Narsis di Facebook boleh-boleh saja namun jangan sampai itu mengundang kejadian yang merugikan. Ternyata banyak hal sepele yang biasa dilakukan di Facebook dan jejaring sosial lainnya yang bisa mengundang masalah.
Sehari tanpa Facebook atau Twitter untuk banyak orang sekarang seperti kehilangan sesuatu yang berarti dalam hidupnya. Website jejaring sosial ini sudah menjadi bagian sehari-hari.Apalagi untuk mengaksesnya tak selalu harus berkutat di depan komputer, melalui handphone pun akses keduanya bisa dilakukan. Setelah itu, ribuan teman ada di depan mata.
Ke mana pun kita melangkah, update status bisa dilakukan. Jadi keluarga atau teman akan tahu kita sedang berada di mana dan sedang apa dari website-website ini. Begitu pun kalau kita ingin menengok kabar kerabat lain, tinggal buka saja account Facebook-nya, kabar segera terjawab.
Di rumah mungkin semua anggota keluarga yang sudah cukup umur sudah punya account Facebook atau Twitter. Kita tahu siapa teman-teman anggota keluarga kita. Jika kita penasaran terhadap seorang teman, yang katakanlah terlihat agak mencurigakan, kita bisa melihat profilnya. Hidup ini begitu transparan!
Tetapi keterbukaan semacam ini tak selamanya menyenangkan. Niat kita mungkin baik, tetapi selalu saja ada pihak-pihak tertentu yang mencoba memanfaatkannya. Banyak cerita, penggunajejaring sosial yang ditipu teman yang baru dikenalnya lewat internet. Tak hanya korban harta, ada juga yang korban nyawa.
Nah, hal apa saja yang harus dihindari dalam hal ber-Facebook, Twitter, dan sejenisnya, yang kira-kira akan merugikan kita dan keluarga? Seperti dilansir Yahoo Finance baru-baru ini, ada enam hal yang tak boleh dilakukan dalam ber-Facebook (juga Twitter dan sejenisnya) agar terhindar dari berbagai tindakan yang merugikan.
- Mengisi tempat dan tanggal lahir
Kedengarannya ini mungkin sepele. Tapi dari hasil penelitian Carnegie Mellon, suatu lembaga penelitian, tanggal dan tempat lahir merupakan sesuatu yang paling banyak digunakan untuk password yang berhubungan dengan, misalnya, bank. Ini bisa dipahami karena tanggal dan tempat lahir paling mudah diingat.
- Rencana liburan
Ini hal yang membahayakan. Apalagi jika kita mencantumkan alamat rumah kita dengan jelas dan merinci jadwal keberangkatan kita. Tentu, ini merupakan undangan yang menggiurkan bagi penjahat. Intinya, jangan mengumbar rencana liburan atau bepergian dengan rinci di account jejaring sosial.
- Alamat rumah
Suatu riset yang diselenggarakan oleh Ponemon Institute menunjukkan bahwa 40% dari pengguna jejaring sosial mencantumkan alamat rumahnya dengan jelas. Namun bayangkan jika tiba-tiba saja ada orang yang datang ke rumah karena ia tahu alamat itu setelah melihat accountkita di Facebook. Bagaimana jika itu penjahat, tukang hipnotis atau lainnya yang bermaksud jahat?Karena itu mencantumkan alamat rumah dengan jelas di Facebook disebut berisiko.
- Membuat pengakuan
Apakah kita tidak menyukai pekerjaan kita, membenci sesuatu yang dilakukan istri atau suami, membenci tetangga atau siapapun? Facebook bukanlah tempat untuk menumpahkan unek-unek. Jangan buat pengakuan di sini. Sudah banyak cerita, seseorang dipecat dari pekerjaannya atau bercerai dari pasangannya karena pengakuan yang menyakitkan di Facebook. Intinya, mengaku di Facebook tak dianjurkan karena seperti "berteriak" di depan orang banyak. Semua orang akan mendengarnya.
- Password gampang ditebak
Apa password yang Anda pilih adalah password yang mudah diingat (seperti "12345" / "password") atau mudah ditebak (karena informasinya bisa didapatkan di profil kita)? Bisa dibayangkan jika ada penjahat yang mengintip dan intens mengincar kita, misalnya karena mau menggasak uang kita di bank. Ia akan mendapatkan password dengan mudah, untuk menjalankan aksinya. Karena itu, jangan buat password yang bisa ditebak dari profil kita atau mudah diingat.
- Tingkah laku
Mungkin sekarang belum begitu populer. Tetapi tingkah laku kita yang berisiko bisa-bisa fatal. Hal yang sekarang sedang meningkat perhatiannya adalah berhubungan dengan asuransi. Bagi mereka yang suka mengelabui asuransi dengan menyertakan data yang bukan sebenarnya, hati-hati ...kebohongan bisa terbongkar! Dulu asuransi sulit melacak kondisi profil klien atau calon klien mereka yang sebenarnya sehingga kerap calon nasabah yang seharusnya ditolak karena memiliki risiko di luar lingkup yang dipertanggungkan bisa lolos. Sekarang dengan melacak update-an status-nya, atau menelusuri foto-fotonya kebohongan itu akan terungkap.
Nah, apakah Anda dan keluarga sudah cukup hati-hati saat ber-Facebook atau nge-tweet? Sebaiknya pertimbangkan kiat-kiat di atas!