Tantangan  itu tak disia-siakannya. Ash lalu menawarkannya ke sejumlah rekan dan  kerabatnya. Hasilnya, hanya dalam waktu satu setengah hari, 10  ensiklopedia berhasil ia jual. Padahal umumnya seorang sales baru bisa  menjual ensiklopedia sebanyak itu dalam waktu tiga bulan. Dari sanalah  ia menemukan bakatnya: menjual.
Setelah itu ia makin rajin berjualan ensiklopedia sebagai part-timer.  Sayangnya, ia mendapatkan banyak keluhan karena tak semua keluarga  membutuhkan ensiklopedia di rumahnya. Tak sedikit juga yang memarahinya.  Merasa bersalah karena sudah "merayu" banyak orang untuk membeli  ensiklopedia, akhirnya ia mencari produk lain yang benar-benar berguna  di rumah tangga untuk menyalurkan bakat menjualnya. Ia kemudian bekerja  di Stanley Home Products, perusahaan yang menjual perlengkapan rumah tangga dan perlengkapan mencuci.
Tahun 1952, ia pindah ke World Gift Co  dan meraih sukses di sana. Ia bahkan diangkat menjadi direktur  penjualan nasional karena prestasinya yang luar biasa. Dalam posisinya  itu, ia bisa mengembangkan penjualan hingga ke 43 negara bagian AS.

Namun  satu kejadian membuatnya mengundurkan diri. Sebagai seorang yang ahli  di bidang penjualan langsung, ia banyak memberitips dan trik kepada para  stafnya. Namun ketika promosi jabatan dilakukan untuk mengisi posisi  puncak di World Gift Co, ternyata yang terpilih adalah  muridnya, bukan dirinya. Alasannya karena si murid itu laki-laki,  sedangkan ia seorang perempuan. Ia kemudian keluar setelah 11 tahun  mengabdi di perusahaan itu.
Sekeluarnya dari sana, Ash  menggagas usaha sendiri dengan modal hanya 5000 dolar AS.Ia membuka toko  di Dallas pada September 1963. Pada usianya sudah separuh baya, ia  menjual produk kecantikan yang sudah ia kenal ketika masih bekerja di  World Gift. Produk unggulannya adalah krim kulit yang diramu untuk  pelembab kulit. 

Toko  itu jadi markasnya karena cara berjualannya adalah dari rumah ke  rumah.Menurutnya, rumah tangga merupakan tempat yang hebat untuk  menjual, menjual, dan menjual lagi. Ash memiliki tim yang terdiri dari  sembilan konsultan (yang juga sebagai penjual). Termasuk di dalamnya  adalah anaknya sendiri yang baru berusia 20 tahun.
Cara  penjualan langsung seperti itu ternyata efektif. Tahun pertamanya saja,  ia sudah bisa meraih omset 198.000 dolar AS. Lalu pada tahun 1964, ia  mengundang 200 ibu-ibu rumah tangga calon konsultannya di sebuah ruangan  (cara ini kemudian menjadi ciri khasnya). Makin lama, jumlah  konsultannya makin banyak. Mereka yang berprestasi baik biasanya  dianugerahi penghargaan pada pertemuan tahunan yang megah.
Ketika  Mary Ash meninggal tahun 2001, omset perusahaan perempuan kelahiran  tahun 1918 ini sudah mencapai 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 20  trilun. Jumlah kantor perwakilannya sebanyak 800.000, yang tersebar di  37 negara. Kini perusahaan yang didirikannya, Mary Kay Cosmetics Inc.,  merupakan perusahaan kosmetik dengan sistem penjualan langsung terbesar  di dunia yang memiliki lebih dari 1,7 juta konsultan. 
Perusahaan  kosmetik raksasa ini terwujud berkat kejelian Ash memanfaatkan peluang  menjual kosmetik secara langsung dengan mempekerjakan kalangan ibu-ibu  rumah tangga sebagai konsultannya. Mungkin jika ia tak tersinggung oleh  perlakuan diskriminatif petinggi World Gift, sukses ini tak mungkin bisa  terwujud.
Posted in : Intermezo






 







