contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Selasa, 30 November 2010

Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup di keluarga yang sederhana. Ia memunyai cita-cita yang tinggi. Suatu saat, ketika masih belia, dia berkata kepada dirinya sendiri, "Suatu saat nanti, aku akan melakukan apa yang menjadi cita-cita dalam hidupku, dan pada saat itu aku akan bahagia."

Dia senang membayangkan dirinya sudah memiliki sebuah mobil mewah, mengendarainya, dan merasakan kebanggaan yang tidak terhingga karena dia dikagumi dan dibanggakan oleh banyak orang. Maka, walaupun kemiskinan tetap diakrabi dalam kesehariannya, sikapnya menjadi angkuh dan sombong karena dia merasa kelak pasti akan kaya raya seperti yang diangankan.

Ketika ditanya untuk melakukan sesuatu oleh teman-temannya, ia menjawab, "Tunggu saja kawan, nanti akan kulakukan setelah aku menyelesaikan sekolah."

Setelah berhasil menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi, ia kembali berjanji kepada dirinya sendiri dan kepada orangtuanya bahwa ia akan melakukan apa yang diinginkannya nanti, setelah ia mendapatkan pekerjaan pertamanya.

Sebelum melangkah ke dunia kerja, dia meminta nasihat kepada seorang guru besar tentang banyak hal yang dicita-citakan. Si guru berkata, "Semua yang kamu inginkan, mobil dan rumah bagus lengkap dengan fasilitasnya, adalah sesuatu yang bagus. Dan sesungguhnya, mobil dan rumah mewah itu diciptakan untuk kita yang mau dan mampu memilikinya. Dia tidak kemana-mana, kitalah yang harus bergerak untuk menghampiri dan mendapatkannya."

Mendengar tuturan si guru, pemuda itu merasa puas. Sebab, ia makin yakin dengan anggapannya bahwa mobil dan rumah tidak akan ke mana-mana. Maka, ia pun bekerja seadanya. Setelah beberapa tahun bekerja, orangtuanya menanyakan, "Anakku, kapan kamu akan mengambil tindakan untuk mewujudkan cita-citamu?"

"Aku berjanji akan mengejar cita-citaku setelah menikahi gadis yang aku cintai. Karena dengan adanya si dia sebagai pendamping hidup, maka langkahku akan mantap untuk mengejar cita-citaku."

Sampai suatu hari, setelah bertahun-tahun kemudian, ia mulai menua. Dalam hati, ia pun berkata, "Rupanya, sudah terlambat untuk memulainya sekarang. Sebab, umurku sudah tak lagi muda."

Begitulah, cita-cita si pemuda akhirnya hanya menjadi angan-angan dan omong kosong belaka. Kini, ia hanya bisa merasakan kepuasan semu dengan menikmati setiap hari dalam kehidupannya untuk mengkhayal, seandainya ia menjadi seperti yang ia cita-citakan.

Pembaca yang bijaksana,

Kebiasaan menunda dari waktu ke waktu, dapat membuat seseorang yang pada awalnya bersemangat bermimpi, akan kehilangan gairah, arah, tujuan dan berlari menjauh dari apa yang menjadi impiannya. Sebab, menunda sebenarnya hanya akan mengubur kesempatan demi kesempatan yang ada untuk mewujudkan impian.

Karena itu, cita-cita selamanya akan menjadi khayalan belaka jika kita tidak memulainya dengan rencana! Dan, yang utama, rencana tanpa tindakan nyata juga hanya akan jadi bualan semata.

Mari, selagi masih ada waktu, gunakan sebaik-baiknya waktu kita untuk menyusun kehidupan dan meraih kesempatan, demi menggapai cita-cita.

0
Senin, 29 November 2010

Pada suatu malam, tampak di bandara, seorang perempuan muda sedang menunggu penerbangan pesawat terakhir. Untuk melepas kejenuhan menunggu, diaberjalan-jalan di sekitar bandara, kemudian membeli sebuah buku dan juga sekantong kue di toko bandara.


Setelah kembali dari toilet, perempuan itu bergegas mencari tempat duduk dan mulai membaca buku yang baru dibelinya. Keasyikannya membaca terganggu saat ia melihat seorang lelaki yang duduk di sebelahnya dengan berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada di antara mereka.


Perempuan itu mencoba mengabaikannya dan melanjutkan membaca sambil juga mengambil dan mengunyah kue dengan perasaan jengkel. Dalam hatinya, ia berpikir, "Kalau aku bukan orang baik pasti sudah aku marahi orang ini!"


Ia semakin kesal saat si pencuri kue yang berani seakan berlomba menghabiskan kue persediaannya. Setiap ia mengambil satu kue, si lelaki juga mengambil satu. Ketika tinggal satu kue yang tersisa, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu? Dengan senyum di wajahnya, tanpa merasa bersalah, lelaki itu mengambil kue terakhir dan membaginya menjadi dua. Diberikannya separuh kue kepada perempuan itu dan ia makan sisa separuohnya,


Si perempuan dengan bersungut-sungut dan muka menahan marah merebut kue itu sambil berpikir "Ya ampun orang ini, tidak merasa bersalah sedikit pun makan kue orang lain! Sungguh tidak tahu malu danmenyebalkan!"


Saat jadwal penerbangannya diumumkan, bergegas si perempuan itu pergi, tanpa menoleh sedikit pun kepada si pencuri kue dan berharap tidak berjumpa lagi dengan pencuri tidak tahu terima kasih itu.


Setiba di atas pesawat, sambil menghela napas lega, dia menempati tempat duduknya. Saat ingin melanjutkan membaca, segera tangannya meraih ke dalam tas. Dan...dia pun terkejut setengah mati! Astaga, jari tangannya tengah meraba kantong kue! Masih tertutup dan belum tersentuh pula!


Sesaat pikirannya terasa lumpuh, "Aduh! Jadi....kue yang telah kumakan tadi adalah milik lelaki itu! Sungguh keterlaluan aku, menuduh orang mencuri, mencurigai orang yang tidak bersalah, yang ternyata adalah si pemilik kue itu sendiri. Sebenarnya akulah yang tidak tahu malu, kasar, dan tidak tahu berterima kasih!"


Sambil memejamkan mata penuh sesal, dia tahu, sudah terlambat untuk meminta maaf atas kesalahannya menuduh orang lain yang tidak bersalah.


Dalam hidup ini, kisah seperti di atas sering terjadi! Kita sering berburuk sangka dan melihat orang lain dengan persepsi / "kacamata" kita sendiri. Menuduh orang lain yang salah, tidak tahu diri, tidak tahu malu, pembuat masalah, dan lain sebagainya. Akibatnya, muncul konflik yang tidak berguna.


Alangkah baiknya apabila kita mampu berkaca pada diri sendiri sebelum melontarkan segala tuduhan kepada orang lain. Juga, berusaha mengendalikan pikiran secara jernih. Sehingga penyesalan di kemudian hari tidak terjadi.

0
Minggu, 28 November 2010

Ada pendapat yang mengatakan kalau malam hari aktifitas tubuh sudah berkurang dan mendekati jam tidur, maka sebaiknya berhenti makan. Pendapat ini tidak sepenuhnya bisa diikuti. Mengapa? Karena

  1. Justru kebanyakan orang, terutama yang hidup di perkotaan berolahraga selepas jam kerja. Berarti aktivitas tubuh menjelang malam semakin tinggi.
  2. Meskipun jumlah kalori yang terbakar saat tidur lebih rendah....yang lebih menjadi concern adalah sumber energi yang terbakar saat beristirahat. Apakah lemak atau gula?
  3. Jenis makanan tertentu bisa dikonsumsi, bahkan dalam jumlah yang mencukupi, di antaranya: sayur-sayuran, salad, protein putih (ikan, ayam, putih telur, tempe, tahu, kacang kedelai) dalam penyajian rendah kalori (tanpa penambahan minyak, santan, mentega, margarin, aneka tepung, gula pasir).

Pendapat berhenti makan setelah jam 7 biasanya dilakukan oleh mereka yang tidak berolahraga secara teratur, sehingga alih-alih mencoba membakar kalori lebih banyak mereka memilih menghemat kalori yang masuk. Cara seperti ini biasanya malah tidak sehat, membuat kita semakin mudah gemuk, dan semakin lemas.

0
Sabtu, 27 November 2010

Gelombang air bermula dari riak-riak air yang kecil yang menyebar ke mana-mana. Semakin besar gelombang air, semakin besar pula dampak dan pengaruhnya. Demikian juga "kebaikan". Kebaikan itu dimulai dari tindakan-tindakan pribadi dan juga menyangkut hal-hal yang kecil. Ketika kebaikan pribadi itu menyebar ke mana-mana, terjadilah gelombang kebaikan yang makin besar.


Suatu malam di sebuah kota di Philadelphia, AS, sepasang suami istri yang sudah tua masuk ke sebuah hotel kecil. Mereka bertanya kepada seorang resepsionis, "Masih ada kamar untuk kami berdua?"


Jawab si resepsionis, "Maaf, Pak. Penuh semua. Di kota ini kebetulan sedang ada tiga pertemuan besar, sehingga semua hotel penuh. Tetapi saya tidak mungkin menolak Bapak dan Ibu dan menyuruh pergi tengah malam begini, sementara di luar hujan dan badai. Kalau mau, Anda berdua boleh menginap di kamar saya. Saya akan segera membereskan kamar saya untuk Anda."


Pagi harinya, ketika hendak membayar, tamu itu berkata, "Kamu seharusnya bukan menjadi pegawai biasa begini melainkan menjadi manajer hotel besar bertaraf internasional! Mungkin kelak saya akan membangun hotel tersebut dan kamu menjadi manajernya."


Pemuda resepsionis itu melihat mereka dan tersenyum.Lalu, mereka bertiga tertawa.


Dua tahun berlalu. Si resepsionis hampir melupakan kejadian itu ketika ia menerima surat yang mengingatkannya pada malam hujan badai. Laki-laki muda ini juga diminta datang mengunjungi pasangan tua tersebut di New York. Terlampir, tiket pulang-pergi untuk si pemuda.


Di New York, laki-laki tua itu membawanya ke sudut Fifth Avenue and 34th Street. Lalu, ia menunjuk sebuah gedung baru yang megah disana, sebuah istana dengan batu kemerahan, dengan menara yang menjulang ke langit.

Gambaran Waldorf-Astoria Hotel, pada saat itu (Abad XIX)


"Itu," kata laki-laki tua, "adalah hotel yang baru saja saya bangun untuk dikelola olehmu."


"Anda pasti sedang bergurau," jawab laki-laki muda itu.


"Saya jamin, saya tidak bergurau," kata laki-laki tua itu, sambil tersenyum lebar.


Nama laki-laki tua itu adalah William Waldorf Astor dan struktur bangunan megah tersebut adalah Waldorf-Astoria Hotel. Laki-laki muda itu, adalah George C.Boldt.



Keramahan dan kebaikan resepsionis itu, untuk menerima tamu yang mengalami kesulitan di tengah malam, sebetulnya bukan perbuatan yang sulit untuk dilakukan. Semua orang sebetulnya bisa melakukannya. Apa sulitnya menyapa, menyalami dan menerima orang dengan senyum ramah? Apa sulitnya memperlakukan semua orang dengan kasih, kemurahan, dan rasa hormat?


Berbuat baik itu tidak rugi! Jangan malas berbuat baik, apalagi karena pesimis. Mari, mulai berbuat baik dari diri kita sendiri.

0
Jumat, 26 November 2010

"There are two things people want more than sex and money. Those are recognition and praise. - Ada 2 hal yang diingikan manusia selain seks dan uang, yaitu penghargaan dan pujian."
Mary Kay Ash, pendiri Mary Kay Cosmetics


Hampir semua orang senang dihargai. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa sanjungan dan apresiasi lebih efektif meningkatkan motivasi seseorang untuk lebih setia dan mendukung kita. Menjadikan sikap lebih menghargai orang lain juga pasti akan membuat dunia kita juga berubah lebih baik.


Contohnya dalam bisnis network marketing, kerja sama tim jelas diutamakan. Upline harus menghargai berapapun kontribusi omset dari para mitra bisnis. Begitupun para mitra bisnis juga harus berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh upline. Dalam bisnis network marketing tak ada yang terhebat, semua pihak sama-sama membutuhkan dan harus saling mengisi serta menghargai.


Begitupun dalam sebuah keluarga, masing-masing anggota keluarga harus mampu saling menghargai karena masing-masing memiliki peran berbeda. Bila ada kekurangan yang dimiliki pasangan, pikirkan tentang dukungan dan kelebihan yang ia miliki agar kita dapat menerima dengan ikhlas dan penuh rasa syukur. Dengan begitu keluarga menjadi lebih kompak dan harmonis.


Saya mempunyai sebuah cerita tentang seekor anjing yang malang. Ia kerap diperintah majikannya dan selalu mengerjakan dengan baik tugas-tugasnya. Namun sayang, ia sama sekali tidak mendapatkan penghargaan.


Suatu ketika ia diperintah majikannya membeli sosis. Usai ‘bertransaksi', anjing itu pun pergi. Tetapi rupanya penjual daging itu penasaran siapa pemilik anjing pintar itu, lalu mengikuti anjing itu. Ia semakin terkagum-kagum pada kecerdikan anjing saat melihatnya dengan cekatan dan berhati-hati menyeberang jalan, naik bis, dan mengetuk pintu rumah majikannya untuk menyerahkan sosis ‘belanjaannya'.


Penjual daging tersebut terkejut ketika melihat seorang pria membukakan pintu, dan langsung menendang serta menyumpahi anjing itu.


"Apa yang kau lakukan? Anjing ini sangat pintar," teriak penjual daging itu berusaha mencegah.


"Kau bilang anjing ini pintar? Dalam minggu ini saja, anjing ini sudah 2 kali lupa membawa kunci!" sergah pemilik anjing tak kalah keras suaranya.


Sikap pemilik anjing itu sangat menyedihkan, dan merupakan potret orang yang selalu bersikap kasar dan tak pernah menghargai jerih payah orang lain. Ternyata memang masih banyak orang yang bersikap seperti itu. Mereka mempunyai banyak alasan untuk enggan menghargai kontribusi orang lain. Salah satunya karena mereka berpikir bahwa peran orang lain terlalu kecil terhadap kehidupan mereka.


Padahal memperlakukan orang lain dengan baik dan memberikan penghargaan betapapun kecil kontribusi mereka adalah sikap mulia. Memberikan penghargaan kepada orang lain sangat penting untuk mendapatkan dukungan dari tim untuk meraih sukses serta mencapai tujuan-tujuan lain yang lebih mulia. Itulah mengapa tak ada ruginya jika mulai saat ini kita lebih menghargai orang lain.


Salah satu cara agar kita selalu dapat menghargai kontribusi orang lain adalah fokus pada sisi positif orang lain, dan tidak segan memberikan pujian kepadanya atau menyampaikan rasa terima kasih. Tindakan tersebut akan meningkatkan kualitas moral dan produktifitas tim Anda. Mulailah dari orang-orang terdekat di sekeliling Anda baru kepada rekan kerja dan kenalan, kolega dan lain sebagainya. Jika tumbuh budaya saling menghargai maka efek positifnya akan begitu terasa di setiap sisi kehidupan Anda.


Kedua adalah tidak hanya mengkritik atau menyalahkan orang lain. Sebaliknya, doronglah orang lain untuk berkontribusi. Jika usaha Anda berhasil, maka produktifitas tim Anda akan meningkat. Tetapi jika Anda tidak berhasil, maka analisa ulang agar dapat melakukannya (memuji) lebih baik di lain waktu, sambil memberikan contoh diri sendiri yang senantiasa memperbarui sikap dan kemampuan.


Ketiga adalah tidak segan memberikan penghargaan spontan atas prestasi orang yang telah melakukan pekerjaannya dengan baik. Misalnya memberikan hadiah sederhana atau mentraktir makan, dan lain sebagainya. Memberikan perlakuan baik kepada orang lain memastikan urusan Anda berjalan dengan baik pula.


Yang harus diperhatikan dalam memberikan penghargaan kepada orang lain adalah memberitahu tindakan atau pekerjaan atau kontribusi yang Anda hargai itu secara spesifik. Contoh: "Saya senang dengan laporan pekerjaan Anda hari ini. Pasti butuh keseriusan dan waktu cukup panjang untuk menyelesaikan laporan tersebut. Saya sangat menghargai usaha Anda."


Pastikan untuk memberikan penghargaan secepat mungkin. Semakin lama jarak waktu, dampak penghargaan yang Anda berikan akan semakin kecil. Oleh sebab itu berusahalah untuk menunjukkan penghargaan sesegera mungkin, jika perlu agendakan secara spesial di sela kesibukan Anda.


Dalam memberikan penghargaan bersikaplah rasional dan konsisten. Artinya, miliki aturan jelas mengapa penghargaan diberikan, tanpa pandang bulu dan adil. Selain itu, lakukanlah dengan tulus dan sepenuh hati, dalam arti tidak sambil melakukan hal lain.


Jika memungkinkan, tunjukkan penghargaan Anda dalam forum terbuka, dimana ada banyak orang yang akan ikut menyaksikan. Penghargaan bukanlah sesuatu yang seharusnya disembunyikan. Kebiasaan seperti ini (memberikan penghargaan di depan publik) akan mendorong orang lain untuk lebih aktif melakukan sesuatu yang lebih positif agar mendapatkan penghargaan yang sama.


Berikanlah penghargaan kepada orang lain dengan setulus hati, entah dengan senyuman serta sikap dan kata-kata penuh rasa hormat. Ini akan menciptakan perubahan signifikan terhadap kehidupan Anda. Sikap yang penuh penghargaan akan membuat Anda mendapatkan dukungan dan kesetiaan, dan tanpa Anda sadari Anda mendapatkan kontribusi yang lebih besar lagi.

0
Kamis, 25 November 2010

Kemarahan adalah suatu kondisi di mana lidah bekerja lebih cepat daripada pikiran.


Seringkali masalah yang diselesaikan dengan emosi negatif menghasilkan akibat yang negatif pula, sedangkan sebagian besar orang sangat gengsi untuk meminta maaf terhadap akibat negatif yang disebabkan oleh emosi negatif miiliknya.


Kemarahan adalah salah satu dari bentuk emosi negatif. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja dan di mana saja baik di rumah maupun di kantor.


Memang ketika kita menghadapai suatu masalah, otak kita cenderung tidak dapat berpikir sehat dalam waktu beberapa detik. Dalam beberapa detik ini, sebagian besar cara berpikir kita dikuasai oleh emosi/ nafsu, sehingga pada beberapa orang yang tidak pandai mengendalikan emosinya akan melakukan tindakan-tindakan di luar kontrol otak sehatnya. Tindakan tersebut antara lain seperti memukul, memarahi orang lain, nada bicara meningkat, pekerjaan menjadi berantakan atau bahkan ada sebagian yang menangis!


Hal-hal negatif yang dilakukan tadi dapat memicu hal negatif lain dari orang yang menjadi sasaran emosi. Orang yang dipukul, misalnya, bisa jadi memiliki keinginan untuk membalasnya, sehingga terjadilah hal yang tidak diinginkan.


Seorang atasan yang selalu marah karena suatu hal yang kecil padahal hal itu belum tentu salah akan menyebabkan situasi kerja menjadi tidak maksimal dan tidak kondusif. Bawahan akan memendam perasaan benci karena selalu disalahkan, sedangkan dalam hatinya ia yakin bahwa pekerjaanya telah dilakukan dengan benar.


Pernahkah Anda merasa menyesali sesuatu karena kemarahan Anda? Sebagai contoh dahulu ketika seorang teman saya masih kecil, di hari ulang tahun ibunya ia merencanakan untuk memberikan hadiah spesial berupa kado yang berisi tas untuk ibunya. Untuk mendapatkan tas itu, tentu saja teman saya harus pergi ke kota yang jaraknya agak jauh. Ketika sampai di kota, karena belum pernah pergi kek ota tersebut akhirnya teman sayapun harus mencari-cari tas keliling kota hingga pulang sampai malam.


Ketika sampai di rumah, sebelum ia memnunjukan kadonya, ternyata sang ibu marah besar karena beliau khawatir putranya seharian belum pulang ke rumah, apalagi perginya tanpa pamit. Akhirnya teman saya dihukum tidak diberi makan malam.


Esok paginya, si Ibu melihat sebuah kado dengan catatan, "Selamat Ulang Tahun Ibu. Ananda harus pergi ke kota yang jauh, pergi seharian untuk mencari kado ini. Semoga Ibu menyukainya." Sang ibu pun tersadar, ternyata anaknya pergi seharian untuk dirinya. Namun semua sudah terlambat karena beliau sudah terlanjur memberi hukuman kepada anaknya.




Ketika menghdapi masalah, dengarkan dan pelajari dulu dengan saksama apa yang terjadi hingga ditemukan kejelasan masalah. Diam beberapa menit lebih baik untuk mengumpulkan konsentrasi. Jangan biarkan tindakan atas dasar emosi menguasai kendali otak Anda. Seringkali kesalahpahaman akan masalah menimbulkan hal yang buruk bagi diri dan orang lain. Dan apabila emosi negatif terlanjur menguasai otak Anda sehingga menimbulkan akibat negatif, maka jangan segan-segan untuk meminta maaf!

0
Rabu, 24 November 2010

Belajar dan bekerja merupakan dua hal utama yang dapat mengasah otak. Karena, dua-duanya membutuhkan tenaga untuk berfikir. Maka jika tidak ingin pikun, banyak-banyaklah belajar dan bekerja. Hal ini dikuatkan oleh penelitian yang dilakukan Dr. Valentina Garibotto dan timnya dari Universias San Raffaele, Italia. Mereka menemukan bahwa pendidikan dan pekerjaan dapat melindungi seseorang dari kepikunan yang menjadi gejala dari penyakit alzheimer.

Penelitian dilakukan terhadap 242 penderita alzheimer, 72 penderita gangguan kognitif ringan, dan 144 orang yang tidak memiliki masalah dengan ingatannya. Kepala mereka diperiksa untuk mengetahui perubahan dan kerusakan pada otak bersamaaan dengan pengujian kemampuan daya ingat dan kognitif subjek.

Penelitian dilakukan selama 14 bulan dan ditemukan sebanyak 21 orang yang memiliki gangguan kognitif ringan ternyata terserang alzheimer. Ternyata dari hasil penelitian, orang yang berpendidikan lebih tinggi dan memiliki pekerjaan yang menantang mengalami sedikit perubahan dan kerusakan pada otak.

Belajar dan bekerja memang sangat mengasah otak karena kita memerlukan otak untuk menghafal, memecahkan suatu masalah, mengambil keputusan, dan lain-lain. Dengan sering menggunakan otak maka kita akan terhindar dari kepikunan. Jadi, sudahkah Anda belajar hari ini?

0
Selasa, 23 November 2010

Membayangkan hidup kita di masa lalu, maka akan ditemukan sejumlah penggalan-penggalan kehidupan yang kadang seperti terpisah satu sama lain, namun seringkali terlihat begitu jelas keterikatannya. Dulu mungkin kita membayangkan cita-cita seperti yang kita peroleh saat ini sebagai sesuatu yang sulit diraih. Namun dengan ketekunan kita, pelan-pelan dan tak henti berusaha akhirnya kita bisa meraihnya. Banyak kegagalan yang menghalangi tetapi semuanya tak membuat kita jera.


Namun ketika sukses itu sudah diraih, tak selayaknya kita menganggap semua perjuangan kita sudah selesai. Sesungguhnya ini bukan puncak yang sebenarnya. Ini hanya salah satu puncak yang baru kita capai. Kita masih punya waktu untuk membuat sesuatu yang baru. Selama hayat masih dikandung badan, hal-hal lain yang lebih tinggimasih mungkin bisa kita capai. Kita harus segera menancapkan target baru yang lebih tinggi.


Jika kita merasa itu puncak segalanya, lalu kita menikmati perjuangan kita secara membabi-buta, ibarat puncak, jalan berikut yang bisa kita lalui hanyalah jalan menurun. Tentu saja kita tak mau di penghujung hidup kita justru prestasi buruk yang kita dapat.


Karena itu target baru merupakan sesuatu yang layak kita pancangkan agar kita tetap mendaki. Jangan langsung merasa puas dan terlena dengan apa yang sudah kita raih.


saya membawakan tema "Orkestra Kehidupan". Tema itu menggambarkan bahwa kehidupan bukan hanya satu bagian, tetapi rangkaian dari berbagai kejadian. Ibarat dalam satu orkestra, kehidupan terdiri dari berbagai bagian yang saling mendukung sehingga terciptalah suatu simfoni yang indah. Satu nada mungkin terasa kurang bermakna, namun ketika dipadukan dengan nada lain ia akan menghasilkan harmoni yang luar biasa indahnya.


Banyak makna yang bisa dipetik dari "Orkestra Kehidupan". Sukses seseorang terdiri dari gabungan penggalan-penggalan sukses-sukses kecil yang saling mendukung.Sehingga ketika kita melihatnya secara keseluruhan, kita akan menemukan sukses hidup yang luar biasa. Bahkan kegagalan yang dianggap kesialan di masa lalu pun, bisa merupakan bagian penting dari orkestra kehidupan kita.


Hal lain tampak juga dalan kebersamaan hidup. Jika kita hidup sendiri, ketika kesusahan menimpa, habislah kita! Tetapi dalam tatanan hidup bermasyarakat, ketika kita menderita masih ada harapan pertolongan dari teman sekitar. Begitupun makna semangat gotong royong yang merupakan warisan nenek moyang kita, tak lain merupakan upaya membangun orkestra kehidupan, demi simfoni kehidupan bermasyarakat yang indah.


Bagaimana, seperti apakah orkestra kehidupan Anda?

0
Senin, 22 November 2010

Dikisahkan, ada seorang bapak tua sedang mengunjungi anaknya di kota. Suatu sore, saat senggang, diaberjalan-jalan di seputar perumahan. Tiba-tiba terdengar bunyi suara yang menyakitkan telinga tuanya. Mengikuti arah suara yang mengganggu itu ke sumbernya, tampak seorang anak kecil sedang belajar bermain biola.


"Ngiiik!! Ngook!! Ngiik!! Ngokk!" Untuk pertama kalinya si bapak tahu tentang alat musik bernama biola dimainkan. Bapak ituberpikir dan berkata pada diri sendiri, "Aku tidak ingin lagi mendengar suara yang mengerikan seperti itu!"


Hari lainnya, si bapak kembali mendengar suara yang mendayu-dayu membelai telinga tuanya. Dengan penasaran, diikuti sumber suara merdu yang belum pernah didengarnya selama ini. Sesampainya di sana, bapak tua itu pun terperangah melihat seorang wanita tua, sang maestro sedang memainkan sonata dengan biolanya. Diam-diam dia di sana, ikut menikmati alunan musik yang indah.

Seketika itu, bapak tua menyadari kesalahannya. Suara yang tidak mengenakkan telinga yang didengarnya dulu bukanlah merupakan kesalahan dari alat musiknya dan bukan pula salah si anak yang memainkannya. Suara mengerikan itu hanyalah proses belajar dan berlatih seorang anak untuk kelak bisa memainkan alat musik biolanya dengan baik.


Di suatu hari yang lain lagi, kembali si bapak tua mendengar gaung suara merdu lain yang bahkan melebihi keindahan dan kejernihan suara biola sang maestro. Dia pun segera mencari tahu, apa gerangan yang menjadi sumber suara itu. Setiba di sana, matanya terpana kagum. Ternyata itu adalah suara orkestra besar yang dimainkan sebuah simfoni indah.


Begitu banyak orang secara bersama-sama, dengan masing-masing orang memainkan alat-alat musik yang berbeda. Menghasilkan sebuah harmoni yang luar biasa. Enak dipandang, nikmat didengar dan terasa sekali semangat kebersamaan para pemain untuk menyuguhkan sebuah maha karya seni. Tepuk tangan membahana pun terdengar seusai diakhirinya lagu yang telah mereka mainkan bersama.



Begitu pula dalam kehidupan ini kita sering kali terkagum-kagum saat menikmati atau melihat suatu prestasi besar. Tetapi saat kita melihat awal dari proses perkembangannya mungkin kita tidak menaruh perhatian sama sekali bahwa proses latihan yang konsisten akan melahirkan hasil yang menakjubkan, seperti halnya bapak tua ketika mendengar suara sumbang yang dimainkan oleh anak kecil sebagai pemula belajar biola itu.


Dari sisi lain, kita pun bisa belajar dari cerita tadi bahwa sebuah orkesetra terdiri dari berbagai individu yang memiliki keahlian masing-masing. Dan saat masing-masing kekuatan itu bersatu dan bersama-sama memainkan sesuai dengan peranannya, pasti akan melahirkan kekuatan sinergi yang akan menghasilkan prestasi dengan kualitas yang berbobot dan mengagumkan!!!

0
Minggu, 21 November 2010

Alat musik angklung telah resmi diakui dan dikukuhkan oleh badan PBB, UNESCO, sebagai mata budaya Indonesia yang menjadi warisan budaya dunia pada 16 November 2010 pukul 16.00 waktu setempat dalam sidang UNESCO di Nairobi, Kenya.


"UNESCO (badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya) yang terdiri atas perwakilan 147 negara telah mengukuhkan angklung sebagai warisan budaya dunia khas Indonesia dalam list intangible heritage," demikian penjelasan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar), Jero Wacik, di Jakarta, Kamis lalu.


Sebagai info, sebelumnya batik, wayang, dan keris telah lebih dahulu dikukuhkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia asal Indonesia.


Menurut Menbudpar, pengukuhan angklung merupakan capaian yang sangat baik karena perjuangan untuk meloloskan upaya pengukuhan itu sangat sulit. Kita harus mengumpulkan dokumen-dokumen sejarah yang membuktikan bahwa angklung adalah memang berasal dari Indonesia. Salah satu dokumen penting yang diajukan ke UNESCO adalah sebuah prasasti yang menunjukkan bahwa angklung pertama kali ada dan ditemukan di Sukabumi, Jawa Barat, pada 1903.


Menbudpar menambahkan, setelah angklung resmi dikukuhkan maka kita semua memiliki kewajiban untuk melestarikan angklung. Salah satu usaha yang dilakukan pemerintah adalah memasukkan angklung sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah-sekolah. Beliau juga mengajak masyarakat untuk mengenal & melestarikan angklung sebagai warisan budaya milik Indonesia.

0
Sabtu, 20 November 2010

Masing ingatkah Anda pada masa kecil ketika asyik bermain? Bermacam permainan, entah punya nama atau tidak, dari petak umpet, sampai bermain kejar-kejaran, menjadi permainan yang sangat menyenangkan. Tapi, pernahkan Anda berpikir, jika permainan di masa kecil bisa membawa perubahan bagi masa depan kita?

Hal ini terjadi pada seorang pria kelahiran Ontario Kanada, James Naismith. Ia adalah seorang yatim piatu sejak kecil, sebab James dan ketiga saudaranya ditinggal mati orang tuanya saat terjadi wabah penyakit ganas di tahun 1871. Sejak saat itu, ia kemudian tinggal bersama pamannya yang memiliki perkebunan.

James kemudian tumbuh menjadi seorang yang sangat berbakat di bidang olahraga. Berkali-kali ia mendapat penghargaan di pertandingan rugby dan di arena senam, terutama setelah ia menjadi mahasiswa di McGill University Montreal Kanada. Setelah lulus, bakat olahraganya tersalurkan. Ketika itu, ia masuk menjadi salah satu pelatih olahraga di YMCA International Training School di Springfield Massachusetts.

Ketika menjadi pelatih olahraga itu, ia diminta oleh atasannya untuk membuat permainan untuk mengisi waktu luang di saat masa reses musim football dan baseball. Ini diperlukan agar para olahragawan tetap bugar di masa istirahat panjang. James kemudian memutar otak, bagaimana ia bisa membuat sebuah olahraga yang menarik, namun tetap bisa membuat performa para atlet tetap prima.

Dalam masa pencarian itu, tiba-tiba James mengingat sebuah permainan di masa kecilnya. Permainan itu bernama "Duck on a Rock", yaitu sebuah permainan lempar bola dalam keranjang. Dari inspirasi masa kecil ini, James lantas membagi 18 orang siswanya menjadi dua kelompok, masing-masing 9 orang. Ada satu orang sebagai penjaga gawang, dua pertahanan, tiga pemain tengah, dua pemain sayap, dan satu pemain di base. Masing-masing tim akan berusaha memasukkan sebanyak mungkin bola ke dalam keranjang.

Segera saja, permainan itu disukai oleh siswa James. Sayang, keranjang itu bawahnya masih tertutup layaknya keranjang biasa. Hal ini sering dikeluhkan, karena setiap kali memasukkan bola ke keranjang, harus susah memungut ke dalam keranjang. Namun, hal ini tak berlangsung lama. James segera mendapat ide memotong bagian bawah keranjang sehingga bola bisa langsung keluar dari keranjang tersebut. Inilah kemudian yang menjadi cikal bakal permainan basket.

Tahun 1893, setelah ring basket dibuat dari baja, permainan ini makin populer. Dan, hal ini diikuti dengan sejumlah peraturan dan kesepakatan baru yang membuat basket makin dikenal di mana-mana hingga akhirnya menjadi olahraga resmi di tahun 1909.

0
Jumat, 19 November 2010

Layaknya sebuah rumah yang membutuhkan kunci untuk masuk kedalamnya, kehidupan yang damai dan sejahtera-pun membutuhkan kunci agar mampu merasakannya.

Lalu apa kunci kehidupan di dunia ini?
Banyak orang beranggapan bahwa untuk menikmati kehidupan yang damai seseorang membutuhkan harta berlimpah, rumah yang mewah, deposito yang besar, jabatan yang tinggi, status sosial yang membanggakan. Apakah betul itu semua yang menjamin agar dapat merasakan kehidupan di dunia menjadi lebih baik?

Semua yang dianggap ‘wah’ diatas tidak menjamin seseorang merasa bahagia, Semua yang dianggap ‘mewah’ diatas bersifat sementara. Ada orang yang memiliki harta berlimpah tapi keluarganya cerai, Ada orang yang memiliki jabatan tinggi di hujat karena diduga melakukan korupsi. Apalah arti itu semua kalau pada akhirnya hanya akan memberi beban mental, keprihatinan, penderitaan batin?. Memang tidak berarti apa-apa, sebab itu semua hanya sebuah titipan, yang mungkin saja sewaktu-waktu dapat hilang, dan pada akhirnya tidak dapat menjamin apapun dalam hidup ini.

Lalu apa 3 Kunci kehidupan yang sebenarnya jika hal tersebut diatas hanya sementara?

Kunci Pertama : IMAN
Jangan pernah kehilangan iman kepercayaan Anda pada Sang Pencipta. Apa yang telah Anda pelajari tentang kebaikan, sekiranya itu menjadi pegangan dalam hidup ini. Dikala situasi sulit menimpa, kembali berpegang pada iman masing-masing agar selalu dikuatkan. Dikala godaan menghampiri, sadarkan diri Anda bahwa jangan sampai dikalahkan oleh godaan yang bersifat kenikmatan sesaat. Gembira atau sedih biarlah iman selalu hidup dalam diri setiap manusia.

Kunci Kedua : HARAPAN
Selama matahari masih bersinar dipagi hari, selama Anda masih bernafas ketika bangun pagi, berarti harapan akan selalu ada dalam hidup ini. Seseorang akan merasakan hidup yang luar biasa, ketika ia selalu membangkitkan harapan positif dalam hidup ini. Meskipun pengalaman pahit pernah menghiasi buku harian Anda, penderitaan yang selalu Anda alami, percayalah selama harapan Anda akan esok hari selalu positif, maka badai yang selama ini hadir pasti akan berlalu. Yang terpenting adalah apakah seseorang masih memiliki harapan ketika dunia semakin keras terhadap dirinya. Hidup dengan harapan yag positif-lah yang akan menggerakkan langkah Anda menuju sesuatu yang baik, lebih termotivasi untuk mewujudkan sesuatu, dan semakin memiliki kepercayaan diri bahwa diri Anda adalah pribadi yang luar biasa.

Kunci Ketiga : KASIH
Bunda Teresa selalu menyebarkan virus kasih kepada siapapun yang membutuhkannya. Tidak peduli ia cantik, sakit, ataupun miskin, karena siapapun didunia ini berhak menerima cinta kasih. Hidup dengan kasih adalah awal menuju perdamaian. Mengapa ada perceraian, mengapa ada peperangan, mengapa ada kekerasan, mengapa ada rasa dendam? Penyebabnya sangat sederhana, karena belum adanya kasih dalam diri masing-masing untuk disebarkan bagi banyak orang. Anda baru bisa menyebarkan virus kasih, kalau Anda sudah menciptakannya dalam diri Anda sendiri dengan mulai menerima diri Anda apa adanya, mensyukuri segala karunia Tuhan dalam hidup ini.

Ketiga kunci ini bisa dijadikan pegangan maupun pelengkap hidup Anda menjadi lebih baik. Tak peduli apakah Anda termasuk orang yang kaya atau sederhana, punya jabatan yang tinggi atau tidak, bawalah selalu ketiga kunci ini untuk membantu Anda membuka pintu-pintu kebahagiaan, kedamaian, dan kesejahteraan. Anda tentu tidak mau ini hanya bersifat sementara, maka bawalah selalu kunci tersebut dalam hidup Anda.

Kamis, 18 November 2010

Tahukah Anda orang yang menggunakan otak kanan lebih banyak menguasai masa depan?


Masing-masing otak memang diketahui memiliki karakter dan fungsi yang berbeda. Kali ini saya tidak membedakan dari sisi fungsi (seperti otak kiri: sistematis, angka, matematis, terstruktur, dst / otak kanan: imajinasi, musik, kreativitas, dan seterusnya).


Saya akan memberikan gambaran efek dari penggunaan otak kiri dan kanan. Mari kita bedakan antara orang yang didominasi otak kiri dan kanan.


Orang Kiri
- Mengendalikan tubuh kanan
- Berpikir secara urutan
- Spesialis di text
- Menganalisa detail
- Termotivasi oleh rasa takut
Mengambil keputusan lambat
Ada menjadi tidak ada
Ingin rumah "atau" mobil
Sangat canggih melihat masalah
Efektif mencari alasan
1+1=2
Fokus pada teknis
Jarak pandang terbatas
Mengontrol
Bukan salah saya
Serius
Menghindari risiko


Orang Kanan
Mengendalikan tubuh kiri
Berpikir secara simultan
Spesialisasi di context
Berpikir besar
Termotivasi oleh rasa ingin tahu
Mengambil keputusan cepat
Tidak ada menjadi ada
Ingin rumah "dan" mobil
Canggih melihat solusi
Efektif melihat kesempatan
1+1= terserah saya
Fokus pada blue print
Jarak pandang tak terbatas
Menginspirasi
Mari kita selesaikan bersama
Fun
Mengambil risiko


Nah, kira-kira ini sebagian kecil perbedaan yang bisa Anda lihat, rasakan dan tanyakan kepada diri Anda tentang efek sifat otak kiri dan kanan terhadap bisnis Anda.


Jika Anda bertanya, mengapa saya tidak bisa berpikir besar? Kemungkinan besar karena otak kiri Anda terlalu terlatih. Dan apa yang terjadi jika ada orang yang sulit menganalisa detail? Karena terutama otak kanan mereka terlalu aktif!

0
Rabu, 17 November 2010

Seorang remaja putri baru saja diberikan mobil oleh orang tuanya. Pada Sabtu malam dia pulang ke rumah sangat terlambat dari pesta.

Keesokan harinya ayahnya pergi ke halaman. Untuk mengambil koran dan kembali ke rumah sambil mengerutkan kening. Pada jam 11.30 pagi, ketika bangun tidur, gadis itu berjalan ke dapur, dan ayahnya bertanya, "Sayang, jam berapa kamu pulang?"


"Tidak ayah, aku tidak terlambat," jawabnya gugup.

Dengan tenang, ayahnya berkata "Sayang, kalau begitu aku harus berbicara dengan loper koran karena menaruh koran di bawah ban mobil.."

0
Selasa, 16 November 2010

Seorang teman pernah bercerita tentang pertemuan pertamanya dengan seorang calon partner bisnisnya yang belum lama dikenalnya. Sahabat itu menjelaskan pertemuan itu dengan sistematis, lengkap dengan bahasa tubuh pendukung kisahnya itu. Ia bilang, calon rekan bisnisnya itu berpenampilan sangat menarik, berwajah simpatik, berbusana rapi, wangi dan tutur katanya lancar, teratur serta terstruktur. Semuanya mendapatkan grade A menurut sohib saya itu.


Namun, kerja sama bisnis itu akhirnya tidak jadi ditandatangani oleh kedua belah pihak. Pasalnya, menurut teman saya, calon rekan bisnisnya itu menunjukkan gerak-gerik mata yang kurang bersahabat dan penuh misteri. Mata itu beralih dari satu obyek ke obyek lainnya dalam tempo yang terlalu cepat. Fokus menjadi melebar kemana-mana. Hal ini menyebabkan apresiasi terhadap lawan bicara menjadi rendah. Saking rendahnya, menyebabkan pendengarnya menjadi merasa diabaikan. Inilah mengapa ia berujung pada kesan kurang bersahabat bagi teman saya itu.


Kesan itu ternyata tidak berhenti disana. Mata yang liar itu menurut interpretasi rekan saya itu menunjukkan ada sesuatu yang tidak tenang di dalam diri calon rekan bisnisnya. Ada sesuatu yang ditutupi dengan ujaran kata-katanya yang teratur dan terstruktur itu. Di balik semua itu, mata sebagai jendela hati tidak mampu menahan gejolak nurani yang terus menghantam dinding pertahanan hati yang menyimpan sejuta misteri itu. Akhirnya, melalui celah hati yang paling dalam, terdoronglah lahar penuh rahasia itu menjadi dinamisator penggerak liarnya sepasang mata sang calon rekan bisnis itu. Disinilah letak penilaian hakiki yang akhirnya menyebabkan deal bisnis itu batal karena 'mata.'


Kontak mata (eye contact) merupakan hal yang sangat penting dalam komunikasi. Seperti kisah teman di atas, tatapan mata ini jauh lebih dapat dipercaya daripada segala ujaran yang disampaikan oleh seorang komunikator. Tatapan mata yang tulus, jujur dan bersahabat akan memuluskan jalannya peluncuran kata-kata dari bibir si penuturnya. Oleh karena itu, seorang komunikator harus melatih matanya saat komunikasi sedang berlangsung. Tatapan lembut, hangat, sopan dan terfokus harus tetap dipertahankan. Harus diingat bahwa tatapan mata tidak boleh diarahkan kepada satu obyek wajah lebih dari 5 detik. Karena durasi tatapan yang lama itu akan berubah menjadi teror!


Tambahan lagi, tatapan mata ini tidak boleh melampaui batas kewajaran yang boleh dilihat. Karena selain daripada membuat obyek yang ditatap menjadi risih, kesan negatif dan porno juga akan dialamatkan kepada si penatapnya. Karenanya, aturlah jangkauan mata agar tidak terlalu melebar saat menatap lawan bicara.


Sejatinya, dari pergerakan bola mata dapat dibaca dengan jelas suasana hati seorang pelanggan. Pelanggan yang serius akan lebih fokus dan tenang pergerakan matanya saat menanyakan sesuatu. Seolah-olah mata itu juga ingin 'mendengar' penjelasan yang diberikan oleh para penjual produknya. Mata itu biasanya akan diarahkan ke satu titik jika memang niat bertransaksi untuk produk itu menjadi tujuannya. Sebaliknya, mata yang liar dengan kedipan dan gerakan yang lebih cepat menandakan ketidakseriusan pemiliknya. Apa lagi jika mata itu berkali-kali dialihkan pada hal-hal lain yang tidak relevan dengan penjelasan. Berita buruk pun sudah mengintai. Sikapilah dengan jiwa besar: orang jenis ini hanya iseng semata. Seindah apa pun kata-katanya. Percayailah ‘kata-kata' matanya sebagaimana sebuah pepatah Jerman telah ingatkan: it is better to trust the eyes rather than the ears. Lebih baik memercayai mata daripada telinga.


Karenanya, biarkanlah mata Anda bicara dengan tulus, jujur dan terukur, niscaya praktik itu akan menuai persahabatan lebih abadi dan pelanggan lebih setia!

0
Senin, 15 November 2010

"Saya pikir kepala sekolah kita sangat bodoh!" Kata seorang anak laki-laki kepada seorang gadis.

"Yah, kau tahu siapa aku?" Tanya gadis itu.

"Tidak," jawab anak itu.

"Saya anak kepala sekolah," kata gadis itu.

"Dan kau tahu siapa aku?" Tanya anak itu.


"Tidak," jawabnya.

"Syukurlah," kata anak laki-laki dengan napas lega sambil berlari.

0
Minggu, 14 November 2010

Dikisahkan, ada seorang anak berusia 9 tahun. Saat dia sedang membantu ayahnya mengangkut batu bara demi mengumpulkan dana untuk kegiatan amal, terjadilah kecelakaan yang telah mengubah seluruh kehidupannya! Dia terjatuh, dan kakinya terlindas kereta api barang sehingga sepasang kakinya harus diamputasi.


Berbulan-bulan, hari-harinya diwarnai dengan penderitaan panjang, dia harus berjuang dari satu meja operasi ke meja operasi lainnya dan menghabiskan jam-jam yang sangat menyakitkan. Namun dia tidak pernah patah semangat dan dengan tegar menjalaninya sehingga dokter mengizinkannya keluar dari rumah sakit dengan berkursi roda.


Tanpa membuang waktu, dia ingin menguji fisiknya dengan belajar berenang. Pertama kali masuk ke air, dia pun langsung tenggelam sampai ke dasar kolam renang. Pelatihnya menggunakan jala untuk mengangkatnya naik ke permukaan. Pelajaran mengapung dan seterusnya dilakukan setiap hari dan 5 bulan kemudian dia mampu berenang sebanyak 52x panjang kolam renang tanpa berhenti! Sungguh luar biasa!


Dan sejak saat itu, tidak ada lagi yang bisa menghalangi keinginannya untuk melakukan kegiatan fisik layaknya orang-orang yang bertubuh normal. Dia belajar menyetir mobil, ikut balapan dan berhasil menjadi atlet gokart yang handal, diseganidan terkenal. Ketekunannya berlatih fisik di kolam renang dan tempat tinggalnya yang tak jauh dari pantai, menginspirasinya belajar menjadi surf lifeguard, yaitu penjaga pantai yang melindungi dan menyelamatkan para peselancar. Dia satu-satunya manusia di dunia, tanpa kaki yang berprofesi seperti itu. Dia juga belajar Taekwondo hingga memperoleh Dan 3.


Olahraga lempar cakkram, tolak peluru dan lempar lembing berhasil mengalungkan 35 medali dalam kehidupannya. Pencapaian prestasinya melandasi kepercayaan dirinya membina hubungan dengan seorang wanita yang dicintai. Akhirnya dia menikah dan memperoleh 3 orang anak. Bersama istrinya, mereka bahu membahu menjadi pengusaha sukses. Berkat prestasi dan keinginannya membantu orang lain agar tidak menyerah, akhirnya menghantarkannya menjadi pembicara motivasional kelas dunia.


Pemuda hebat itu bernama TONY CHRISTIANSEN. Saat ditanya, "Apa rahasia sukses Anda?", dia menjawab, "Mengapa harus menunggu? Jangan menghabiskan waktu dengan duduk dan menunggu tertabrak kereta api sebelum melakukan sesuatu dan mencetak berprestasi. Kecelakaan yang saya alami telah mengasah karakter serta hidup saya dalam beragam cara! Membantu saya dalam menyampaikan pesan kepada semua orang yang mau mendengar, mau belajar serta mau mengubah hidup lebih baik! Jadi, mengapa harus menunggu? Segera lakukan! TAKE ACTION!!"


Bagaimanapun keadaan fisik kita, atau betapapun jeleknya keadaan di luar kita, semuanya bisa diubah. Nothing is impossible, tiada yang mustahil!


Manusia, yang paling penting, adalah jangan krisis mental. Dengan kekayaan mental, seseorang akan berani memulai dari apa adanya dia, dan semua perjuangannya diarahkan pada titik targetbesar yang punya bobot dan bernilai. Dengan cara hidup punya kaya mental seperti itu, kita pasti akan selalu menyambut hari-hari baru penuh dengan syukur, optimis, gembira dan menciptakan sukses yang luar biasa!"

0
Sabtu, 13 November 2010

Rajin-rajinlah makan bersama para anggota keluarga...! Hal ini membawa banyak keuntungan, khususnya bagi para remaja. Keuntungan itu, antara lain, kebiasaan makan yang sehat dan perilaku yang baik. Demikian hasil studi jangka panjang yang dilakukan oleh para peneliti di School of Public Health, Universitas Minnesota, Amerika Serikat, baru-baru ini.

Mereka menjelaskan, anak yang makan lima kali atau lebih setiap pekan bersama keluarga mereka, baik pada awal maupun pertengahan masa remaja, cenderung menyantap makanan yang lebih sehat (banyak sayuran serta kaya akan kalsium, serat, dan mineral) lima tahun kemudian.

Perilaku yang baik juga timbul karena selama waktu makan, para anggota keluarga dapat saling berbagi pengalaman, bertukar pikiran, dan belajar.

Responden penelitian ini adalah 400 anak. Semua anak yang menjadi responden diminta menjawab berbagai pertanyaan ketika mereka berusia 12 atau 13 tahun. Pertanyaan yang sama diulang selama lima tahun kemudian.

Pentingnya kegiatan makan bersama ini sebaiknya diperhatikan oleh para orangtua, penyedia perawatan kesehatan, dan pendidik. Begitu saran para ilmuwan.

0
Jumat, 12 November 2010

Bagaimana dengan karier yang kita jalani saat in? Sudah memuaskan, penuh tantangan, atau bahkan sering membuat kita tertekan? Jika yang terakhir yang kita hadapi, barangkali kita perlu memikirkan ulang - dan tentunya mengevaluasi secara keseluruhan - apa yang menyebabkan diri kita "terjebak" dalam situasi sedemikian rupa. Sebab, rasa tertekan, selain kadang disebabkan oleh beban kerja yang menumpuk, tapi banyak juga ternyata justru karena faktor diri yang sering kali "menumpuk" beban, seperti menunda pekerjaan, tak menuntaskan tugas yang diberikan, hingga terlalu banyak berfokus pada kesalahan dan bukannya mencari solusi.


Memang kepuasan dan kenyamanan bekerja justru acap kali kita sendiri yang menentukan. Sebab, pada dasarnya, jika diri sendiri sudah memiliki kemampuan untuk mengelola potensi, di mana pun dan kapan pun kita berada, pasti kita akan mampu menciptakan prestasi tersendiri. Sayangnya, ternyata, banyak orang - bahkan yang sudah berpengalaman sekali pun - sering melupakan hal-hal dasar dalam dunia kerja. Bahkan, kemudian "terjebak" dalam "tanjakan" yang membuatnya tak bisa naik ke puncak. Hal ini merupakan hasil riset yang dimuat di dalam Harvard Business Review beberapa waktu silam.


Dalam laporan tersebut, Boris Groysberg dan Robin Abrahams dari Harvard Business School telah melakukan wawancara terhadap lebih dari 400 konsultan riset dan 500 eksekutif pimpinan divisi Sumber Daya Manusia (SDM) dari 15 perusahaan multinasional ternama. Dan ternyata, mereka menemukan LIMA kesalahan dasar yang masih sering - dan bahkan terus - dilakukan oleh para pekerja. Berikut adalah kesalahan-kesalahan dasar yang perlu kita sendiri hindari agar karier kita tidak berhenti di tengah jalan.


1. Kurang melakukan riset


Banyak orang pada saat akan pindah ke kantor baru, tidak melakukan riset tentang perusahaan di mana dia akan bekerja. Karena itu, meski kenaikan pangkat atau tingginya gaji telah didapat, tetapi faktor kenyamanan bekerja dan lingkungan kerja yang mendukung prestasi justru sangat minim. Akibatnya, kinerja pun malah berhenti dan tak bisa berkembang lagi.


Dalam hal ini, Groysberg yang juga asisten profesor di Harvard, menganjurkan kalau ingin pindah, lakukan seperti kita sedang berinvestasi. "Bukankah kala ingin berinvestasi ke pasar saham, kita perlu melakukan uji kelayakan terhadap perusahaan yang kita percayai?" sebutnya.


2. Meninggalkan pekerjaan lama hanya karena alasan gaji


Pindah pekerjaan karena alasan kenaikan gaji adalah hal klasik yang banyak orang lakukan. Sayangnya, sering kali meski pendapatan naik, tak disertai dengan peningkatan kesuksesan seperti diharapkan. Bahkan, kadang kala, ada nilai-nilai penting yang justru hilang saat berpindah kerja, misalnya pertemanan dengan relasi lama. Karena itu, pikirkan ulang jika hanya masalah gaji yang jadi alasan kepindahan.


3. Memilih hengkang "dari" daripada menuju "ke"


Kadang, saking putus asanya, orang tak berpikir ulang dengan pekerjaan lama. Akibat tekanan yang dirasakan, maka seseorang langsung memilih hengkang dan asal memilih pekerjaan lain. Nah, asal pindah dan asal menuju ke tempat baru ini kadang membuat orang sering kali kurang rasional dalam usahanya meningkatkan karier. Dalam hal ini, Abrahams yang juga seorang peneliti psikologi, menyarankan agar kita benar-benar mencari alasan yang tepat sebelum mencoba pindah kerja, "Benarkah sudah tidak ada kesempatan di kantor lama atau benarkah saya memang harus pergi?"


4. Percaya diri yang berlebihan


Meskipun kita merasa memiliki kelebihan, jangan terjebak dalam kesombongan. Sebab, baik saat tetap di perusahaan lama atau pun mencari tempat baru, jika percaya diri digunakan dengan berlebihan, bisa jadi akan membuat kita terperosok sendiri. Ingat, bahwa kompetisi sangat sengit. Bisa jadi, apa yang kita kuasai hari ini, tanpa belajar dan belajar lagi, akan jadi "usang" dengan munculnya orang lain yang lebih maju dalam penguasaan materi atau teknologi yang lebih baru lagi.


5.Berpikir jangka pendek


Banyak orang yang berpikiran pendek dalam hubungannya pada pekerjaan yang dijalani. Ada masalah sedikit mengeluh, ada kendala tertentu, langsung lari. Begitu juga saat mencoba pindah ke pekerjaan atau tempat yang baru, ada banyak orang yang kemudian tak berpikir panjang dengan langsung memutus hubungan di pekerjaan lama. Padahal, entah kapan, mantan bos, anak buah, atau pemilik perusahaan lama suatu kali bisa jadi klien, vendor, atau apa pun yang kemudian membuat seseorang berhubungan kembali dengan kantor atau orang lama yang dikenalnya. Jika tak hati-hati, pikiran pendek dan sempit yang dilakukan, suatu saat akan membuat seseorang mentok dalam berkarier.

0
Kamis, 11 November 2010

Jika makan malam sering dituduh sebagai salah satu penyebab kegemukan, maka sebaliknya, makan pagi atau sarapan, ternyata justru menjadi salah satu metode pengendali pola makan agar tidak mudah kegemukan.

Kenyataan ini terungkap dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan jurnal Pediatrics edisi Maret 2008. Dalam penelitian itu disebutkan bahwa mereka yang melewatkan menu sarapan setiap hari punya kecenderungan risiko gemuk lebih tinggi.

Penelitian ini melibatkan 2.216 remaja di wilayah Minneapolis-St. Paul, Minnesota, Amerika Serikat. Dalam studi ini, ada beberapa faktor yang diteliti. Di antaranya yaitu pola makan, berat badan, serta gaya hidup selama lima tahun. Partisipan studi ini wajib mengisi survei mengenai pola makan serta memberi keterangan mengenai tinggi, berat, indeks massa tubuh serta kegiatan fisik mereka dalam periode tertentu.

Dari hasil survei inilah diketahui bahwa semakin rutin remaja melakukan sarapan, semakin rendah pula indeks massa tubuh mereka. Mark Pereira dari University of Minnesota School of Public Health-yang memimpin studi itu- mengatakan bahwa anak-anak yang sering menikmati sarapan-terutama setiap hari-secara keseluruhan lebih sehat dalam hal gaya hidup mereka."Menarik untuk memperhatikan bahwa anak-anak yang makan pagi setiap hari, secara keseluruhan, memiliki pola makan yang jauh lebih baik dan secara fisik lebih aktif," sebut Mark Pereira.

Mark juga menyimpulkan bahwa jika kita rutin makan pagi, dapat mengendalikan nafsu makan lebih baik sepanjang hari. Hal inilah yang akan mencegah kita makan secara berlebihan saat makan siang atau makan malam. Karena itu, ia sangat menganjurkan agar kita tidak menyepelekan makan pagi sebelum berkegiatan. Bagaimana dengan Anda?

0
Rabu, 10 November 2010

Setelah dua kali batal mengunjungi Indonesia, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama akhirnya datang juga. Tepat pukul 16.20 WIB, Selasa 8 November 2010, pesawat kepresidenan AS Air Force One mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta. Beberapa menit kemudian Obama keluar dari pesawat itu untuk melakukan lawatan di Indonesia selama dua hari (9-10 November 2010).


Meskipun dua hari, jika dihitung jamnya, Obama hanya berada di Indonesia selama sekitar 24 jam, karena besok sore ia akan meninggalkan Indonesia menuju Korea Selatan untuk menghadiri pertemuan G-20 dan kemudian ke Jepang. Pada kesempatan ini, Obama mengunjungi empat negara Asia. Sebelum Indonesia, negara yang dikunjunginya adalah India.


Selain mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan menghadiri makan malam kenegaraan di Istana Merdeka, Obama dijadwalkan akan berpidato di Masjid Istiqlal, kemudian mengunjungi Taman Makam Pahlawan Kalibata, dan menyampaikan kuliah umum di kampus Universitas Indonesia (UI) Depok.


Pernah Tinggal di Indonesia


Obama merupakan Presiden AS pertama yang pernah tinggal di Indonesia. Obama tinggal di Jakarta antara tahun 1967-1971 ketika ia duduk di bangku sekolah dasar. Karena cukup lama tinggal di Indonesia ini, ia bisa berbahasa Indonesia. Pada beberapa kesempatan Presiden Obama pernah berkata dalam bahasa Indonesia di depan publik, termasuk ketika ditanya oleh seorang stafnya yang pernah tinggal di Indonesia yang rekamannya banyak beredar di Internet.


Selain itu, ketika diwawancara oleh salah satu televisi swasta Indonesia di kantornya,Washington DC, Obama juga bicara sedikit dalam bahasa Indonesia termasuk menyebut kesukaannya pada sejumlah makanan khas Indonesia seperti nasi goreng, bakso, rambutan, dan sate. Karena alasan ini, kabarnya pihak Istana akan menjamu Obama dengan makanan yang di antaranya nasi goreng dan bakso.


Baiklah, selamat datang, Pak Obama!

0
Selasa, 09 November 2010

Berikut adalah 10 kearifan dari negeri China (Chinese wisdom):


1. Perjalanan seribu mil diawali dengan sebuah langkah.


2. Sebuah batu permata tidak bisa dipoles tanpa gesekan, seperti halnya seorang manusia disempurnakan dengan cobaan hidup.


3. Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan.


4. Yang bertanya seperti orang bodoh selama lima menit lebih baik daripada yang tidak bertanya, karena ia tetap bodoh selamanya.


5. Jika Anda ingin tak seorang pun mengetahuinya, jangan melakukannya.

6. Berikan seseorang seekor ikan, dan Anda memberinya makan untuk sehari. Ajarkan seseorang untuk menangkap ikan, dan Anda memberinya makan untuk seumur hidup.


7. Waktu terbaik untuk menanam sebuah pohon adalah dua puluh tahun yang lalu. Waktu terbaik kedua, adalah: mulailah hari ini.


8. Bila Anda ingin tahu masa lalu Anda: lihatlah kondisi Anda saat ini. Bila Anda ingin tahu masa depan Anda: lihatlah tindakan-tindakan Anda saat ini.


9. Sebuah pembicaraan dengan seorang bijak adalah lebih baik daripada sepuluh tahun menuntut ilmu.


10. Hidup sebagian adalah apa yang kita tentukan, dan sebagian lagi ditentukan oleh teman-teman yang kita pilih.

Senin, 08 November 2010

Di dalam dunia ini sebenarnya tidak ada orang yang gagal atau tidak berhasil. Yang ada sebenarnya orang yang menyerah atau berhenti di tengah jalan dalam pencapaian tujuannya. Untuk lebih memahami maksud tersebut, marilah kita menyimak kisah seekor katak dan gajah di bawah ini.


Kisah ini menceritakan seseorang yang hampir putus asa dan menyerah dalam mencari jalan keluar untuk masalah-masalah yang dihadapinya. Orang tersebut telah berkali-kali mencoba berbagai cara agar usaha yang dia tekuni bisa mencapai tingkat kejayaan. Tetapi usahanya gagal.


Dalam keadaan putus asa saat itulah orang tersebut berusaha menenangkan pikirannya agar dapat berpikir lebih jernih dalam mencari jalan keluarnya. Maka orang tersebut pergi ke suatu desa yang tenang dan duduk di pinggiran anak sungai. Orang tersebut berkata dalam hatinya: "Apakah ini yang selalu dikatakan oleh orang-orang yaitu takdir? Apakah saya ditakdirkan untuk selalu gagal? Apakah saya ditakdirkan untuk menjadi orang yang tidak bisa berhasil?"


Lalu orang tersebut berdoa dalam hatinya: "Tuhan, hamba memohon berikanlah hamba petunjuk dan jalan keluar agar usaha hamba bisa bangkit dan sukses." Setelah berdoa, orang tersebut memandang sekelilingnya, dan dia melihat seekor katak yang hendak menyeberangi anak sungai. Katak tersebut melompat-lompat di atas batu. Dari batu pertama melompat ke batu yang kedua, terus melompat lagi ke batu yang ketiga, dan seterusnya sampailah di batu yang terakhir untuk naik ke seberang anak sungai. Tetapi apa yang terjadi? Katak tersebut jatuh pada lompatan batu terakhir, karena batu yang terakhir ternyata sangat licin.


Katak tersebut tidak putus asa, dan terus menerus mencobanya. Timbul dalam benak orang tersebut untuk menghitung berapa kali cobaan melompat agar katak tersebut bisa berhasil. Pertama lompat gagal, kedua gagal, ketiga gagal, keempat gagal, kelima gagal juga. Katak tersebut berhenti seolah-olah sedang berpikir. Lalu mencobanya lagi, keenam gagal, ketujuh gagal, kedelapan gagal, kesembilan gagal juga. Dan katak tersebut berhenti lagi, kali ini katak tersebut berhenti agak lama seolah-olah sedang menyusun strategi dan rencana untuk mencobanya lagi. Setelah itu katak tersebut mencoba lagi, kesepuluh gagal, kesebelas gagal, dan yang keduabelas katak tersebut melompat dengan sekuat-kuatnya, dan sampai di atas batu terakhir yang sangat licin. Katak tersebut terpeleset lagi tetapi tidak putus asa dan terus menerus menendang-nendang kakinya di atas batu yang licin dan akhirnya berhasil lompat keluar dari batu yang licin tersebut.


Orang tersebut berkata dalam hatinya: "Katak tersebut telah mencoba dua belas kali lompatan baru bisa berhasil menyeberangi anak sungai ini, sedangkan saya baru mencoba 5 kali cara saja sudah putus asa. Baiklah saya akan mencobanya lagi".


Lalu orang tersebut berjalan kaki hendak pulang ke rumahnya. Di tengah perjalanan, dia melihat seorang kakek dan seekor gajah besar peliharaan kakek tersebut. Gajah besar itu hanya dirantai kakinya dengan menggunakan rantai yang kecil. Kemudia orang tersebut bertanya kepada kakek penjaganya: "Kakek, gajahnya hanya dirantai dengan memakai rantai yang kecil. Kalau gajah tersebut berjalan dan menarik rantainya, maka rantai itu akan putus. Mengapa kakek tidak memakai rantai yang lebih besar?"


Kakek tersebut menjawab: "Anakku, gajah ini saya pelihara sejak masih kecil. Waktu itu, dia telah berusaha untuk menarik rantainya, tetapi rantainya tidak putus karena dia masih kecil dan belum cukup kuat. Setelah berkali-kali mencoba dan tidak berhasil memutuskan rantainya, maka gajah tersebut berhenti untuk mencobanya lagi, walaupun sekarang sudah dewasa dan sebenarnya cukup kuat untuk memutuskan rantainya. Ketahuilah anakku, gajah besar ini tidak akan mencobanya lagi karena dia akan selalu menganggap tidak akan berhasil."


Maka orang tersebut melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya, sambil menarik kesimpulan bahwa lebih baik menjadi seekor katak kecil yang selalu mencoba terus sampai berhasil, daripada menjadi seekor gajah besar yang selalu berpikir tidak akan berhasil.


Pesan Moral:

Jangan pernah menyesali hidup yang saat ini Anda jalani sekalipun itu hanya untuk satu hari. Hari-hari yang baik memberikan kebahagiaan, hari-hari yang kurang baik memberi pengalaman. Kedua-duanya memberi arti bagi kehidupan ini.


Kadang kala kita sering gagal dalam melakukan segala sesuatu. Ingatlah, "no one is perfect", jadi janganlah menyerah dan putus asa karena kegagalan yang kita alami ibarat kita sedang menumbuhkan akar-akar yang kuat agar suatu hari dapat tumbuh setinggi-tingginya. Lebih baik menjadi seekor katak kecil yang selalu mencoba terus sampai berhasil, daripada menjadi seekor gajah besar yang selalu berpikir tidak akan berhasil dan tidak mau mencoba lagi. Sebenarnya tidak ada orang yang gagal atau tidak berhasil, yang ada sebenarnya orang yang menyerah dan berhenti di tengah perjalanan untuk mencapai tujuannya.

0
Minggu, 07 November 2010

Baru-baru ini Mukesh Jagtiani dinobatkan sebagai orang terkaya di kawasan negara-negara Teluk.Yang menarik dia bukanlah keturunan Arab (yang sering diidentikan sebagai orang kaya) melainkan keturunan India yang keluarganya pindah ke Timur Tengah (Kuwait) sekitar tahun 1960-an demi masa depan yang lebih baik.


Setelah menyelesaikan SMA di Kuwait, Jagtiani dikirim ayahnya untuk sekolah ke London, Inggris. Sayangnya tak lama kemudian ia drop-out. Mungkin karena kebiasaan buruknya merokok dan mabuk-mabukkan. Untuk menyambung hidup ia bekerja sebagai tukang bersih-bersih kamar hotel dan sopir taksi.


Tak tahan dengan kondisi itu, tahun 1972 Jagtiani pulang ke Kuwait. Kepulangannya disambut kakaknya yang sakit-sakitan. Padahal sang kakak, Mahesh, sedang mengembangkan bisnis di Bahrain. Untuk membantu penyembuhan kakaknya yang terkena penyakit leukemia, orangtuanya pindah ke Bahrain. Sayangnya, nyawa Mahesh tak tertolong. Yang lebih mengenaskan, kedua orangtua Jagtiani terpukul atas kematian Mahesh. Tak lama kemudian ayah dan ibunya menyusul Mahesh ke alam baka. Tak sampai setahun Jagtiani jadi sebatang kara. Saat itu usianya baru 21 tahun. Masa depannya makin tak jelas karena ia tak punya keterampilan memadai.


Untuk menyambung hidup, ia sempat berpikir untuk pulang ke India dan menjadi relawan. Namun niatnya berubah. Ia tahu kakaknya masih memiliki hak sewa ruangan kecil di Bahrain yang semula akan dijadikan outlet penjualan peralatan bayi dari sebuah jariangan franchise asal Inggris. Namun karena keburu sakit, izin franchise-nya belum diurus. Selain itu, dia juga punya uang peninggalan keluarganya dengan total 6.000 dolar AS.


Dengan modal itu ia membuka toko eceran seperti rencana kakaknya namun dengan nama yang berbeda, Babyshop. Ia beli perlengkapan bayi yang ia jual ke para ekspatriat yang bekerja di Bahrain.


Kemudian pasarnya ia lebarkan pada para imigran India dan Pakistan yang bekerja di sana. Ia mempekerjakan satu orang untuk memulai bisnisnya ini. Untuk menarik minat pembeli, ia taruh pendorong bayi (strollers) di atas tokonya. Ternyata meski tanpa pengalaman namun mau belajar dan mencoba, pengelolaan bisnis ritelnya terus berkembang.


"Ritel bukanlah ilmu roket (melesat cepat)," katanya. Ia mengaku, mengelola bisnis ritel seperti seorang ibu yang baru punya bayi, bekerja 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu.


Namun dengan sikap seperti itu pelan-pelan bisnisnya berkembang.Lelaki kelahiran 15 Agustus 1952 ini sukses mengelola kerajaan ritelnya bernama Landmark Groupdari sebuah toko alat-alat keperluan bayi di Bahrain menjadi jaringan ritel di 15 negara dengan 900-an toko saat ini. Karyawannya dari satu menjadi 31.000 orang. Ia sendiri dinobatkan sebagai orang terkaya kawasan Teluk dengan kekayaan mencapai 2,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 25 triliun. Dilihat dari modal awal sebesar 6.000 dolar AS (sekitar Rp 3,6 juta, kurs saat itu) hingga menjadi Rp 25 triliun dalam waktu 37 tahun, sungguh merupakan pendakian yang tinggi. Luar biasa!!

0
Sabtu, 06 November 2010

Celana jeans sudah sering diidentikkan dengan dunia kreatif. Di kantor-kantor yang mengutamakan kreativitas, celana jeans menjadi pakaian lumrah. Tengok, misalnya, di perusahan media (koran, majalah, dan televisi), periklanan, komputer, dan teknologi informasi (TI), banyak yang karyawannya menjadikan celana jeans sebagai pakaian keseharian mereka.Belakangan bahkan ada sejumlah kantoryang bidangnya di luar bisnis tadi sampai harus mengadakan "Jeans Day" satu hari dalam seminggu memakai celana jeans agar para karyawannya lebih kreatif dan rileks.


Untuk alasan ini maka kita akan mudah melihat para kampiun bisnis komputer dan TI seperti Steve Jobs (Apple), Mark Zuckerberg (Facebook), Larry Page, dan Sergey Brin (Google) sering mengenakan celana jeans saat bekerja (di kantornya) atau acara peluncuran produk mereka.


Meski begitu masih banyak kantor yang "mengharamkan" jeans masuk di dunia kerja mereka. Alasannya karena dengan memakai jeans suasana kantorjadi tak formal dan jadi tampak kurang profesional, misalnya di kantor pengacara, bank, pemerintahan, dan sebagainya. Akan tetapi banyak juga karyawan mereka yang mencuri-curi kesempatan masuk kerja menggunakan jeans, terutama dilakukan oleh mereka yang bekerja di divisi kreatifnya, seperti public relation atau orang lapangannya.


Hanya saja jika melihat kecenderungannya, sekarang jumlah perusahaan yang membolehkan karyawannya mengenakan jeans ke kantor makin banyak. Bukan karena semata-mata mode tetapi karena kepraktisan. Menurut pengamat modeJennifer Blanchard, ada lima alasan kenapa mereka diizinkan memakai jeans ke kantor:


1. Jeans yang tak mirip jeans. Banyak desain jeans yang sekarang modelnya mirip celana panjang biasa, tidak ketat, atau warnanya belel (pudar).Para desain mencoba "menyarukan" jeans menjadi setengah formal, bentuknya longgar, warnanya menjadi agak gelap sehingga pemakainya masih tampak profesional.


2. Jeans memudahkan karyawan berangkat ke tempat kerja. Maksudnya, dibanding dengan menyediakan pantalon (celana kain) atau rok bagi perempuan, memakai jeans lebih mudah persiapannya dan praktis. Di pagi hari ketika waktu sudah mendesak, seseorang tak perlu menyeterika ulang celana jeansnya yang diambil dari lemari tetapi bisa langsung memakainya. Di depan cermin pun tak perlu berlama-lama dandan sehingga mereka bisa cepat berangkat dan tiba di tempat kerja sesuai waktunya.


3. Jeans sangat nyaman.Setiap karyawan setidaknya bekerja delapan jam sehari. Dengan mengenakan pantalon, kemeja rapi, atau rok dan blus yang rapi, ia tak bisa mempertahankan kerapihan pakaiannya dalam waktu sepanjang itu.Kadang ada saja lipatan di sana-sini yang didapat sehabis makan siang atau sore yang tak nyaman dilihat karena salah duduk atau kusut bagian depan atau belakang karena sesuatu hal. Jeans bisa tetap nyaman dikenakan dan bergerak, juga tak perlu risih jika kusut. Karena itu jeans jadi lebih nyaman dikenakan.


4. Jeans juga bisa menunjukkan citra profesional. Ketika seseorang mengenakan jeans, jika pasangannya baju yang pas dan sepatu yang sepadan (bukan sepatu olahraga), mereka juga akan tetap tampak profesional. Misalnya celana jeans yang dipadukan dengan kemeja, blus, blazer, sweater, dan sebagainya, dengan sepatu tetap sepatu formal.


5. Jeans mengindikasikan profesi tertentu. Untuk bidang-bidang tertentu, seperti divisi kreatifnya (komputer, TI, perikalan, PR), jeans menjadi bagian mereka sekaligus memberikan identitas. Karena itu jeans banyak digunakan oleh mereka yang bekerja di bidang itu meski ia bekerja di perusahaan serius dan mendapat toleransi dari perusahaannya.

0
Jumat, 05 November 2010

Apakah Anda berbakat menjadi pengusaha sukses atau menjadi pecundang? Apakah Anda punya Intelligence Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ), Spiritual Quotient (SQ), danAdversity Quotient (AQ) tinggi lalu Anda berpikir jika berbisnis pasti akan sukses?Tunggu dulu, dari hasil penelitian ternyata ada faktor X yang membuat seseorang bisa sukses dalam bisnis.


Faktor X itu adalah Practical Intelligence (PI). PI inilah yang menjadi faktor pembeda antara pengusaha sukses dan yang tak berhasil.


Menurut J. Robert Baum, Director of Entrepreneurship Research di University of Maryland, AS, PI (Practical Intelligence) adalah suatu pengalaman berdasarkan akumulasi keterampilan dan pengetahuan disertai kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan itu dalam memecahkan masalah setiap hari.Dengan kata lain, PI dapat disebutkan sebagai "know-how", kata Baum.


Orang yang hidupnya berorientasi belajar memiliki peluang untuk menjadi pengusaha sukses.Orang yang hanya sedikit belajar dari pengalamannya hanya akan mendapat sedikit kemampuan Practical Intelligence-nya (PI-nya rendah)."Practical Intelligence adalah hasil dari pengalaman yang dialaminya langsung yang menjadi bahan pelajaran baginya," ujar Baum. "Mereka yang memiliki Practical Intelligence tinggi cenderung mengembangkan pengetahuannya melalui bekerja (melakukannya/mempraktikannya) dan belajar, bukan dengan cara melihat dan mendengar," katanya lagi.


Orang yang memiliki kecerdasan umum (IQ, EQ, dan sebagainya) tinggi kadang-kadang gagal dalam bisnis. Tetapi banyak orang yang memiliki IQ yang lebih rendah namun bisa sukses dalam berbisnis. Practical Intelligence bisa menjelaskan kenapa ini terjadi, kata Baum.


Dalam penelitiannya, Baum bersama rekannya, Barbara Jean Bird (American University) dan Sheetah Singh (University of Maryland) mengumpulkan data perbandingan prediksi pertumbuhan bisnis dari pebisnis baru dan pebisnis yang sudah terbukti sukses (berpengalaman). Ternyata pebisnis yang sudah terbukti sukses bisa memprediksi perkembangan bisnisnya mendekati hasil yang dicapai (realisasi target) dibanding para pendatang baru yang belum berpengalaman.


Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah pengalamannya dalam menangani permintaan pasar mengenai produk-produk mana saja yang menguntungkan dan diminati pasar, memiliki sumber-sumber pendanaan, pengalaman di bidang industrinya dan kemampuannya membuat rencana strategis untuk meraih keuntungan. Kemampuan ini yang tak dimiliki pebisnis baru.


Karena itu terjun langsung ke bidang yang digelutinya merupakan kunci sukses seorang pebinis. Dari sanalah Practical Intelligence-nya akan dibangun. Makin tinggi pengalaman dan kemampuan belajarnya dari pengalaman, makin tinggi pula Practical Intelligence-nya sehingga faktor suksesnya pun akan meningkat.

0
Kamis, 04 November 2010

"Imagination is the preview of life's coming attractions. - Imajinasi adalah gambaran kehidupan yang akan datang." [Albert Einstein]

Kali ini saya ingin berbagi inspirasi tentang tantangan dan kekuatan di balik impian serta beberapa hal yang memudahkan impian segera terwujud.


Dilihat dari kesanggupan para distributor mengembangkan bisnis dan mendapatkan tiket gratis jalan-jalan ke USA memperlihatkan begitu hebatnya kekuatan impian. Impian untuk menjejakkan kaki ke Negeri Paman Sam juga telah memberi kekuatan pada puluhan distributor tersebut ketika melewati proses yang cukup rumit, mulai dari berpanas-panas ketika harus antre melakukan permohonan visa, diwawancara, pemeriksaan di imigrasi di bandara Los Angeles yang cukup ketat. Perjuangan itu terbayar ketika kami berhasil menjejakkan kaki disana dan menikmati liburan ke Disneyland, Universal Studio, Hollywood, Grand Canyon, Golden Gate Bridge, dan Las Vegas.


Semuanya sangat mengagumkan, tetapi yang paling berkesan adalah Disneyland, Golden Gate Bridge dan dan Skywalk. Berdasarkan informasi yang pernah saya baca, ketiga karya manusia yang spektakuler tersebut bermula dari sebuah impian. Berarti benar yang dikatakan orang-orang tentang pentingnya mimpi dan imajinasi.


Sayangnya tak banyak orang yang membuktikan bahwa impian mereka benar-benar memiliki kekuatan luar biasa dan menguap begitu saja. Mengapa? Mari kita simak beberapa penyebab dan cara mengatasinya.


Impian dapat hilang begitu saja dikarenakan pengaruh negatif orang lain dan lingkungan, misalnya dalam bentuk kata-kata pesimis sampai provokasi. Sehingga impian dan ide-ide cerdas yang Anda miliki seakan-akan tidak berguna sama sekali. Siasatilah pengaruh negatif apapun bentuknya dengan bersikap hati-hati dan tidak terpengaruh oleh perkataan negatif.


Jembatan "Golden Gate"


Dalam kesempatan berlibur ke USA, kami berkunjung ke Golden Gate Bridge. Jembatan sepanjang 1,7 mil dan memiliki 6 jalur itu merupakan gagasan Joseph B. Strauss. Dulu ketika Joseph baru mencetuskan ide tersebut pada tahun 1917 tak sedikit orang yang mengatakan bahwa impiannya sangat mustahil.


Namun bagi Joseph, impian adalah kekuatan. Selama 13 tahun ia tidak berputus asa berusaha meyakinkan banyak pihak. Hingga akhirnya jembatan tersebut dibangun dengan menelan biaya 35 juta USD dan berdiri megah seperti sekarang. Golden Gate Bridge merupakan salah satu dari "7 Wonders of USA."


Ketakutan menjadi alasan kedua yang menghalangi kita mencapai mimpi. Dalam sebuah proses akan banyak sekali yang terjadi termasuk munculnya tantangan. Hal itu dapat menimbulkan pesimisme, dan jika dibiarkan lambat laun pasti membuat kita berhenti sebelum mencapai target yang kita harapkan.


Lawanlah ketakutan dengan keyakinan dan tindakan nyata. Keyakinan pada impian akan membuat Anda mampu memelihara harapan positif, sedangkan tindakanmemastikan diri Anda lebih maju dan mendapatkan kepuasan. Keyakinan dan tindakan yang konsisten akan mampu mengalahkan ketakutan saat berusaha meraih impian.


Disneyland


Ketika berada di Disneyland, saya teringat tentang sebuah cerita ketika Disneyland diresmikan. Saat itu Walt Disney telah wafat dan salah seorang tamu bertanya kepada istri Walt Disney, "Alangkah bahagia jika Bapak Walt Disney melihat semua ini." Istrinya menjawab bahwa Walt Disney sudah melihat Disneyland jauh sebelum tempat tersebut didirikan. Sebab Walt Disney sudah yakin bahwa impiannya pasti terwujud dan sudah berbuat maksimal sebelum impiannya benar-benar terwujud.


Sebagai tambahan, kekuatan spiritual juga sangat dibutuhkan agar bertambah keyakinan, tetap optimis walaupun menghadapi kegagalan. Sebab kekuatan spiritual membantu kita memiliki rasa tanggung jawab, kreatif dan ketulusan dalam bekerja. Kalaupun telah sukses, kekuatan spiritual juga tetap diperlukan agar kita mampu bersikap positif dan kembali dapat mewujudkan impian yang lebih besar.


Grand Canyon "Sky Walk"


Sewaktu berjalan di atas jembatan tembus pandang Grand Canyon, saya bagaikan melayang di udara. Pengalaman tersebut sangat mendebarkan dan pemandangan dari atas juga cantik sekali. Sebuah karya anak manusia yang luar biasa dan sangat inspiratif, itulah kesan yang terbersit di dalam benak saya saat itu.


"Skywalk" di atas Grand Canyon itu merupakan gagasan cerdas seorang pengusaha, David Jim. Impian David Jim tersebut tak akan terwujud jika tidak didukung oleh sumber daya, ilmu dan kerja sama tim yang bagus. Jembatan berbentuk U setinggi 1.219 meter di atas Sungai Colorado yang mampu menampung 120 orang sekaligus itu terealisasi juga berkat dukungan seorang arsitek bernama Mark Ross Johnson dan banyak orang lagi yang tidak terekspos namanya. Karenanya jika ingin impian-impian besar Anda terwujud maka pastikan Anda sudah memiliki sumber daya, ilmu dan melakukan kerjasama yang bagus dengan orang lain.


Itulah sebuah inspirasi tentang impian, bahwasanya setiap impian pasti dapat terwujud. Janganlah pernah takut untuk bermimpi, karena selalu ada cara untuk menghadapi tantangan.

0
Rabu, 03 November 2010

Seorang calon taruna tentara angkatan laut kesal karena tidak lolos ujian masuk. Dia kemudian melakukan komplain kepada panitia seleksi. Ia merasa harus diterima sebagai taruna Angkatan Laut karena kecerdasan dan kondisi fisiknya yang kuat.

"Pak, mengapa saya tidak bisa diterima disini?!!" Tanya calon taruna dengan muka masam.


"Kamu tidak lolos ujian renang!!!" Kata ketua panitia dengan nada tinggi.

Dengan nada yang sama kerasnya calon taruna itu menjawab,

"Bapak jangan seperti itu dong, teman saya mendaftar jadi Taruna Angkatan Udara tetap diterima walau dia ngga bisa terbang. Cari alasan yang jelas dong Pak!!!" Bentak si calon taruna sambil ngeloyor pergi.

0
Selasa, 02 November 2010

Ketika masih kecil Gordon Ramsay, kelahiran Johnstone, Skotlandia 1966, menganggap hidupnya tak punya harapan. Ayahnya tidak punya pekerjaan tetap. Suatu kali jadi manajer kolam renang, di lain kali jadi tukang las hingga penjaga toko. Sudah begitu, sang ayah pemabuk. Ia sendiri menggambarkan masa kecilnya sebagai penuh kekerasan dan ditelantarkan ayahnya.


Salah satu harapannya adalah bisa menjadi pemain sepak bola profesional. Untuk mewujudkannya ia berlatih keras sejak kecil. Hasilnya, pada usia 12 tahun ia sudah dipercaya memperkuat tim sepak bola di bawah usia 14 tahun di sebuah klub di negaranya, Skotlandia.


Sayangnya prestasinya melempem setelah ia sering cedera. Padahal saat itu ia sudah menjadi pemain yunior di tim sepak bola kenamaan Skotlandia, Rangers. Bahkan ia sudah dikontrak sejak usia 15 tahun. Inilah yang membuatnya berani meninggalkan rumah dan tinggal sendiri di sebuah flat.


Hanya saja karier sepak bolanya berakhir gara-gara cedera yang tak bisa disembuhkan. Pada saat menyadarinya cedera lututnya, ia memaksakan diri terus bermain. Akibatnya, cederanya makin parah.


Untungnya ada "pelampiasan" lain. Gordon Ramsay suka memasak. Bahkan ia tertarik untuk belajar masak secara profesional di sebuah sekolah kuliner. Sebenarnya ia tertarik jadi polisi atau marinir namun pendidikannya tak cukup. Akhirnya ia memilih sekolah manajemen perhotelan dengan biaya dari Rotary Club.


Akhir 1980-an, ia sudah bisa jadi chef di sebuah restoran di Inggris. Untuk lebih meningkatkan kariernya menjadi koki internasional, ia mengambil sekolah French Cuisine. Untuk itulah ia harus pergi ke Perancis. Di sana sambil bekerja ia sekolah kuliner. Selain itu ia juga bisa berkawan dengan sejumlah chef kenamaan Perancis.


Tahun 1993, Ramsay kembali ke London. Ia kemudian diajak sejumlah pengusaha mengelola restoran dengan iming-iming mendapatkan saham kepemilikan. Dari sana, mulailah ia menjadi chef sekaligus pengusaha restoran. Bahkan ia bisa mendirikan restoran sendiri bekerja sama dengan mertuanya, Chris Hutcheson.


Kini Gordon Ramsay mengelola bisnis restorannya di bawah perusahaan miliknya, Gordon Ramsay Holdings Limited. Selain mengelola puluhan restoran di berbagai kota di dunia, perusahaan ini juga mengelola program televisi dan bisnis konsultan. Di perusahaan ini Ramsay menguasai 69% saham senilai 67 juta poundsterling atau sekitar Rp 938 miliar, sedangkan sisa sahamnya dimiliki mertuanya. Laki-laki yang masa kecilnya menderita ini, berhasil mendaki kehidupannya hingga sampai di puncaknya saat ini.

0
Senin, 01 November 2010

"Ma, ceritain dong waktu aku kecil dulu, aku lucu nggak Ma?" si bungsu bertanya sambil menggelayut manja di suatu senja.

"Valdy? Lucu sekali, gendut-putih-bandel lagi. Hahaha," kami sekeluarga tertawa ceria saat memulai topik obrolan favorit. Cerita masa kecil pun bergulir dengan seru, saling mengejek, saling menertawakan, saling berebut tempat menginginkan menjadi sosok kecil yang mereka bayangkan. Aaaakkkhhh, sungguh cepat waktu berlalu. Ada rasa rindu yang sangat, kadang serasa ingin kembali ke moment kerepotan yang membahagiakan saat mereka masih anak-anak dulu. Kangen mendengar suara isak tangis, rengekan manja, pelukan tangan mungil mereka di leher, bahkan menyanyikan lagu ninabobo menjelang tidur mereka.

Saat tulisan ini dibuat, saya sedang mengingat putri sulung kami yang hari ini genap berusia 20, yang telah menyelesaikan kuliahnya dan sedang belajar bahasa di negeri orang. Putra kedua pun telah memasuki dunia kampus, sedang si bungsu pun telah menginjak usia remaja. Tiba-tiba, mereka telah disibukkan dengan berbagai kegiatan dan begitu mandiri dalam mengerjakan tugas dan kewajibannya. Sejujurnya, saya bangga dengan kemandirian mereka tetapi di balik itu, sekaligus ada rasa kehilangan yang sangat karena merasa "tidak dibutuhkan lagi" oleh mereka.


Waktu sesungguhnya hanya dilalui. Setiap moment yang terjadi tidak akan kembali, walau sering diulang tetapi tidak akan sama persis. Saat itu berlalu, kita hanya bisa menatap penggalan gambar-gambar hidup yang dinamai kenangan. Entah dengan penyesalan dan kekecewaan atau rasa syukur yang membahagiakan.


Untuk memaknainya, mari nikmati setiap moment "sekarang" di laju kehidupan ini. Karena sisa waktu bersama dengan orang-orang yang kita cintai tidaklah lama dan pastinya sangat berharga.

Oleh : Lenny Wongso

0
Base Jam ~ Bukan Pujangga

Get more songs & code at www.stafaband.info
1 komentar anda = 1 Backlink
Kapan lagi dapat backlink segampang ini
Keep Comment

Followers

My Award

Photobucket