap diri sendiri paling benar, dan menutup diri dari segala kritik dan saran dari orang-orang sekitar kita. Terkadang arogansi membuat kita menjadikan diri kita terlalu sempurna untuk mendengar pendapat orang lain. Pada akhirnya sikap seperti itu membuat kita tidak sulit meningkatkan kualitas pribadi kita, dan dapat membuat kita bahkan tidak mengetahui kemampuan yang ada pada diri kita sendiri.

Jadi para pembaca yang budiman, alangkah baiknya kita membuka diri kita terhadap pendapat, kritik, saran, dan segala masukan yang ditujukan orang lain terhadap diri kita. Yang baik kita terima dan kita lakukan, yang buruk kita jadikan pelajaran dan kita jauhi. Percayalah bahwa keterbukaan yang berasal dari kerendahan hati adalah awal dari proses perbaikan kualitas hidup.

0
Jumat, 29 Oktober 2010

Ada sebuah fakta menarik yang patut direnungkan. Ternyata 80% waktu manusia habis digunakan untuk berkomunikasi dan 45% dialokasikan untuk mendengar. Sayangnya, terdapat sekitar 75% kata-kata yang diabaikan, disalahpahami, dan dilupakan. Sungguh sebuah ironi komunikasi yang seharusnya tidak terjadi jika keterampilan mendengarkan menjadi menu utama dan pertama saat bercengkrama.


Ternyata terdapat banyak sekali jenis seni mendengar. Ada yang disebut mendengar aktif, analitis, empatik, kritis, selektif, atentif, apresiatif, sampai dengan reflektif. Semua jenis mendengar ini seolah mengigatkan kita bahwa setiap orang sejatinya ingin didengar. Sayangnya, masih banyak individu, bahkan profesional korporasi, yang belum menyadari bahwa keterampilan yang satu ini akan meninggikan citra diri dan profit secara permanen dan militan jika dilakukan dengan penuh ketulusan dan keseriusan.


Keterlibatan Emosi


Mari kita lihat, bagaimana seorang professional call-center, baik yang bertugas di udara maupun di darat, masih berdebat dengan pelanggan atau pencari informasi dengan kata-kata sarkastis, emosional, merendahkan, sampai dengan menghina. Betapa pelanggan dihadapkan pada situasi terpidana sebagai pengisi pundi korporasi yang seharusnya membangun citra positif emiten di lantai bursa. Bercermin dari kejadian itu, terlihat ada persoalan serius dalam hal mendengarkan. Teori yang relatif pas untuk kasus ini adalah "reflective listening".


Teori ini bermula dari praktik konseling dan psikoterapi yang dilakukan Carl Rogers terhadap pasiennya. Reflective Listening adalah sebuah tindakan mengulang secara verbal apa yang didengar dari orang lain. Mengulang apa yang diucapkan dan dirasakan oleh pihak lain akan menunjukan rasa empati terhadap apa yang dialami oleh sang penutur. Kalimat yang di-rephrase tersebut akan mengubah subjek "saya" menjadi "kita", artinya, ketika seorang menyampaikan keluh kesahnya secara subjektif, teknik reflective listening akan mengubahnya menjadi keluhan bersama, yaitu keluhan "kita". Dalam situasi ini, sang pengeluh akan merasa bahwa dia tidak sendirian dalam menghadapi peristiwa tidak menyenangkan tersebut.

Ada empat kompenen yang menjadi syarat minimal dalam melakukan Reflective Listening: empathy, acceptance, congruence, dan concreteness.


Pertama, empathy (empati) mewajibkan pendengar untuk memfokuskan diri pada pemberi keluhan yang tengah menumpahkan saran, kritik, ataupun masukan atas apa yang dialaminya. Di sini, referensiyang dipakai harus bingkai orang yang tengah menyampaikan keluhan. Dengan demikian, kondisi "merasakan" apa yang dialami orang lain akan membuat sang pengeluh mendapatkan sebuah penghiburan. Ternyata ia, dipahami. Hal ini sangat penting, terutama dalam menangani pelanggan yang sedang marah atas sebuah produk atau pelayanan yang tidak sesuai dengan yang diharapkannya. Jika rasa empati dikedepankan secara simpatik, niscaya, luapan lahar emosi akan menjadi salju penyejuk di musim panas.


Kedua, acceptance (penerimaan) sangat terkait erat dengan empati. Penerimaan ini memberikan penghargaan kepada setiap orang bahwa mereka sesungguhnya berharga. Artinya, siapa pun yang menyampaikan keluhan atau sejenisnya harus diterima secara empatik dan simpatik. Keliru apabila dalam praktik korporasi, banyak petugas di garda depan mengabaikan hal ini hanya karena melihat penampilan sang pengeluh/pencari informasi yang tidak sesuai dengan standar yang biasa dihadapi. Jika ini terjadi, konsep penerimaan di sini menjadi sebuah teori kosong belaka. Sang pencari informasi akan kecewa dan akhirnya pindah ke lain hati (baca: korporasi lain). Ingat, di kening setiap orang sesungguhnya terpatri sebuah kalimat "make me feel important".


Ketiga, congruence (harmoni) di sini menunjuk pada ketulusan dan pengertian atas apa yang terjadi pada orang lain. Artinya, kita juga merasa kecewa atas apa yang dialami oleh orang yang mengeluh. Tunjukan melalui bahasa nonverbal. Bahasa tubuh ini harus secara tulus diekspresikan, bukan dibuat-buat. Melalui praktek harmoni ini (sinkronasasi verbal dan nonverbal), ikatan emosional akan semakin kuat terpatri dalam ruang afeksi sehingga pindah ke lain hati akan menjadi pertimbangan dengan urutan terbawah.


Keempat, concreteness (kekonkretan). Poin ini mengacu pada hal-hal yang lebih bersifat spesifik daripada generik. Sebagian pendengar, tanpa sadar atau ketidaktahuan, sering memberikan komentar atas keluhan atau ungkapan orang lain secara generik tanpa menyentuh ke inti keluhan. Misalnya, ketika ada orang yang mengeluh soal pelayanan call-center yang tidak baik, sering petugas di garda depan mengatakan bahwa hal itu tengah ditangani oleh perusahaan dan memerlukan waktu yang tidak dapat ditentukan kapan selesainya. Ini adalah contoh ketiadaan kekonkretan seperti dimaksud di atas.


Lalu, bagaimana mengatasi hal tersebut? Seharusnya, sang petugas melokalisir persoalan secara fokus. Ia seharusnya mengatakan bahwa call-center mengalami gangguan selama 2-3 hari kerja dan akan bisa diatasi dalam 1-2 hari ke depan. Ia mengonkretkan persoalan secara tepat (call-center saja) bukan korporasi secara umum yang terlalu rumit meski hanya untuk dibayangkan. Dengan melokalisir persoalan secara sempit dan spesifik, rasanya persoalan akan lebih mudah menemui solusi.


Jika setiap pendengar memiliki empat orientasi minimal dalam Reflective Listening di atas (emphaty, acceptance, congruence, concreteness) rasanya berjuta keluhan di kolom-kolom surat pembaca media massa selama ini akan mengalami masa surut secara kuantitatif maupun kualitatif. Semoga saja begitu!

0
Kamis, 28 Oktober 2010

Meskipun bukan seorang jenius, Anda tetap dapat menggunakan strategi yang sama seperti yang pernah digunakan oleh Aristoteles dan Albert Einstein! Berikut 8 strategi yang dapat mendorong Anda menjadi lebih produktif dan bisa memecahkan berbagai masalah.


1.Orang jenius selalu melihat persoalan dalam berbagai sudut pandang.
Mereka memiliki sudut pandang yang berbeda dan selalu mencari perspektif baru yang belum pernah dipakai oleh orang lain! Leonardo da Vinci percaya bahwa untuk menambah pengetahuan untuk memecahkan suatu masalah, bisa dimulai dengan mencoba menyusun ulang masalah tersebut dengan berbagai cara yang berbeda.


2.Orang jenius membuat pikiran mereka tergambar jelas.
Ketika Einstein memikirkan suatu masalah, ia selalu merumuskan persoalannya dalam berbagai cara yang berbeda-beda dengan menggunakan diagram-diagram. Ia membayangkan solusi-solusinya dan menyebut bahwa kata-kata dan angka-angka tidak memegang peran penting dalam proses berpikirnya.




3.Orang jenius adalah orang yang sangat produktif.
Thomas Alva Edison memegang 1.093 hak paten. Mozart memproduksi lebih dari 600 komposisi lagu.Dalam studi dari 2.036 ilmuwan sepanjang sejarah, Dekan Keith Simonton, dari University of California di Davis, menemukan bahwa ilmuwan-ilmuwan yang dihormati tidak hanya menciptakan banyak karya-karya terkenal, tapi banyak yang buruk. Mereka tidak takut gagal, atau membuat kesalahan besar untuk meraih hasil yang hebat.


4.Orang jenius selalu mampu membuat berbagai kombinasi baru.
Kombinasikan dan kombinasikan ulang, berbagai ide, bayangan-bayangan, dan pikiran-pikiran ke dalam kombinasi yang berbeda, tidak peduli apakah hasilnya aneh atau tidak wajar. Contohnya Pendeta Austria, Grego Mendel. Ia membuat ilmu genetika modern yang menggabungkan metematika dan biologi sehingga tercipta ilmu pengetahuan baru.


5.Orang jenius mampu menghubungkan berbagai peristiwa sehingga memunculkan ide dan solusi.
Leonardo Da Vinci menemukan hubungan antara suara bel dan sebuah batu yang jatuh ke dalam air. Hal ini memungkinkan Da Vinci untuk membuat hubungan bahwa suara mengalir melalui gelombang-gelombang.


6.Orang jenius mampu berpikir berkebalikan.
Ahli ilmu fisika David Bohm percaya bahwa orang jenius memiliki kemampuan berpikir yang berbeda dari orang kebanyakan. Sebab mereka memiliki tingkat toleransi tinggi terhadap hal-hal yang sepertinya tidak saling berhubungan.Dengan pertentangan tersebut, orang jenius justru mampu membayangkan secara bersamaan mengenai suatu partikel dan suatu gelombang yang berbeda, dan menjadikannya saling melengkapi. Dengan cara ini, mereka mampu menciptakan sesuatu yang baru.


7.Orang jenius biasa berpikir secara metafora.
Aristoteles menganggap "metafora" sebagai tanda orang jenius. Ia percaya bahwa individu yangmemiliki kapasitas untuk menerima persamaan antara dua keberadaan yang berbeda dan mampu menghubungkannya adalah individual yang punya bakat khusus.


8.Orang jenius selalu siap saat ada kesempatan.
Bilamana kita mencoba sesuatu dan gagal, kita biasanya akan beralih pada hal yang lain. Hal ini adalah prinsip pertama dari kekreatifan. Namun kegagalan dapat menjadi produktif hanya jika kita tidak terfokus pada kegagalan tersebut. Justru, dengan kejadian itu, orang jenius akan mampu menganalisis proses, komponen-komponen, dan kemudaian mengubahnya menjadi hasil yang lain. Karena itu, jangan bertanya, "Mengapa saya gagal?" melainkan tanyalah, "Apa yang telah saya lakukan?"




Dengan kedelapan prinsip di atas, Anda bukan tidak mungkin akan menjadi pribadi yang jenius. Tapi, lebih dari itu! Jika Anda bisa mengimplementasikan ide-ide agar menjadi nyata dalam tindakan, pasti akan banyak perubahan menuju kebaikan yang bisa diwujudkan.

0
Rabu, 27 Oktober 2010

Your success is not determine by the economy, your success is determine by your philosophy.


Jika Anda berpikir bahwa kekayaan finansial Anda bergantung dari kondisi ekonomi, Anda akan kecewa!


Jim Rohn, business philosopher ternama di dunia menekankan pentingnya menanamkan filosofi yang baik. Semakin besar kapasitas pemikiran, penghayatan, wisdom, dan filosofi maka semakin mudah bagi Anda untuk merubah perilaku dan tindakan. Karena hanya jika kita mengubah filosofi (pemikiran) tentang uang, kekayaan, bisnis atau kesehatan maka hidup Anda pun menjadi berbeda. Rasanya lebih mudah menyalahkan faktor eksternal daripada mencari lebih banyak wisdom.


Training Alam Bawah Sadar


Pada tahun 1937, sebuah buku fenomenal hasil riset selama 20 tahun meneliti 500 orang dari berbagai latar belakang pendidikan dan sosial. Hampir semua berasal dari keluarga yang tidak mampu, minim pendidikan, namun berhasil mengumpulkan kekayaan dalam skala yang luar biasa. Mulai dari industrialis hingga presiden. Nama orang yang di-interview antara lain: Thomas A. Edison, Alexander Graham Bell, George Eastman, Henry Ford, Elmer Gates, John D. Rockefeller, Sr., Charles M. Schwab, F.W. Woolworth, William Wrigley Jr., John Wanamaker, William Jennings Bryan, Joseph Stalin, Theodore Roosevelt, William H. Taft, Woodrow Wilson, Charles Allen Ward, Jennings Randolph.


Buku itu diawali dengan cerita seorang muda bernama Napoleon Hill yang ditugaskan oleh seorang industrialis terkaya kedua di dunia bernama Andrew Carnegie. Napoleon Hill ingin mengungkap rahasia sukses orang terkenal dan menciptakan formula sederhana yang mudah diikuti oleh semua orang dari semua kalangan.


Andrew Carnegie mengatakan, ada new philosophy yang harus disebar luaskan agar rahasia ini bisa dinikmati oleh semua orang. Alhasil, Napoleon Hill menerbitkan buku berjudul "Think and Grow Rich". Pada tahun 1928, riset Hill menerbitkan buku berjudul "The Law Of Success". Buku Think and Grow Rich merupakan best-selling book sepanjang sejarah hingga saat ini.


Pertanyaan saya, mengapa think (berpikir), apa hubungan antara berpikir dengan kaya raya?


Jawabannya: alam bawah sadar Anda membutuhkan training. Saat ini, alam sadar Anda terlalu dominan sehingga otot-otot intuisi dan imajinasi Anda menciut.


Besarnya uang Anda, tergantung kapasitas alam bawah sadar Anda, yang Anda sadari!

0
Selasa, 26 Oktober 2010

Abraham ingin setelan baru, sehingga ia membeli sepotong kain yang bagus dan kemudian mencoba mencari penjahit. Penjahit pertama yang ia kunjungi melihat kain dan mengukur Abraham, lalu mengatakan kepadanya kain itu tidak cukup untuk membuat setelan jas.

Abraham tidak senang dengan pendapat ini dan mencari penjahit lain. Abraham kemudian diukur oleh penjahit kedua, kemudian penjahit itu mengukur kain, tersenyum dan berkata, "Ada cukup kain untuk membuat celana, jaket dan rompi, silakan datang kembali dalam seminggu untuk mengambil pesanan Anda."

Setelah seminggu Abraham datang untuk mengambil setelan yang baru, dan melihat putra penjahit tersebut mengenakan celana panjang yang terbuat dari kain yang sama. Sambil bingung, dia bertanya, "Bagaimana bisa Anda membuat setelan penuh untuk saya dan celana panjang untuk anak Anda, sedangkan kain ini di penjahit yang lain tidak cukup untuk membuat satu jas saja?"

"Ini sangat sederhana," jawab si penjahit, "penjahit yang lain memiliki dua orang anak."

0
Senin, 25 Oktober 2010

Joko dan Edi sama-sama diterima di sebuah perusahaan distribusi FMCG sebagai salesman setelah lulus. Mereka berdua bekerja keras.

Dua tahun kemudian bos Chandra mengangkat Edi menjadi Sales Supervisor sedangkan Joko tetap saja menjadi Salesman.

Suatu hari Joko tidak tahan lagi dan mengajukan pengunduran dirinya kepada bos Chandra. Alasan Joko, perusahaan ini tidak memperhatikan orang yang bekerja keras, hanya orang yang pandai menjilat bos saja yang bisa naik.

Bos Chandra tahu bahwa Joko pekerja keras. Tetapi untuk menyadarkan Joko mengenai perbedaan dia dengan Edi maka ia memberikan satu tugas kepada Joko.

Ia meminta Joko untuk menemukan seorang pedagang semangka di pasar dekat kantor.

Saat Joko kembali, bos Chandra bertanya, "Sudah kau temukan, Jok?"

"Sudah, Pak," jawab Joko.

"Berapa harga semangkanya?" tanya bos Chandra.

Joko pergi ke pasar lagi untuk menanyakan harga semangka lalu kembali menghadap bos Chandra dan berkata, " Rp 1.000 per kg pak."

Bos Chandra berkata kepada Joko bahwa sekarang dia akan memberi perintah yang sama kepada Edi. Kemudian, Edi ke pasar dan setelahnya kembali menghadap ke bos Chandra. Begini laporannya kepada bos Chandra: "Di pasar hanya ada 1 pedagang semangka, harga semangkanya Rp 1000 per kg. Tapi kalau kita beli 100 kg, hanya Rp 800 per kg nya. Ia mempunyai stok 324 buah semangka, dan yang 32 dipajang di-counternya. Semangka didatangkan dari Indramayu 2 hari yang lalu, warnanya hijau segar dan isinya merah jingga. Kualitasnya bagus!"

Joko sangat terkesan dengan laporan Edi dan memutuskan untuk tidak jadi mengundurkan diri tetapi akan belajar lebih banyak dari Edi.

Hal positif yang bisa diambil dari cerita ini:

Bekerja lebih keras saja tidak cukup. Seorang yang lebih sukses meneliti lebih banyak, berpikir lebih banyak, dan mengerti lebih mendalam. Untuk alasan yang sama, seorang yang lebih sukses melihat beberapa tahun ke depan sedangkan Anda hanya melihat esok hari saja. Perbedaan antara 1 hari dan 1 tahun adalah 365 kali lipat. How could you win?

Semoga cerita ini bisa memberi inspirasi bagi teman-teman semua, agar menjadi lebih sukses....!

3
Minggu, 24 Oktober 2010

Bermimpilah besar dan berdoalah, maka kamu akan tetap menjadi seorang pemimpi.Bermimpilah besar, berusahalah maksimal, dan kemudian berdoalah; maka hidupmu akan menjadi penuh prestasi.

Pada masa liburan sekolah yang lalu, saya belajar sesuatu yang luar biasa dari sebuah sekolah kepribadian untuk anak-anak. Untuk mengisi liburan, ada program school holiday yang diisi beberapa kali pertemuan.Saya amati salah satu pertemuan tsb. dimana anak-anak diminta untuk melakukan aktivitas yang membuktikan kekuatan pikiran yang fokus.

Masing-masing anak dalam kelompok diminta untuk melempar 20 bola, satu per satu ke dalam keranjang dari jarak sekitar 3 meter.Sebelum melempar mereka diberi tahu bahwa teman-teman mereka terdahulu rata-rata hanya bisa memasukkan 1 dari 20 bola yang dilempar.Anak-anak diminta untuk memfokuskan pikiran, meningkatkan keyakinan dan harapan agar mereka bisa mengalahkan kelompok sebelumnya dan bisa lebih banyak memasukkan bola ke dalam keranjang.Fasilitator memberi petunjuk melempar 1 bola dan masuk.Setelah itu satu persatu anak mencoba melempar, dan ternyata rata-rata anak bisa memasukkan 5 bola!

Pada babak lemparan kedua, fasilitator kelompok mengatakan kepada anak-anak untuk tidak perlu memfokuskan pikiran dan boleh melempar 20 bola itu secara bebas dan tidak diberi target berapa bola yang harus dimasukkan.Setelah satu persatu mencoba melempar; ternyata rata-rata anak hanya bisa memasukkan 1 bola saja, bahkan ada anak yang bolanya tidak masuk satupun!

Mengapa bisa terjadi seperti ini?Apa yang membuat hasil lemparannya berbeda?Seharusnya pada babak kedua lemparan bola anak-anak akan semakin banyak yang masuk karena mereka sudah pernah berlatih melempar 20 bola sebelumnya di babak pertama.Jadi selayaknya kurva belajar (learning curve) mereka sudah terbentuk.Mengapa kurva belajar mereka tidak terbentuk?Di bawah ini saya coba mengulas jawabnya secara sangat sederhana.

Motivation 1: the Power of Goal.


Pada babak pertama anak-anak diberi tujuan yang jelas untuk diraih: memasukkan bola lebih dari satu; sedangkan pada babak kedua tujuannya tidak ada karena mereka bebas melempar.Tujuan atau goal ini merupakan eksternal motivator yang kuat untuk mempengaruhi kemampuan dan daya upaya seseorang untuk mencapai sesuatu tujuan.Seseorang akan berusaha sekuat tenaga untuk bisa mencapai tujuan atau prestasi bila ada target yang harus diraih dan batasan terendah yang harus dilalui.

Motivation 2: the Power of Your Mind


Pada babak pertama, anak-anak diminta untuk memfokuskan pikiran dan menaikkan tingkat keyakinan bahwa mereka bisa memasukkan bola lebih banyak dari kelompok sebelumnya; sedangkan pada babak kedua tidak demikian.Kekuatan pikiran yang fokus ini merupakan internal motivator yang paling dahsyat yang bisa dimiliki seseorang.Pikiran ini akan mempengaruhi alam bawah sadar seseorang berupa rasa percaya diri dan tingkat keyakinan yang tinggi bahwa dia akan bisa melakukan sesuatu yang diinginkan (attitude).


Percaya diri yang tinggi ini pada gilirannya juga akan mempengaruhi ketrampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge) seseorang dalam melakukan sesuatu.Demikian pula sebaliknya, bila pikiran tidak fokus dan tidak yakin akan bisa, maka usaha yang dilakukan akan setengah hati dan ini tentu saja akan mempengaruhi hasilnya.

Motivation 3: The Power of Modeling the Way


Pada babak pertama, ada fasilitator yang memberi contoh melempar bola dan masuk; sedangkan pada babak kedua tidak demikian.Seseorang akan dengan cepat berani dan bisa berhasil melakukan suatu tugas bila ada seseorang yang secara langsung memberi contoh bagaimana cara melakukannya (role modeling and coaching).Coaching ini menggabungkan dua motivasi diatas, eksternal karena ada yang member contoh dan internal karena contoh ini memupuk keyakinan atau rasa percaya dirinya bahwa suatu tugas itu bisa dilakukan.

Memotivasi seseorang dengan memberi kata-kata yang menguatkan atau berupa hadiah (pull) bisa saja terjadi, tetapi akan memakan waktu yang lama karena memupuk keyakinan secara verbal lebih sulit dilakukan ketimbang secara visual (dengan member contoh yang dapat dilihat langsung melalui coaching).

Motivation 4: the End Depends Upon the Beginning


Memotivasi seseorang bisa juga dilakukan dengan mendorongnya untuk melakukan sesuatu (push). Sekadar contoh: agar seorang anak bisa lari lebih cepat di belakangnya ditaruh seekor anjing galak yang mengejar; atau agar anak dapat berenang lebih cepat di dalam kolam renang dimasukkan seekor buaya.Ini seperti menciptakan sense of crisis sehingga seseorang akan terpacu untuk secepat mungkin menyelesaikan suatu tugas.

The Best Motivation


Manakah cara memotivasi yang terbaik?Motivasi yang spektakuler dahsyatnya bisa terjadi bila Anda berhasil menggabungkan ke empat elemen ini secara bersamaan. Ada target yang harus diraih, pikiran yang selalu fokus, ada contoh cara melakukannya, dan ada dorongan (push) denganhukuman bila gagal.Selamat mencoba.

0
Sabtu, 23 Oktober 2010

"Pride is personal commitment. It is an attitude which separates excellence from mediocrity. - Kebanggaan merupakan komitmen personal. Itu merupakan sikap yang memisahkan antara yang sempurna dan tidak."
Paul Bryan

Mempunyai sesuatu yang dapat dibanggakan merupakan dambaan semua orang. Tak jarang mereka mengerahkan segala daya dan upaya demi mewujudkan sesuatu yang dapat dibanggakan. Sehingga terwujudlah banyak hal spektakuler di dunia dan membanggakan pemiliknya.


Contohnya: Afrika Selatan tentu bangga telah berhasil menyelenggarakan pesta olahraga bergengsi Piala Dunia beberapa waktu yang lalu. Dengan segala upaya pemerintah, negara tersebut berusaha membangun sebuah stadion yang megah. Pemerintah juga membangun infrastuktur yang canggih dan modern untuk mendukung kelancaran perayaan Piala Dunia 2010.


Usaha Afrika Selatan mengejar kebanggaan sebagai negara penyelenggara juga telah menjadikan negeri tersebut semakin dikenal di dunia. Terlebih acara tersebut juga membawa ‘soccernomic' atau efek ekonomi positif bagi restoran-restoran atau para pedagang di sekitar stadion. Para pedagang dikabarkan mendapatkan omset berkali lipat.


Namun di sisi lain, sebagian besar rakyat di negeri tersebut merasa dirugikan. Para pemilik lahan pertanian yang digusur hidup menderita, karena pemerintah tidak memberikan ganti rugi sedikitpun sebagai kompensasi atas lahan mereka.Sementara pemerintah menghabiskan biaya cukup besar untuk membangun sarana maupun proses penyelenggaraan pesta bola dunia yang begitu mewah, sebagian besar rakyat disana hidup sangat miskin.


"Sebenarnya kami sangat malu dan hidup tertekan dengan kemelaratan kami," cetus salah seorang pemuda yang tinggal di salah satu kampung kumuh di Afrika Selatan kepada salah seorang pewarta yang ikut meliput ajang perayaan spektakuler tersebut.


Tak hanya Afrika Selatan, masih banyak negara atau mungkin perorangan yang mengejar kebanggaan dengan segala daya dan upaya, tetapi lupa untuk menghitung seberapa besar manfaat dari kebanggaan yang diperoleh. Contohnya Malaysia membangun ikon kemegahan seperti Twin Tower atau Taiwan dengan Taipei 101. Contoh lain adalah Dubai membangun Burj Dubai yang konon merupakan bangunan tertinggi dan termegah di dunia.


Seberapa besar manfaat yang diperoleh pemerintah dan rakyat dari produk-produk kebanggaan itu? Kabarnya, keuntungan yang diperoleh tidaklah signifikan. Artinya, apa yang sudah dikeluarkan tidak sebanding dengan manfaat positif yang dapat diraih.


Mengejar kebanggaan memang dapat mendatangkan kerugian jika tidak diperhitungkan dengan cermat atau hanya sekedar untuk unjuk gaya. Tetapi jika semangat mengejar kebanggaan ini didasari dengan perhitungan yang cermat pasti akan mendatangkan keuntungan. Sehingga, mengejar kebanggaan itu memiliki arti serta manfaat positif, dan beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.


Mengejar kebanggaan menjadikan kita memiliki kemauan keras dan ego. Hal itu menyalakan api motivasi dalam mengejar suatu target atau impian. Ini juga akan membuat kita berusaha mempertahankan harga diri dengan tetap berjuang dan sampai target tercapai, walaupun tak banyak dukungan dan situasi juga tidak menguntungkan.


Mengejar kebanggaan juga dapat membebaskan kita dari belenggu rasa tak percaya diri. Kita menjadi sadar memiliki potensi yang lebih besar dan lebih kuat daripada tantangan. Kemudian rasa percaya diri tersebut akan membantu kita melakukan tindakan-tindakan untuk mewujudkan hal-hal yang kita inginkan.


Memiliki kebanggaan itu berarti merasa puas terhadap diri sendiri dan prestasi Anda. Kepuasan terhadap diri sendiri akan memotivasi untuk terus berdaya kreasi dan melakukan pekerjaan sebaik mungkin. Dengan begitu, lambat laun Anda dapat membangun reputasi yang semakin positif dan mencapai hal-hal besar yang lebih membangggakan.


Mengejar kebanggaan berarti kita memiliki tujuan. Hal itu menjadikan tindakan-tindakan kita lebih terarah. Pada akhirnya mengejar kebanggaan itu akan memandu kita untuk menciptakan serangkaian keberhasilan.


Kita dapat dikatakan berhasil mencapai sesuatu yang membanggakan jika orang lain juga menaruh rasa hormat dan penghargaan. Orang lain akan memberikan 2 hal tersebut (rasa hormat dan penghargaan) jika kita mencapai kebanggaan itu dengan jujur. Sebab kebanggaan itu merupakan penghargaan dari orang lain atas potensi dan integritas yang kita miliki.


Apakah para koruptor yang memiliki harta ratusan miliar itu patut berbangga? Tentu saja tidak, karena apa yang mereka capai tidak dengan cara yang jujur. Itulah mengapa kita juga harus tetap waspada dalam mengejar kebanggaan untuk tetap mengedepankan integritas atau kejujuran.


Melihat sisi positif dari kebanggaan itu, tak ada salahnya jika kita mengejar kebanggaan. Lagipula masing-masing di antara kita juga memiliki potensi yang luar biasa untuk menciptakan sesuatu yang membanggakan. Jangan takut untuk mengejar kebanggaan, sebab kebanggaan itu sendiri juga mencerminkan gairah hidup penuh semangat.

0
Jumat, 22 Oktober 2010

Seorang suami sedang berbincang-bincang dengan istrinya,

Suami: "Jika aku meninggal, apakah kamu akan menikah lagi?"

Istri: "Tentu saja tidak! Aku akan tinggal bersama adik perempuanku. Lalu bagaimana dengan kamu, apakah jika aku mati, kamu akan menikah lagi?"


Suami: "Ya tidak lah, sama dengan kamu, aku juga akan tinggal bersama dengan adik perempuanmu."

0
Kamis, 21 Oktober 2010

Suatu kali dalam jumpa pers, para wartawan ingin tahu apa rahasia keberhasilan Thomas Alva Edison. Mereka bertanya "Mr Edison, apa rahasianya yang menyebabkan Anda berhasil melewati 2000 kali kegagalan?"


Edison menjawab "2000 kegagalan? Saya tidak pernah gagal satu kalipun juga".


Para wartawan mengira bahwa Edison sedang berusaha untuk menutupi kegagalannya. Mereka bertanya dengan lebih tegas, "Tapi bukankah anda memang sudah melakukan 2000 kali percobaan baru berhasil menemukan lampu pijar? Apa rahasia ketekunan Anda, sehingga Anda tidak menyerah di tengah jalan?"


Edison pun menjawab "Mengapa saya katakan saya tidak pernah gagal satu kalipun juga, rahasianya adalah untuk menemukan lampu pijar dibutuhkan 2000 kali percobaan."


Rupanya itulah formula Edison, yaitu memiliki pandangan yang berbeda terhadap masalah dan tantangan. Sementara banyak orang mengatakan 2000 kali percobaan sebagai rangkaian kegagalan, sebaliknya Edison melihat 2000 kali percobaan sebagai langkah menuju keberhasilan.


Secara singkat Formula Edison dapat dirumuskan menjadi beberapa bagian:


- Miliki mindset bahwa Anda bukannya melakukan kesalahan atau kegagalan tetapi menemukan sebuah ide untuk membuat yang lebih baik lagi. Di dalam NLP (Neuro-Linguistic Programming), ini disebut bertindak secara fleksibel. Gunakan pendekatan secara berbeda. Bila Anda melakukan secara terus menerus melakukan hal yang sama maka hasil yang didapatpun pasti sama. Tapi bila Anda terus menerima setiap kegagalan sebagai sebuah feedback, segera lakukan perbaikan dan temukan cara baru mengatasinya. Sampai Anda mendapat hasil yang benar-benar Anda inginkan.


- Miliki sikap curiousity, yaitu sikap memiliki rasa ingin tahu yang BESAR. Rahasia Edison dapat menjadi penemu legendaris dikarenakan dia memiliki sikap curiousity setiap menghadapi masalah. Wajar saja dia dapat menemukan bola lampu listrik setalah melakukan ribuan kali percobaan. Jadikan sikap curiousity didalam hidup ANDA!


- Miliki keyakinan Anything is POSSIBLE!Apapun dapat Anda wujudkan. Bila Anda mempunyai keyakinan seperti ini maka Anda pasti memiliki semangat pantang menyerah. Tidak peduli berapa kali Anda jatuh gagal. Yang jauh lebih penting apakah Anda memiliki semangat untuk bangkit kembali.

0
Rabu, 20 Oktober 2010

Narsis di Facebook boleh-boleh saja namun jangan sampai itu mengundang kejadian yang merugikan. Ternyata banyak hal sepele yang biasa dilakukan di Facebook dan jejaring sosial lainnya yang bisa mengundang masalah.


Sehari tanpa Facebook atau Twitter untuk banyak orang sekarang seperti kehilangan sesuatu yang berarti dalam hidupnya. Website jejaring sosial ini sudah menjadi bagian sehari-hari.Apalagi untuk mengaksesnya tak selalu harus berkutat di depan komputer, melalui handphone pun akses keduanya bisa dilakukan. Setelah itu, ribuan teman ada di depan mata.


Ke mana pun kita melangkah, update status bisa dilakukan. Jadi keluarga atau teman akan tahu kita sedang berada di mana dan sedang apa dari website-website ini. Begitu pun kalau kita ingin menengok kabar kerabat lain, tinggal buka saja account Facebook-nya, kabar segera terjawab.


Di rumah mungkin semua anggota keluarga yang sudah cukup umur sudah punya account Facebook atau Twitter. Kita tahu siapa teman-teman anggota keluarga kita. Jika kita penasaran terhadap seorang teman, yang katakanlah terlihat agak mencurigakan, kita bisa melihat profilnya. Hidup ini begitu transparan!


Tetapi keterbukaan semacam ini tak selamanya menyenangkan. Niat kita mungkin baik, tetapi selalu saja ada pihak-pihak tertentu yang mencoba memanfaatkannya. Banyak cerita, penggunajejaring sosial yang ditipu teman yang baru dikenalnya lewat internet. Tak hanya korban harta, ada juga yang korban nyawa.


Nah, hal apa saja yang harus dihindari dalam hal ber-Facebook, Twitter, dan sejenisnya, yang kira-kira akan merugikan kita dan keluarga? Seperti dilansir Yahoo Finance baru-baru ini, ada enam hal yang tak boleh dilakukan dalam ber-Facebook (juga Twitter dan sejenisnya) agar terhindar dari berbagai tindakan yang merugikan.


- Mengisi tempat dan tanggal lahir

Kedengarannya ini mungkin sepele. Tapi dari hasil penelitian Carnegie Mellon, suatu lembaga penelitian, tanggal dan tempat lahir merupakan sesuatu yang paling banyak digunakan untuk password yang berhubungan dengan, misalnya, bank. Ini bisa dipahami karena tanggal dan tempat lahir paling mudah diingat.


- Rencana liburan

Ini hal yang membahayakan. Apalagi jika kita mencantumkan alamat rumah kita dengan jelas dan merinci jadwal keberangkatan kita. Tentu, ini merupakan undangan yang menggiurkan bagi penjahat. Intinya, jangan mengumbar rencana liburan atau bepergian dengan rinci di account jejaring sosial.


- Alamat rumah

Suatu riset yang diselenggarakan oleh Ponemon Institute menunjukkan bahwa 40% dari pengguna jejaring sosial mencantumkan alamat rumahnya dengan jelas. Namun bayangkan jika tiba-tiba saja ada orang yang datang ke rumah karena ia tahu alamat itu setelah melihat accountkita di Facebook. Bagaimana jika itu penjahat, tukang hipnotis atau lainnya yang bermaksud jahat?Karena itu mencantumkan alamat rumah dengan jelas di Facebook disebut berisiko.


- Membuat pengakuan

Apakah kita tidak menyukai pekerjaan kita, membenci sesuatu yang dilakukan istri atau suami, membenci tetangga atau siapapun? Facebook bukanlah tempat untuk menumpahkan unek-unek. Jangan buat pengakuan di sini. Sudah banyak cerita, seseorang dipecat dari pekerjaannya atau bercerai dari pasangannya karena pengakuan yang menyakitkan di Facebook. Intinya, mengaku di Facebook tak dianjurkan karena seperti "berteriak" di depan orang banyak. Semua orang akan mendengarnya.


- Password gampang ditebak

Apa password yang Anda pilih adalah password yang mudah diingat (seperti "12345" / "password") atau mudah ditebak (karena informasinya bisa didapatkan di profil kita)? Bisa dibayangkan jika ada penjahat yang mengintip dan intens mengincar kita, misalnya karena mau menggasak uang kita di bank. Ia akan mendapatkan password dengan mudah, untuk menjalankan aksinya. Karena itu, jangan buat password yang bisa ditebak dari profil kita atau mudah diingat.


- Tingkah laku

Mungkin sekarang belum begitu populer. Tetapi tingkah laku kita yang berisiko bisa-bisa fatal. Hal yang sekarang sedang meningkat perhatiannya adalah berhubungan dengan asuransi. Bagi mereka yang suka mengelabui asuransi dengan menyertakan data yang bukan sebenarnya, hati-hati ...kebohongan bisa terbongkar! Dulu asuransi sulit melacak kondisi profil klien atau calon klien mereka yang sebenarnya sehingga kerap calon nasabah yang seharusnya ditolak karena memiliki risiko di luar lingkup yang dipertanggungkan bisa lolos. Sekarang dengan melacak update-an status-nya, atau menelusuri foto-fotonya kebohongan itu akan terungkap.


Nah, apakah Anda dan keluarga sudah cukup hati-hati saat ber-Facebook atau nge-tweet? Sebaiknya pertimbangkan kiat-kiat di atas!

0
Selasa, 19 Oktober 2010

Saat ini kita masuk di era yang sudah maha dahsyat, di mana pesan/informasi bisa didapat hanya dalam hitungan detik, dan itu terjadi dalam semua bidang. Hal ini berarti menuntut kita harus mengubah paradigma terutama dalam kehidupan bisnis.


Zaman semakin maju, dan waktu terasa cepat. Itu barangkali, yang kita rasakan saat ini. Maka, agar kita tidak ketinggalan zaman, sebaiknya kita harus lebih mampu bergerak cepat, lebih, proaktif,dan berani mengambil risiko. Dengan demikian, kita akan lebih mudah mengatisipasi kemungkinan munculnya berbagai kendala bisnis yang mungkin terjadi. Bukan bersikap seperti dulu, yang hanya reaktif dan menghindari risiko.


Saya jadi teringat dengan Rupert Murdoch, yang melangkah cepat dalam bisnisnya. Pada saat bos perusahaan lainnya masih terlelap tidur, ia selalu menjadi penelepon pertama untuk melakukan negosiasi bisnis. Dengan bergerak cepat, ia mampu mengambil keputusan lebih cepat dari pesaingnya. Bagi Murdoch, bergerak lamban adalah milik mereka yang kalah.


Langkah semacam ini, saya kira menunjukkan, jika kita tidak bertindak dan bergerak, maka bisnis yang kita geluti sekarang akan sulit bergerak maju. Karena, pada dasarnya, bergerak adalah awal kesuksesan bisnis kita.


Dalam konteks ini, saya sependapat dengan Matthew J. Kieman, penulis “The Commandements or the 21st Century Management” yang mengatakan, bahwa dalam bisnis telah terjadi pergeseran paradigma. Jika, di abad ke-20, bisnis kita lebih terkesan stabil dan bisa diprediksi, namun di abad ke-21 atau di era milenium ketiga ini, perubahannya cenderung terputus-putus.


Begitu pula, bisnis kita yang dulu lebih didasarkan ukuran dan skala, tapi kini lebih pada kecepatan dan responsive. Kepemimpinan, kalau dulu banyak dilakukan dari atas, kini dilakukan semua orang. Maka, tak mengherankan bila dalam menjalankan bisnis di era milenium ketiga ini, memang dituntut untuk lebih luwes, tidak kaku. Sebab, perjalanan bisnis lebih kendalikan oleh visi dan nilai-nilai. Dibandingakan sebelumnya yang semata-mata hanya dikendalikan peraturan dan hierarki.


Selain itu, kalau kita dulu di dalam menjalankan bisnis selalu membutuhkan kepastian, tapi kini harus lebih toleran terhadap ambiguitas atau memiliki sikap mendua. Soal informasi bisnis demikian juga, yang sebelumnya hanya untuk pucuk pemimpin, tapi kini disebarkan ke semua orang. Sehingga, saat ini bisnis tak lagi mengandalkan pada analisis kuantitatif, namun lebih pada kreativitas dan intuisi.


Tanpa itu, saya kira bisnis yang kita jalankan sekarang ini akan banyak tersendat atau sulit untuk maju. Bahkan kalau dulunya kita beryakinan, bahwa masing-masing perusahaan bisa mandiri, tapi sekarang terasa sulit. Oleh karena pada dasarnya, perusahaan-perusahaan akan saling tergantung satu dengan yang lainnya.


Pergeseran paradigma bisnis di era milenium ini, juga akan mengajak kita kalau dulu hanya berfokus pada organisasi internal, tapi kini kita harus lebih fokus pda lingkungan yang kompetitif. Juga dari integrasi vertikal ke integrasi maya. Seperti Amazon.com, took buku virtual pertama dan terakbar di dunia maya. Bahkan kalau dulu kita hanya bersaing untuk pasar masa kini, tapi sekarang kita justru lebih tertantang untuk menciptakan pasar masa depan. Oleh karena itu, kita jangan lagi hanya mengandalkan pada keunggulan kompetitif yang berkesinambungan tapi justru harus terus-menerus mencari keunggulan.


Saya yakin, dengan kepekaan kita terhadap kondisi tersebut, maka kita akan lebih siap menghadapi kondisi yang berubah-ubah, lebih terbuka menerima ide-ide baru. Bahkan, kita akan lebih piawai dalam mengambil kesempatan bisnis, lebih berani mengambil risiko, dan tentu saja akan lebih siap meraih keberhasilan. Anda berani mencoba?

0
Senin, 18 Oktober 2010

“Cara kita menjalani hidup jauh lebih penting dari pencapaian kita.” Saat saya membaca sebuah artikel, saya terkesan dengan apa yang tertulis di dalamnya, yaitu berbunyi What matters is not the duration of your life, but the donation of it. Not how long you lived, but how you lived”. Yang terpenting bukan durasi kehidupan kita, tetapi sumbangan yang kita lakukan dalam hidup, bukan berapa lama Anda hidup, tetapi bagaimana Anda hidup.

Kita diingatkan kembali lewat pernyataan inspirasional di atas bahwa apa yang telah kita perbuat di dunia ini dan cara kita mengisi kehidupan kita menjadi hal yang sangat penting. Dalam buku Amazing Life, saya sempat menyinggung, tahukah Anda untuk apa Anda hidup, dan apa yang sudah Anda lakukan di kehidupan ini? Kita mungkin banyak belajar dan membaca dari buku bahwa kita harus mengetahui apa yang menjadi tujuan hidup kita. Akan tetapi hal lain yang tak kalah pentingnya adalah cara-cara kita untuk mencapai tujuan hidup haruslah dengan cara yang benar, bukan merugikan orang lain, bukan dengan cara yang tidak jujur. Pencapaian tanpa dilandasi dengan cara yang tidak benar bukanlah pencapaian yang abadi.


Sahabat yang setia, waktu kita tidak banyak, oleh karena itu berikanlah nilai positif dalam kehidupan ini. Selama kita masih bernafas, menaburlah hal yang baik dengan sebanyak mungkin, dan kelak kita akan menuai hal yang baik pula. Jika Anda seorang salesman, lakukan tugas Anda dengan jujur dan melayani pelanggan dengan tulus, dan tidak sekadar mengejar target semata dengan menghalalkan segala cara. Jika Anda seorang politikus, pergunakanlah amanah yang diberikan dengan bijak, dan dilandasi integritas yang tinggi. Jika Anda seorang professional, lakukanlah yang terbaik yang bisa Anda kontribusikan dimanapun Anda bekerja dengan cara-cara yang penuh tanggung jawab. Apapun profesi Anda, dan dimanapun Anda berada, bertindaklah dengan positif dan jadilah berkat untuk orang lain lewat setiap cara kita menjalani kehidupan di dunia ini.

Cara kita menjalani kehidupan ini menjadi sangat penting ketimbang apa yang sudah kita capai dalam hidup ini. Sia-sia jika pencapaian yang diraih bukan dengan cara yang baik dan benar. Mulai saat ini bentuklah dengan positif cara kita berpikir, cara kita memperlakukan orang, cara kita menjalani hidup ini.



0
Minggu, 17 Oktober 2010

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFOeIoGH2IU7Dh3YjiZJ_Ft8wy0fhat7QizumJT56GhjyFRMMsamO5uiHU0SEG1McmofGNAXWTRVl_TPazee_qV4WKCfOBFwJxOM2SbE68IKwHHWWDklc2LuS32g4ii-X0m-ApGr13KCc/s1600/merenung.jpg
Suatu hari Seorang Guru berkumpul dengan murid-muridnya. ..
Lalu beliau mengajukan enam pertanyaan.. ..

Pertama...
"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini...???"
Murid-muridnya ada yang menjawab.... "orang tua", "guru", "teman", dan "kerabatnya" ..
Sang Guru menjelaskan semua jawaban itu benar...
Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "kematian".. ..
Sebab kematian adalah PASTI adanya....


Lalu Sang Guru meneruskan pertanyaan kedua...
"Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini...???"
Murid-muridnya ada yang menjawab... "negara Cina", "bulan", "matahari", dan "bintang-bintang" ...
Lalu Sang Guru menjelaskan bahwa semua jawaban yang diberikan adalah benar...
Tapi yang paling benar adalah "masa lalu"...
Siapa pun kita... bagaimana pun kita...dan betapa kayanya kita... tetap kita
TIDAK bisa kembali ke masa lalu...
Sebab itu kita harus menjaga hari ini... dan hari-hari yang akan datang..


Sang Guru meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga...
"Apa yang paling besar di dunia ini...???"
Murid-muridnya ada yang menjawab "gunung", "bumi", dan "matahari".. ..
Semua jawaban itu benar kata Sang Guru ...
Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "nafsu"...
Banyak manusia menjadi celaka karena memperturutkan hawa nafsunya...
Segala cara dihalalkan demi mewujudkan impian nafsu duniawi ...
Karena itu, kita harus hati-hati dengan hawa nafsu ini... jangan sampai
nafsu membawa kita ke neraka (atau kesengsaraan dunia dan akhirat)...


Pertanyaan keempat adalah...
"Apa yang paling berat di dunia ini...???"
Di antara muridnya ada yang menjawab... "baja", "besi", dan "gajah"...
"Semua jawaban hampir benar...", kata Sang Guru ..
tapi yang paling berat adalah "memegang amanah"...


Pertanyaan yang kelima adalah... "Apa yang paling ringan di dunia ini...???"
Ada yang menjawab "kapas", "angin", "debu", dan "daun-daunan" ...
"Semua itu benar...", kata Sang Guru...
tapi yang paling ringan di dunia ini adalah "meninggalkan ibadah"...


Lalu pertanyaan keenam adalah...
"Apakah yang paling tajam di dunia ini...???"
Murid-muridnya menjawab dengan serentak... "PEDANG...!! !"
"(hampir) Benar...", kata Sang Guru
tetapi yang paling tajam adalah "lidah manusia"...
Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati... dan
melukai perasaan saudaranya sendiri...


Sudahkah kita menjadi insan yang selalu ingat akan KEMATIAN...
senantiasa belajar dari MASA LALU...
dan tidak memperturutkan NAFSU...???
Sudahkah kita mampu MENGEMBAN AMANAH sekecil apapun...
dengan tidak MENINGGALKAN IBADAH....
serta senantiasa MENJAGA LIDAH kita...???

Sabtu, 16 Oktober 2010

Punya rasa takut itu wajar. Namun jika rasa takut membuat kita tak berani bergerak itu baru tak wajar. Rasa takut yang berlebihan membuat kita tak bisa berkembang karena kita tak berani ambil risiko. Padahal risiko adalah modal untuk bisa meraih kesuksesan. Menurut pepatah, makin besar risiko yang diambil makin tinggi tingkat kesuksesan yang mungkin bisa kita capai.

Namun bagi si penakut, risiko adalah hantu yang selalu dihindari. Apapun yang akan dilakukannya selalu takut akan konsekuensi negatifnya. Akibatnya ia jadi orang yang pasif,rendah diri, dan merasa jadi orang yang paling tak beruntung di dunia. Tak sedikit bahkan yang dilanda stres berkepanjangan karena selalu kehilangan akal untuk meraih segala impiannya.

Saya membawakan cerita dengan analogi Kelinci Si Penakut.Kelinci ini meratapi nasibnya yang senantiasa selalu dibayangi mara bahaya. Karena begitu penakutnya, telinga panjang yang jadi kelebihannya pun justru menjadi pemicu ketakutannya yang makin tinggi karena sekecil apapun suara yang ia dengar selalu merasa jadi ancaman hidupnya.



Rasa takut yang berlebihan itu tak rasional. Akibat terlalu ketakutan, kelebihan yang kita miliki pun akan terasa jadi kekurangan karena kita selalu memandangnya dari sisi pesimis.

Oleh karena itu mari kita lihat sekeliling, banyak yang jauh tidak beruntung dibanding kita namun mereka masih bisa hidup tegar, optimis menjalani hidupnya, tawakal saat menghadapi cobaan dan ketidakberuntungan. Di samping itu mereka aktif memperbaiki nasibnya, karena mereka yakin tidak ada yang bisa mengubah nasibnya selain dirinya sendiri.

Begitupun dengan kita. Nasib kita, hanya kita yang bisa menentukan. Mari kita ubah cara pandang kita, singsingkan rasa pesimis, pancangkan rasa optimis. Gali potensi kita. Kita pasti punya jalan untuk sukses karena sukses adalah hak kita. Namun tentu saja sukses tidak datang dengan cuma-cuma. Sukses harus diperjuangkan. Lewat keberanian itulah sukses bisa diraih!

0
Jumat, 15 Oktober 2010

Suatu hari Bajuri pulang narik bajaj sampai larut malam, ketika baru sampai di depan pintu nampak Oneng dengan muka cemberut penuh curiga.

Oneng: "Kok Abang pulangnye larut amat sih bang?, Hayoo pasti keluyuran dulu ya?"

Bajuri: "Dasar bini nggak tau diri, laki baru pulang kerja udah diomelin bukannya disambut, disiapin air panas buat mandi. Laki baru pulang kerja banting tulang seharian eeeehh.. ini malah disangka keluyuran."


Oneng: "Berarti sekarang abang udah nggak narik bajaj lagi bang?"

Bajuri: "Kok nanya gitu?"

Oneng: "Tadi abang bilang seharian kerja 'banting tulang', emang kerja banting tulang gajinya lebih gede dari narik bajaj?"

0
Kamis, 14 Oktober 2010

Masih ingat dengan Liu Wei (23 tahun),Ia pianis tanpa lengan (kedua lengannya harus diamputasi pada usia 10 karena tersetrum listrik dalam permainan petak umpet). Namun ia tetap bisa tampil memukau di depan ribuan penonton acara penyisihan "China's Got Talent" di Shanghai Grand Theatre. Dengan jari-jari kakinya, ia sukses membawakan karya klasik milik pianis ternama asal Prancis, Richard Clayderman, yakni "Mariage D'amour".


Liu Wei bilang, biarpun anggota tubuhnya tak lengkap, ia ikut ajang "China's Got Talent" dengan target besar dan menantang: masuk 3 besar.


"Kita tetap harus bermimpi dan berupaya mengejar sukses yang didambakan," demikian alasan Liu waktu itu. "Secara pribadi, saya juga ingin membuat orangtua bangga."


Sedikit demi sedikit, pemuda asal Beijing yang mulai berlatih piano pada usia 18 tahun ini, mendekati mimpinya. Ia berhasil mengumpulkan banyak suara dari pemirsa dan lolos ke semifinal pada bulan September.



"Berapa banyak waktu yang kamu habiskan, untuk persiapan tampil di semifinal?" tanya pembawa acara, sebelum sang pianis beraksi.


"Saya menghabiskan seluruh waktu yang saya miliki," jawab Liu singkat.


"Dengan kondisi tidak punya lengan, kenapa kamu malah memilih untuk berkarir sebagai pianis? Bukankah itu akan sangat menyulitkan?" seorang juri ikut bertanya.

"Saya tidak bisa hidup tanpa udara, air, dan musik," demikian jawab Liu. Jawaban yang sederhana, tapi menyentuh.


Setelah itu, Liu Wei tampil memukau. Tidak hanya bermain piano, ia juga menyanyikan sebuah lagu: "The Price of Love"! Usai tampil, penonton memberinya sambutan meriah dan ketiga juri memberikan standing ovation (penghormatan sambil berdiri). Melalui penampilannya itu, sang pianis tanpa lengan masuk ke babak final.




Pada babak pemuncak tersebut, Minggu (10/10), Liu Wei berhasil mengalahkan komedian berusia 7 tahun, Zhang Fengxi. Ia membuat penonton terkesan dengan bakat dan penampilannya saat menyanyikan lagu "You're Beautiful" sambil memainkan piano.


Pada acara penganugerahan, Liu diundang penyanyi Taiwan, Jolin Tsai, untuk menjadi seorang pemain tamu dalam tur keliling dunia Tsai. Hal itu akan memberi kesempatan kepada Liu untuk tampil di Las Vegas selama tiga bulan.


Sekadar info, "China's Got Talent" adalah acara pertujukan bakat di televisi yang memulai debutnya pada Mei lalu dan popularitasnya terus meningkat. Acara semifinal pada 26 September lalu berada pada peringkat teratas program televisi nasional. Direktur acara itu, Jin Lei, mengatakan kepada harian Shanghai Daily bahwa keberhasilan acara tersebut memastikan bahwa program ini akan berlanjut tahun depan.


"China memiliki begitu banyak bakat di ‘akar rumput' yang belum ditampilkan dan kami yakin vitalitas dan popularitas acara ini akan bertahan untuk jangka waktu tiga hingga lima tahun," kata Jin.

Video

[Semifinal]


[Final]


0
Rabu, 13 Oktober 2010

Meniru kebiasaan orang kaya bisa jadi menularkan cara baik untuk mengikuti jejak mereka agar kita juga bisa jadi orang kaya. Menurut FinanciallyFit di Yahoo!, Warren Buffett yang memiliki kekayaan US$ 47 miliar (sekitar Rp 423 triliun) saja, tetap bisa berhemat hingga kini. Rumahnya masih rumah tua yang ia beli tahun 1958 dengan harga US$ 31.500 (sekitar Rp 283,5 juta dengan kurs sekarang).

Nah, apa saja kebiasaan orang kaya yang membuat mereka kaya dan sukses? Berikut top five-nya:


1.Berhemat

Dengan uang yang begitu banyak seorang billionaire bisa membeli apa saja. Namun tak berarti tak ada yang tak mau berhemat. Warren Buffett termasuk di antara billionaire yang mau berhemat. Nah berhemat juga menjadi kebiasaan para billionaire lainnya.

2. Bangkit dari kegagalan

Jangan melihat para billionaire dari kondisi saat ini. Mereka tak berarti selalu mulus dalam perjalanan hidup mereka. Cuma mereka tak pernah mengeluh jika menghadapi masalah bahkan ketika masalah itu membuat mereka bangkrut. Mereka cari jalan lalu berusaha bangkit dari keterpurukannya.

Steve Jobs, dipecat dari Apple, perusahaan yang didirikannya, saat usianya 30 tahun. Namun sekarang ia kembali menjadi tulang punggung Apple dengan produk-produk andalannya yang menguasai dunia seperti i-Pad, produk Apple terbaru yang populer. Sebelum kembali ke Apple, Steve Jobs bangkit dengan mendirikan perusahaan media, Pixar, yang antara lain memproduksi film Finding Nemo yang populer itu.

3. Menjaga reputasi

Orang-orang sukses bisa menjaga nama baik dan reputasinya. Ketika satu masalah menimpanya, ia tidak akan lama dalam posisi terpuruk karena dengan bekal reputasinya, peluang baru akan mudah ditemukan. Seperti Steve Jobs di atas, ketika ia dikeluarkan dari Apple, ia masih bisa mendapat dukungan pendanaan dan sebagainya dari pihak ketiga karena reputasi yang dimilikinya dan terbukti bisa membuatnya bangkit.


4.Cerdik dalam bertindak

Para billionaire tak begitu saja mengumbar uangnya. Misalnya, memberi cuma-cuma pada keluarga atau temannyatanpa mengetahui uang itu akan digunakan untuk apa. Karena bisa saja uang tersebut digunakan untuk hal-hal yang tak patut atau melanggar hukum yang suatu kali bisa menyeretnya ke pengadilan. Di antara banyak kasus adalah dalam bentuk sumbangan politik atau masalah keluarga dan teman. Karena itu, ketika ia merasa perlu mengatakan "tidak" ia akan mengatakan "tidak" saat mau memberikan sesuatu.Dan uang pun tidak diberikan. Ada nasihat cerdik untuk memudahkan masalah ini (menghilangkan rasa tidak enak) yaitu mereka (para billionaire itu) memiliki orang yang mengatur pemberian sumbangan-sumbangan ini.

Kecerdikan juga dilakukan saat bernegosiasi dengan calon klien. Banyak orang yang jatuh gara-gara klien atau mitra bisnisnya ternyata orang yang mudah kompromi dengan tindakan melanggar hukum.Karena itu, para billionaire selalu cerdik dalam melihat calon mitranya.


5. Membeli barang murah

Mungkin akan heran jika ada seorang billionaire menawar barang yang diinginkannya begitu sengit. Tetapi banyak di antara mereka yang melakukan ini. Menawar atau menunggu harga suatu produk jatuh merupakan cara para billionaire berhemat. Salah satu contohnya adalah John Paulson, seorang fund manager kaya. Ketika ia menginginkan rumah impiannya ia sampai harus menunggu rumah itu masuk pasar lelang agar mendapatkan harga termurah. Padahal bisa saja ia langsung membelinya ketika pertama kali tertarik membeli rumah yang ditawarkan pemiliknya itu. Namun ia yakin suatu kali rumah itu akan masuk pasar lelang.


Ternyata para billionaire lain pun demikian. Mereka begitu menghargai nilai uang dan tak segan bernegosiasi untuk mendapatkan harga murah kala membeli sesuatu.

0
Selasa, 12 Oktober 2010

Seorang pria menelepon pemadam kebakaran dan berkata, "Ya, saya memiliki halaman depan yang indah, aku memiliki tempat bunga yang bagus, kolam ikan baru dengan air mancur dan taman yang baru tumbuh."

"Sangat menyenangkan," kata petugas pemadam kebakaran, "tapi apa hubungannya dengan pemadam kebakaran?"


"Yah," orang itu menjawab, "Rumah sebelah sedang terbakar dan aku tidak ingin kalian menginjak-injak halaman depan saya."

0
Senin, 11 Oktober 2010

Ada dua hal yang akan Anda alami dalam kehidupan. Pertama: kita akan mendapatkan hasil terbaik dari kerja keras kita. Atau, kita akan menciptakan alasan mengapa kita tidak mencapai hasil terbaik. Yang pasti kita tidak dapat menciptakan hasil terbaik dengan mencari-cari alasan.


Mino, seorang sales eksekutif mobil mewah memiliki prestasi luar biasa. Ini terjadi saat krisis 2008 belum terjadi. Ia adalah salesman paling hebat, ia memiliki keyakinan bahwa, ia menjadi salesman hebat karena ia adalah salesman hebat. Dengan penuh kebanggaan ia resign dari perusahaan ini dan pindah ke merek kompetitor yang lebih rendah kualitasnya. Alasan pindah, ia dijanjikan komisi 40% lebih besar dengan gaji tetap 50% lebih besar. Singkat cerita Mino pindah.


Pada bulan Oktober 2008, saat stock market New York mengalami penurunan, ia masih tetap santai karena yakin customer tidak meninggalkan beliau. Sayangnya, penjualan mobil showroom tempat beliau bekerja mengalami penurunan permintaan yang sama hebatnya dengan runtuhnya Goldman Sach dan Lehman Brothers di Amerika. Di sana kesadarannya terbuka, ternyata customer tidak membeli “Mino” tapi membeli merek mobil.


Musim panas bisa mengelabui


Ada pepatah mengatakan, jangan membangun rumah di atas tanah yang keras di musim panas. Karena kita bisa terkecoh dengan kerasnya tanah yang dikira batu. Jangan terkecoh dengan prestasi Anda di saat ekonomi sedang baik karena kita bisa jadi lalai memperkuat, menambah skill dan fondasi yang dapat bertahan di musim dingin.


Dalam situasi tawanan perang yang penuh dengan siksaan, orang yang mati bukan orang yang pesimis, tapi justru yang optimis. Lho, koq bisa? Orang yang optimis cenderung lalai, ceroboh, dan tanpa perhitungan. Sebaliknya, orang yang selamat justru orang yang belajar dari pengalaman untuk bertahan hidup.


Jadi, jika tidak mendapat hasil yang Anda inginkan jangan berikan alasan, tapi tunjukkan tanggung jawab untuk bertindak dengan cara berbeda.


Either you get the result, or you don’t... the rest is just a story...

0
Minggu, 10 Oktober 2010

Mungkin banyak di antara teman-teman belakangan ini yang merasakan banyak hal berbeda. Alam kita sedikit berubah. Dulu musim kemarau bisa panjang sampai lebih dari dua-tiga bulan sehingga banyak yang kesulitan air. Sekarang musim hujan hampir tak ada hentinya. Memang tidak tiap hari hujan, tetapi sejumlah kawasan di Tanah Air banyak yang kena imbasnya, yaitu tergenang atau tergerus banjir.

Selain hadangan alam, kita juga mendapatkan sejumlah musibah yang perlu penanganan serius dari pemerintah dan kita semua; seperti tabrakan kereta api beberapa hari lalu, pertikaian antarkelompok warga dan perkelahian lainnya yang memakan korban.Kejadian ini, terus terang, sangat mengkhawatirkan.

Kita bisa menganggap itu sebagai suatu kemunduran, tetapi bisa juga kita anggap sebagai koreksi terhadap apa yang telah kita lakukan. Mungkin ada kebijakan yang salah atau pelaksanaannya yang tidak optimal, sehingga implikasinya jadi tak maksimal. Atau ada perkembangan lain yang harus sama-sama kita cermati karena ini mempengaruhi perkembangan kita semua.


Batu penghalang bisa diartikan sebagai rintangan, kesulitan, beban atau tanggung jawab kehidupan kita. Jika kita menghadapinya dengan perasaan tidak sabar, jengkel, marah, menghindar atau menyalahkan orang lain maka kita tidak akan pernah belajar banyak mengenai kehidupan. Karena sesungguhnya dalam setiap kesulitan selalu terdapat hikmah yang tersembunyi dan pasti ada pelajaran yang mampu mematangkan dan mendewasakan mental kita.

Kejadian-kejadian yang kita alami bersama, seperti yang saya gambarkan tadi, juga merupakan batu penghalang yang akan menguji dan mendewasakan kita.Batu penghalang tidak akan pernah satu. Ketika batu penghalang yang satu datang kita akan bereaksi dengan mencari solusinya. Selesai dengan tantangan pertama akan muncul tantangan berikutnya. Makin banyak tantangan yang diterima makin teruji kita dan tentu saja makin dewasa.

Hampir tak pernah ada orang atau bangsa yang akan naik ke tingkat kehidupan berikutnya tanpa menghadapi batu penghalang atau tantangan.Karena itu mari berjuang bersama mengatasi tantangan-tantangan yang kita hadapi saat ini sehingga kita bisa cepat "naik kelas". Kita mulai dari tantangan yang dihadapi oleh masing-masing dari kita. Salam sukses luar biasa!!

0
Sabtu, 09 Oktober 2010



Suatu hari Radja dan Ratu ingin minum kopi. Tetapi, walau Ada Caffein dan bisa merusak GigiPutih jadi Cokelat, mereka tetap memilih minum kopi dicampur Mocca. Padahal penasihat kesehatan mereka sudah bilang kalau lebih baik minum ST12 yang terbuat dari Hijau Daun teh dari daerah Puncak yang terkenal itu. Mereka senang mendengar puisi Soneta sambil main Domino. Five Minutes kemudian, si Dewa, Mahadewi, dan Samsons datang karena KangenPas mereka sedang menuju Tangga, tiba-tiba Peterpan datang bawa KotakMahkota ber Tahta kan Jamrud. Dengan Naif dan Seurieus –nya, dia berkata “Benda ini hadiah tuk Geisha yang berumur Seventen. “Hello! “dengan gaya Slank dan Gruvi mereka menyindirnya , “Salah masuk kerajaan kali? Di Tipe-X kali nama lo dari Tiket masuk kerajaan sebelah. Lagipula umur segitu masih Virgin tapi dia kan dah gak! Ha ha ha. Sedih nian kalau diperlakukan seperti itu, tapi ia bersikap Netral. Ia pun pulang ke rumahnya, tapi sebelumnya mampir dulu ke Kuburan tuk dapat wangsit. Tiba-tiba, dari atas terdapat cahaya warna Ungu. Armada Pilot datang bersamaan dengan cahaya itu. Mereka serempak berkata Superman Is Dead, bung! Kami hanya bawa Boomerang buatmu tuk menyerang orang-orang yang menghinamu. Setelah itu, mereka lenyap karena adanya Efek Rumah Kaca dan tiba-tiba dia sudah berada di Garasi.

0
Jumat, 08 Oktober 2010

Tak perlu menggembar-gemborkan sudah berapa banyak kita menyumbang orang karena mungkin belum sepadan dengan apa yang sudah dilakukan oleh Bai Fang Li. Kebanyakan dari kita menyumbang kalau sudah kelebihan uang. Jika hidup pas-pasan keinginan menyumbang hampir tak ada.


Bai Fang Li berbeda. Ia menjalani hidup sebagai tukang becak. Hidupnya sederhana karena memang hanya tukang becak. Namun semangatnya tinggi. Pergi pagi pulang malam mengayuh becak mencari penumpang yang bersedia menggunakan jasanya. Ia tinggal di gubuk sederhana di Tianjin, China.


Bai Fang Li setia mengayuh becaknya, setiap hari, dalam berbagai kondisi.

Ia hampir tak pernah beli makanan karena makanan ia dapatkan dengan cara memulung. Begitupun pakaiannya. Apakah hasil membecaknya tak cukup untuk membeli makanan dan pakaian? Pendapatannya cukup memadai dan sebenarnya bisa membuatnya hidup lebih layak. Namun ia lebih memilih menggunakan uang hasil jerih payahnya untuk menyumbang yayasan yatim piatu yang mengasuh 300-an anak tak mampu.


Tersentuh


Bai Fang Li mulai tersentuh untuk menyumbang yayasan itu ketika usianya menginjak 74 tahun. Saat itu ia tak sengaja melihat seorang anak usia 6 tahunan yang sedang menawarkan jasa untuk membantu ibu-ibu mengangkat belanjaannya di pasar. Usai mengangkat barang belanjaan, ia mendapat upah dari para ibu yang tertolong jasanya.


Namun yang membuat Bai Fang Li heran, si anak memungut makanan di tempat sampah untuk makannya.Padahal ia bisa membeli makanan layak untuk mengisi perutnya. Ketika ia tanya, ternyata si anak tak mau mengganggu uang hasil jerih payahnya itu untuk membeli makan. Ia gunakan uang itu untuk makan kedua adiknya yang berusia 3 dan 4 tahun di gubuk di mana mereka tinggal. Mereka hidup bertiga sebagai pemulung dan orangtuanya entah di mana.


Bai Fang Li yang berkesempatan mengantar anak itu ke tempat tinggalnya tersentuh. Setelah itu ia membawa ketiga anak itu ke yayasan yatim piatu di mana di sana ada ratusan anak yang diasuh.Sejak itu Bai Fang Li mengikuti cara si anak, tak menggunakan uang hasil mengayuh becaknya untuk kehidupan sehari-hari melainkan disumbangkan untuk yayasan yatim piatu tersebut.

Tak Menuntut Apapun


Bai Fang Li memulai menyumbang yayasan itu pada tahun 1986. Ia tak pernah menuntut apa-apa dari yayasan tersebut. Ia tak tahu pula siapa saja anak yang mendapatkan manfaat dari uang sumbangannya. Pada tahun 2001 usianya mencapai 91 tahun. Ia datang ke yayasan itu dengan ringkih. Ia bilang pada pengurus yayasan kalau ia sudah tak sanggup lagi mengayuh becak karena kesehatannya memburuk. Saat itu ia membawa sumbangan terakhir sebanyak 500 yuan atau setara dengan Rp 675.000.

Bai Fang Li, ketika sakit


Dengan uang sumbangan terakhir itu, total ia sudah menyumbang 350.000 yuan atau setara dengan Rp 472,5 juta.Anaknya, Bai Jin Feng, baru tahu kalau selama ini ayahnya menyumbang ke yayasan tersebut. Tahun 2005, Bai Fang Li meninggal setelah terserang sakit kanker paru-paru.

Anak-anak yatim piatu memberikan penghormatan terakhir kepada Bai Fang Li


Melihat semangatnya untuk menyumbang, Bai Fang Li memang orang yang luar biasa. Ia hidup tanpa pamrih dengan menolong anak-anak yang tak beruntung. Meskihidup dari mengayuh becak (jika diukur jarak mengayuh becaknya sama dengan 18 kali keliling bumi), ia punya kepedulian yang tinggi yang tak terperikan.

2
Kamis, 07 Oktober 2010

Alay memiliki kosa kata tersendiri dalam berkomunikasi. Tentu saja, ini sesuka mereka dan tanpa mengindahkan ejaan yang disempurnakan.

Selamat tertawa ria dan ngakak kwkkwkkwkwkwkkw

A = Alay
B = normal

A = Alluw kag! Leh knal? Ap kBrx?

B = Wa’alaikumsalam Warohmatullahi Wabarokatuh…Dengan hormat, sampainya pesan ini, saya akan memberitahukan bahwa kabar saya baik-baik saja…. Maaf beribu-ribu maaf, Ini gerangan nomer siapa ya? Kok acap kali sms nomernya ga ke save ya? (bales sepanjang mungkin)

A = Owh ea muuph lupa ng@s1h s4L4m,,,, Ini EnDoet LuThuwna EmbeM C@ianK Cmu@na. Inged gag kag? Eh, kug blzna pjg bgd ch? Gi ng4ps?

B = Yaiyalah panjang…. Lagian ga dibayar perhurup inih! Gw lagi mabok nerjemahin kata2 lo nih. Keypadnya ilang2an ya? Oh elo…. Eh, siapa tadi? Tembem semua? Perasaan temen-temen gw kalopun ada yang tembem paling sebagian dipipi doang. Ga sampe seluruh badan dah.

A = Huft …Plz dund…bkn t3mb3m cmu4, tp ’emb3m c@iank cMuana’. W AD klaz xmp lw dlu. J4h@d bgd d3ch……fufufuuu :’(

B = Yeeee mana gw apal. Adek kelas gw kan ada banyak. Bayangin misal sekelas ada 25 murid cewe. Dikali 9 kelas. Nah, itung ndiri dah tuh ada berapa! Itu belom dari sekolah2 laen. Mereka kan gw anggep adek kelas gw semua walopun mereka ga nganggep gw. Coba? Masa iya gw apalin atu2. Lu kira gw petugas sensus! Eh itu sebenernya huruf ’a’ mau lo ganti apasih? Jadi angka 4 apa a keong (@)? Satu aja ribet apalagi dua gw bacanya. Plin-plan lo ah

A = Ea mu’uph kag…. Abzn udh kbi@s44n kag. Jng mrh dund… hix… hix… Oh ea y.. Kn ad bnyk ea… muv dh muv.. Eh kag, w inged loh qt dlu prNh kut xkul PeNcak sLt bReng jG.

B= Jorok lo ah

A = Pencak SILAT kak!!!

B = Ooohhh…. Nah itu bisa nulis bener

A = Tp w kluwar paz 5aBuk quNink. Gag kwt. Uji4nna bRad bGd

B = Gw ga pernah ikut pencak silat. Gw ikut cheers. Yang dipaling atas formasi piramida kan gw. Lagi pula kalo gw ikut pencak silat, sabuknya ga muat.

A = Iyh yng bn3r kag? Bc4nd@ aj dh wkwkwkwkwkwkwkwkwk!!!

B = Etdah lo ketawanya serem amat kayak burung gagak.

A = Eh kag BTW n0m3r hpx kog ckep amad ch? Ky orangx

B = Nama gw bukan betawi.

A = Mksd w ’by the way’

B = Kenapa emang JALANnya?

A = OMONG-OMONG!!!!

B = Oh… ga tau nih.. Beruntung aja dapet nomer bgini

A = Dpt dri m4n4 kag?

B = Hadiah es orson. Penting amat

A = Kag kuq fesbukx lum d k0nfr1m?

B = Confirm! Bukan Kon-frim! Oh yang foto profilnya dari atas sambil manyun2 itu lo ya? Gw kira fanpage-nya Suneo. Belom-belom. Ntar deh kalo angel foto lo udah bener. Eh, unyeng2 lo ada 5 ya? Ampe keliatan. Banyak amat. Situ pake ekstensen unyeng2?

A = Iyh ka2g bC@nd4 aj@ dh. 1tukan age’ ngetrend kag futu dri @ta5. Mak1n gaG kli4t@n mukax, makin keyenz!

B = Yaiyalah. Gimana mau keren kalo muka lo keliatan. Coba dong sekali-sekali foto profilnya diganti pake fotokopi. Burem, perkecil, bolak-balik.gitu.

A = Mangx uj14n!

B = Biar ga keliatan muke lu. Katanya makin ga keliatan makin kerennn… Gw yakin asli lo ga sebagus di foto kan? Nih udah gw confirm. Eh, itu foto2 lo banyak banget yang jari tangan angka satu dimulut. Lagi ngelonin orok sapa lo? Astagaaaa.. Lo ga juling foto dari atas semua?

A = Gag. Udh b1aza k0g. Eh, kag mang gi onlen ea? Onlen d kul ap dihumz?

B = Eh kalo bahasa alaynya ”onlen di WC SPBU” apaan? Salah semua tuh option lo

A = Ih… kakak joyokkkk…

B = Kadir ga diajak?

A = Itu Doyok kaaaggg…. Yah, w lgi gaG onlen niyh kag. Cb klo qt sm” onlen, kn bs chat b4r3ng

B = Kita? Lo aja kali ama kawan2 lo. Lagian yang minta lo biar onlen sapeh?!

A = Hix..Hix…Jahad :’( Kag kug lum bubu siyh? Kn udh mlm. Mang lum ngantug ea?

B = Gw ga pernah ikut MLM deh

A = ’Malem’ Kag maksudx….

B = Udah gede ini. Lagian sembari ngelembur ngerjain tugas nih.

A= Cemangadh!

B = Hdagnamec

A = Paan tuch Kag???

B = Tulisan lo gw balik. Bingung gw nanggepin bahasa lo. Eh tulisan lo bisa di normalin dikit ga? Sedikiiit aja demi gw

A = Oh ea deh kag..

B = Eh, ko gw baca status-status lo semuanya ngambil dari lirik-lirik lagu ya??? Keabisan ide lo? Mana udah di ’Like’-in sendiri, trus ga ada yang comment pula.

A = Eaaa… Abisan w suka bgd kag sm lgu it. Co cweet bgd dech. It jga da lgu” knangan sm mantan w dlu

B = (Emang gw pikirin).

A = Ohiya kag! Bsk lusa jm 9 pgi d ”salah satu stasiun tv” nntn w ya!

B = Itu kan acara live musik itu kan?! Yang penontonnya satu panggung sama artis/bandnya. Trus sambil nari2 kompak banget dibelakangnya. Lo jadi artis toh sekarang? Grup band lo apa namanya? Salut gw. Pasti lo jadi vokalisnya ya? Apa lo soloist?

A = Bukan kag, gw jadi penontonx.

B = ???!!!!!!! (Keselek)

A = Ea, yng pnting msk tv kag! Gw ma rombongan udh nyiapin tarianx lho kag. Biar kompak nnti narix. Nama tarianx ”Ngucek-Jemur-Ngucek-Jemur”. Tau dund kag ky gmana. Gag ngaruh deh mw bandx apa aliranx apa.

B = Trus kalo bandnya metal gimana??? Masa lo mau tetep joget ”Ngucek-Jemur”?

A = Ya gag ap kag. Lgan band metal mah gag mgkin d hadirin kag. Kyk ga tau aja kag..

B = Yaudah deh, selamat joget ya. Kakak mo tidur dulu. Oia, besok lusa, pagi2 kakak ga bisa nonton situ joget ”Ngucek-Jemur”. Soalnya kakak sibuk mau bikin anyam2an sedotan. Babay!

A = Bye… Met bubu kag. Eh kag, ntr jm2 bolax pa?

B = Hah?! Lo suka nonton bola pagi2 juga?

A = Yaelah bgadang nntn bola wajar x kag

B = Lo cowo apa cewe sih?!

A = Cow. Mang np?

B = Lah itu foto2 difesbuk?!

A = Itu mantan” w kag. Fto w d album ”Juzt Me”

B = ……………………………….

A = Kag?

B = Eh iya sori. Udahan dulu ya. Gw baru ngeliat UFO nih. Bye!

0
Rabu, 06 Oktober 2010

Pelayan membawa steak kepada pelanggan dengan ibu jari menempel di atas daging.

"Apakah kau gila?" pelanggan berteriak, "dengan tangan Anda di steak saya?"


"Apa?" jawab si pelayan, "Anda ingin steak ini jatuh ke lantai lagi?"

0
Selasa, 05 Oktober 2010

Alkisah, seorang raja yang pandai dan bijak bermaksud menguji kerajinan dan kepedulian rakyatnya dengan cara yang unik. Pada suatu sore, sang raja diam-diam meletakkan sebongkah batu di tengah jalan yang sering dilewati orang. Letak batu itu persis di tengah jalan sehingga tidak enak dipandang dan menghalang-halangi langkah orang. Rupanya, sang raja sengaja ingin mengetahui apa reaksi rakyatnya yang lalu-lalang di jalan tadi.

Tampak seorang petani melintas sambil membawa gerobak barang yang tampak berat karena penuh dengan barang bawaan. Ketika ia melihat sebongkah batu menghalangi jalannya, ia langsung mengomel. "Dasar orang-orang di sini malas-malas. Batu di tengah jalan didiamkan saja..!" Sambil terus menggerutu, ia membelokkan gerobaknya menghindari batu tadi dan meneruskan perjalanannya.

Setelah itu, lewatlah seorang prajurit sambil bersenandung mengenang keberaniannya di medan perang. Karena jalan kurang hati-hati, si prajurit tersandung batu penghalang dan hampir tersungkur. "Aduuuh...! Kenapa orang-orang yang lewat jalan ini tidak mau menyingkirkan batu ini...hah!" teriak si prajurit marah-marah, sambil mengacung-acungkan pedangnya. Sekalipun mengeluh dan marah-marah, prajurit itu tidak mengambil tindakan apa pun. Sebaliknya, ia melangkahi batu tersebut dan berlalu begitu saja.

Tidak lama kemudian, seorang pemuda miskin berjalan melewati jalan itu. Ketika melihat batu penghalang tadi, dia berkata dalam hati, "Hari sudah mulaigelap. Bila orang melintas di jalan ini dan tidak berhati-hati, pasti akan tersandung. Batu ini bisa mencelakai orang." Walaupun letih karena telah bekerja keras seharian, pemuda ini masih mau bersusah payah memindahkan batu penghalang ke pinggir jalan.

Setelah batu berhasil dipindahkan, pemuda itu terkejut melihat sebuah benda tertanam di bawah batu yang dipindahkannya. Disitu terdapat sebuah kotak dan sepucuk surat, yang isinya berbunyi, "Untuk rakyatku yang rela memindahkan batu penghalang ini. Karena engkau telah menunjukkan kerajinan dan kepedulianmu kepada orang lain, maka terimalah lima keping emas yang ada dalam kotak ini sebagai hadiah dari rajamu."

Pemuda miskin itu langsung bersyukur dan memuji kedermawanan rajanya. Dan peristiwa itu pun menggemparkan seluruh negeri. Raja telah berhasil mengajarkan arti pentingnya nilai kerajinan dan kepedulian terhadap sesama, serta keberanian dalam menghadapi rintangan.



Dalam aktivitas menjalani kehidupan ini, kita pasti pernah mengalami hadangan seperti 'batu penghalang' seperti cerita di atas. Setiap batu penghalang bisa diartikan sebagai rintangan, kesulitan, beban, ataupun tanggung jawab yang ada di dalam kehidupan kita.Bila sikap kita menghadapi semua hal tersebut dengan perasaan tidak sabar, jengkel, marah, menghindar dan cenderung menyalahkan orang lain sebagai penyebabnya, maka kita tidak akan pernah belajar banyak mengenai kehidupan. Karena sesungguhnya, dalam setiap kesulitan, selalu terdapat hikmah yang tersembunyi, dan pasti ada pelajaran yang mampu mematangkan dan mendewasakan mental kita.

Jelas kita butuh mentalitas seperti yang dipunyai si pemuda tadi yaitu berani menghadapi rintangan, tidak menyerah bila dilanda kesulitan, peduli terhadap sesama dan lingkungan, tidak cengeng dalam memikul beban, berani memanggul tanggung jawab yang besar.Jika mentalitas seperti ini yang kita punyai, saya yakin, kesempatan besar dan sangat menjanjikan tengah menyelinap di balik setiap batu penghalang yang menghadang proses perjuangan kita

Saat ini, mungkin ada persoalan sebagai batu penghalang yang menghambat kemajuan kita! Maka hanya ada satu jalan untuk menghadapinya, yaitu hancurkan setiap batu penghalang! Mari kita kuatkan mental dan kobarkan semangat juang dengan berani menghadapi setiap masalah, demi membangun kondisi yang lebih maju, lebih sukses, dan lebih berarti.

0
Senin, 04 Oktober 2010

Keluarga Jean Nidetch adalah "keluarga besar". Maksudnya, anggota keluarganya bertubuh besar-besar. Jean Nidetch sendiri seorang ibu rumah tangga yang saat itu berusia 39 tahun (tahun 1961), berbobot 88 kilogram. Kedua anaknya juga berukuran "jumbo", begitu pun suaminya. Entah karena merasa senasib, Jean pun punya sekelompok teman yang ukuran tubuhnya juga besar-besar.


Jean sebenarnya sudah jengah dengan tubuhnya yang terus membengkak. Saking tak nyamannya, akhirnya ia bertekad untuk mengecilkan tubuhnya. Ia memutuskan untuk mengurangi kegemarannya mengunyah biskuit cokelat yang biasanya ia habisnya sampai berbungkus-bungkus setiap harinya. Untuk mendorong rencananya itu, Jean mendaftarkan diri ke Dinas Kesehatan New York untuk mendapatkan dukungan rencana dietnya.


Beberapa bulan kemudian, berat badan Jean turun sampai 20 kg. Lalu ia mengundang enam temannya yang gemuk-gemuk untuk minum kopi bersama di apartemennya. Jean menantang teman-temannya itu untuk melakukan hal yang sama. Ia membagikan lembaran diet yang harus diisi mereka untuk mengukur sejauh mana kemajuan programnya. Setelah itu mereka pun rutin bertemu setiap pekan. Kelompok penurunan berat badan ini lama-lama dikenal dan anggota baru pun bermunculan.


Suatu kali Felice, istri seorang agen mantel bernama Al Lippert, mendengar kelompok Jean Nidetch. Suami istri yang kelebihan berat badan ini mengundang kelompok Jean untuk kumpul di rumahnya. Melihat banyaknya peserta, Lippert justru mendapatkan ide untuk membisniskannya. Setiap yang datang mengikuti program itu membayar tiket. Lalu dibuatlah rencana bisnisnya bersama Jean. Setelah itu berdirilah Weight Wacthers, suatu usaha yang bergerak di bidang program motivasi penurunan berat badan.


Pada tahun 1963, proyek pertama digelar. Jean dan Lippert membuka program di bioskop. Setiap peserta harus membayar US$ 2 setiap kali pertemuan. Harga itu sesuai dengan harga tiket bioskop itu. Tiba-tiba saja Jean panen uang. Dan pekan-pekan berikutnya pemasukannya terus berkembang. "Belum pernah dalam hidup saya sebelumnya saya mengumpulkan uang sebanyak ini," begitu Jean menyebutkan.


Sukses itu membuat Weight Wacthers dikembangkan dengan sistem franchise setahun kemudian.Karena itulah jaringannya terus berkembang. Pada tahun 1970 pemasukan Weight Wacthers sudah mencapai US$ 8 juta dalam setahun. Dan ketika perusahaan ini dijual pada HJ Heinz pada tahun 1978, keluarga Jean Nidetch dan Al Lippert mendapat penggantian sebesar US$ 72 juta.


Pada tahun 2007, nilai usaha Weight Wacthers sudah mencapai US$ 4 miliar. Jaringannya sudah berkembang ke 30 negara dengan jumlah pertemuan per minggunya mencapai 46.500 pertemuan. Berapa jumlah pesertanya? Jika pada tahun 1961 Jean memulainya dengan 6 orang di apartemennya, selama tahun 2007 terdapat 60 juta orang yang menghadiri pertemuan Weight Watchers.


Teman-teman, ternyata dari semangat mengurangi berat badan dan sebuah ide kecil bisa lahir bisnis yang besar. Jadi jangan sepelekan ide kecil! Jika kita bisa mengelolanya dengan benar, tentu bisa berkembang jadi bisnis besar. Nah, apa ide kecil Anda?

0
Minggu, 03 Oktober 2010

Seorang pria bergegas masuk ke sebuah bar dan memesan minuman. Orang itu meminumnya dengan sekali teguk, meletakkan lima dollar di meja bar, dan berbalik dan bergegas keluar dari bar.

Bartender mengambil uang lima dolar itu, dan melipatnya hati-hati dan memasukkannya dalam saku di rompinya. Tepat pada saat itu ia menatap bos berdiri di ambang pintu menatapnya.


Dengan sedikit berpikir cepat dia berkata, "Hai bos, apakah Anda melihat orang itu sekarang? Datang di sini, membeli segelas minuman, memberi aku tip lima dollar, dan bergegas keluar tanpa membayar."

0
Sabtu, 02 Oktober 2010

Setelah Festival Bir di London, semua direktur perusahaan bir memutuskan untuk pergi keluar untuk minum bir.

Direktur Corona duduk dan berkata, "SeƱor, saya ingin bir terbaik di dunia, sebuah Corona." Bartender mengambil sebuah botol dari rak dan memberikan kepadanya.

Kemudian direktur Budweiser mengatakan, "Saya ingin bir terbaik di dunia, berikan saya 'The King Of Bir', sebuah Budweiser." Bartender memberinya satu.


Presiden Coors mengatakan, "Saya ingin bir terbaik di dunia, hanya satu yang dibuat dengan air mata Rocky Mountain, beri saya Coors." Dia mendapatkannya.

Laik-laki dari Guinness duduk dan berkata, "Beri aku Coca Cola."

Direktur lainnya menoleh ke arahnya dan bertanya, "Kenapa kau tidak minum Guinness?" dan presiden Guinness menjawab, "Yah, karena kalian tidak minum bir, saya juga tidak akan minum bir."

0
Jumat, 01 Oktober 2010

Secangkir teh bisa beragam makna.Secangkir teh juga bisa beragam harga. Semuanya tergantung pada cara dan di mana kita menikmatinya serta dalam kesempatan apa. Bila masuk ke sebuah kafe atau hotel-hotel, secangkir teh bisa berharga lima hingga sepuluh kali lipat dibanding jika kita menikmatinya di warung-warung. Bahkan mungkin saja jika menikmatinya dengan menggunakan cangkir yang berbeda harganya bisa beda pula.

Perbedaan harga secangkir teh itu bisa juga menjadi rujukan kehidupan. Ketika life style menjadi standar kehidupan, ukuran manusia ditentukan oleh penampilan luarnya dan di komunitas mana ia berada.Seseorang dianggap berhasil hidupnya jika sudah bisa menikmati secangkir teh dan kopi di kafe-kafe yang berharga mahal. Seseorang dianggap sukses jika ia selalu berpakaian mahal. Seseorang dianggap hebat jika ia mampu mengumpulkan harta yang banyak, rumah bagus, dan mobil mewah.


Secangkir teh yang berasal dari sumber yang sama dan diolah dengan cara yang sama, takaran teh dan gula yang sama, serta pada waktu yang sama pula, ternyata ketika disajikan dalam cangkir yang berbeda-beda menimbulkan perasaan yang berbeda pula bagi yang meminumnya.

Itu gambaran bahwa ternyata banyak dari kita yang masih merasa "penampilan luar" adalah segala-galanya. Kita lupa bahwa hal terpenting dalam hidup adalah isi rohani kita.


Tampilan luar, cara kita berpakaian, cara kita bergaul, sebenarnya perlu juga kita perhatikan. Jika kita memang mampu, tak ada salahnya kita juga mengenakan pakaian yang sepantasnya kita kenakan, yang sepadan dengan kemampuan keuangan kita. Orang lain tidak akan menganggap kita sombong sepanjang kita tak berlebihan. Hanya saja jangan sampai kita menganggap penampilan itu segala-galanya sampai kita harus membabi-buta untuk mengadakannya.

Sesungguhnya yang harus dipelihara dan dikembangkan adalah apa yang ada di dalam diri kita seperti hati, rasa, cinta, kasih sayang, semangat, kejujuran, keimanan yang dibina melalui amal dan ibadah, dan sebagainya. Isi kita inilah yang harus kita perjuangkan. Mari kita belajar dan berlatih mengendalikan hawa nafsu agar hidup semakin bermakna bagi diri sendiri dan di hadapan Illahi.

0
Base Jam ~ Bukan Pujangga

Get more songs & code at www.stafaband.info
1 komentar anda = 1 Backlink
Kapan lagi dapat backlink segampang ini
Keep Comment

Followers

My Award

Photobucket