contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Senin, 17 Januari 2011

Belanja merupakan terapi terbaik ketika sedang depresi dan hampir semua wanita setuju akan itu. Ini menunjukkan bahwa hampir 8% populasi di dunia ini adalah shopaholic atau orang yang gila belanja.

Orang-orang ini mendapat kesulitan dalam mengontrol nafsu belanja. Mereka akan membeli apapun yang mereka lihat, menghabiskan waktu luang serta uang untuk barang yang kemungkinan besar tidak mereka butuhkan. Dalam bahasa medis gejala ini disebut 'Compulsive Shopping Disorder'. Dan beberapa selebriti di bawah ini adalah shopaholic sejati. Siapa sajakah mereka?

1. Katie Holmes
Wanita yang sering berbelanja ini dibicarakan banyak orang hampir setiap hari. Namun, yang menarik dari kasus shopaholic aktris cantik ini ialah ia tidak menghabiskan banyak uang bagi dirinya sendiri. Ia lebih banyak membeli pakaian, sepatu, dan aksesoris untuk anak perempuannya Suri, yang masih berusia 4 tahun. Isi lemari pakaian dari gadis kecil ini diperkirakan hampir mencapai 3 juta dolar, tapi ibunya tetap saja tak mau berhenti berbelanja. Sulit dipercaya.

2. Britney Spears
Penyanyi ini beranggapan bahwa belanja membantunya menghilangkan depresi. Dengan mudahnya ia masuk toko dan membeli semua barang yang disukainya. Misalnya saja 7 pasang sepatu Gucci. Merk favoritnya antara lain Bebe, Armani Exchange, dan Rampage. Namun, kadang-kadang ia juga mengunjungi The Gap untuk barang-barang yang lebih murah. Sebenarnya Britney tak selalu peduli akan tempat belanjanya. Di manapun ia berada, ia lebih menikmati proses belanjanya.

3. Victoria Beckham
Istri pesepakbola David Beckham ini menghabiskan sekitar $150 ribu per tahunnya hanya untuk memenuhi isi lemari pakaiannya. Walaupun ia sendiri adalah seorang desainer, namun tak jarang ia membelanjakan isi kantongnya untuk membeli karya desainer lain. Dan yang mengherankan, personel Spice Girls ini tak hanya membeli pakaian saja, tapi juga banyak sekali tas (termasuk 30 tas Birkin), high heels, topi, dan juga perhiasan.

4. Paris Hilton
Selebriti kontroversional ini mengatakan kepada publik beberapa kali bahwa ia tidak pernah mengenakan baju yang sama untuk dua kali. Jadi, bayangkan saja berapa banyak baju, sepatu, dan aksesoris yang ia miliki. Rumor yang beredar, pewaris hotel Hilton ini menghabiskan sekitar 25-30 jam seminggu untuk berbelanja baju dan juga aksesoris.

5. Cameron Diaz
Aktris cantik ini membeli sesuatu, pulang ke rumah, dan tidak membuka tas belanjanya selama berminggu-minggu. Beberapa pakaian yang dia beli bahkan belum pernah ia pakai sama sekali. Cameron hanya menyukai proses berbelanjanya saja. Ia berpendapat bahwa ia perlu untuk menambahkan item baru ke lemarinya lagi dan lagi.


6. Celine Dion
Diva ini selalu mengendarai Roll-Royce saat berbelanja karena memiliki ruang yang lapang untuk belanjaannya. Barang yang menjadi obsesinya adalah sepatu. Koleksinya sekarang mencapai 3000 pasang yang teorinya berarti ia dapat berganti sepatu 8 kali dalam sehari. WOW!

7. Lindsay Lohan
Gadis ini tak hanya bermasalah dengan obat-obatan terlarang, alkohol, dan mengemudi. Ia juga memiliki masalah dengan berbelanja. Ia menyukai belanja lebih dari apapun dalam hidupnya. Lindsay bahkan pernah menghabiskan $20 ribu dalam 2 menit saja.

8. Jennifer Lopez
Penyanyi seksi ini mengakui bahwa yang memiliki daya tarik terbesar baginya adalah baju dan juga sepatu. Ia tak dapat berhenti membelinya karena dianggap dapat mendukung penampilannya menjadi lebih menarik

9. Sarah Jessica Parker
Kemungkinan karakter yang dimainkannya di film SEX AND THE CITY mempengaruhinya untuk jadi shopaholic. Namun, ia mengakui kalau ia selalu tak dapat mengerem hasratnya untuk berbelanja. Ia mencoba untuk berhati-hati dengan uangnya. Aktris cantik ini terobsesi dengan sepatu karena dulu ibunya tak pernah sanggup untuk membeli dua pasang sepatu per tahun. Sekarang ia memiliki sekitar 100 pasang sepatu yang harganya berkisar dari $300 sampai $1000.

10. Gwen Stefani
Tidak seperti shopaholic pada umumnya, vokalis No Doubt ini lebih sering merogoh koceknya untuk berbelanja di toko bekas dan membeli barang yang dapat ia ubah sendiri. Namun, Gwen juga terkadang berbelanja seperti shopaholic pada umumnya. Ia sangat menggemari rancangan Vivienne Westwood.
Akan sangat bijak bagi Anda untuk berjanji pada diri sendiri tak akan menghambur-hamburkan uang untuk hal yang tidak terlalu perlu. Kecuali kalau Anda adalah seorang bintang besar dengan penghasilan yang amat besar pula. Berpikirlah hati-hati sebelum membelanjakan uang Anda.

0
Minggu, 16 Januari 2011

Ada idiom berbahasa Inggris yang kerap kita dengar, "There's no free lunch" atau tidak ada makan siang yang gratis. Hal itu bisa diartikan, bahwa di setiap hal yang kita lakukan, pasti butuh pengorbanan. Ada hal yang harus kita kerjakan, lakukan, atau bayarkan, untuk mencapai sesuatu. Idiom tersebut mengingatkan saya pada pepatah Jawa lama yang telah jadi judul tulisan artikel ini, Jer Basuki Mawa Beya, bahwa segala sesuatu membutuhkan biaya. Sekilas, orang akan beranggapan bahwa pepatah ini sangat bersifat materiil. Akibatnya, ada yang kemudian membuat "sindiran" dengan pernyataan: "Uang memang bukan segalanya, tapi segalanya perlu uang."


Tak salah memang. Tapi, pepatah Jawa tersebut sebenarnya punya nilai yang jauh dari sekadar materi. Nilainya sungguh luhur, yakni, bahwa untuk mendapatkan sesuatu, ada proses, ada pengorbanan yang diberikan, ada kerja keras, ada keringat yang harus dikucurkan. Dan, inilah kesejatian hidup yang kita jalani. Tanpa kerja, hidup akan sia-sia. Tanpa bertindak, hidup tak akan jadi apa-apa.


Karena itu, adanya tantangan dan ujian dalam setiap proses perjuangan yang kita jalani sebenarnya adalah hal yang biasa. Justru itulah "harga" yang harus kita bayar untuk jadi pemenang kehidupan. Maka, jika kita mampu memaknai hal tersebut dengan kesungguhan, saat menghadapi cobaan, haruslah kita syukuri. Karena, dengan "bayaran" itu, kita pasti akan mendapat sesuatu.


Cerminan itu bisa kita lihat dari berbagai kisah sukses di dunia. Tak ada satu pun sosok berpengaruh dan sukses di dunia ini yang tidak melewati berbagai ujian dan cobaan dalam meraih impian-impiannya. Hanya saja, kadang kita sering "silau" dengan hasil yang telah mereka raih. Sehingga, kita sendiri malah lupa untuk bertanya, berapa harga yang harus mereka bayar untuk mencapai prestasi tersebut.


Dalam sebuah tulisannya, Malcolm Gladwell, pengarang buku fenomenal, Think dan The Tipping Point menyebut bahwa untuk menjadi ahli dan sukses di sebuah bidang, seseorang harus "membayar" dengan kerja keras minimal 10 ribu jam terbang. Apa artinya ini? Jika dihitung secara matematika, bila seseorang bekerja 8 jam sehari, dan 5 hari seminggu, maka dibutuhkan antara 4-5 tahun untuk menjadi ahli di bidang tersebut. Itu pun belum tentu langsung sukses. Masih ada proses lain yang harus dilewati sehingga keahliannya itu mendapatkan "gaji" (penghargaan) tinggi sesuai dengan kemampuannya.


Maka, jangan heran ketika Korea Selatan, yang dianggap mustahil berprestasi di Piala Dunia 2002 silam, bisa masuk ke semifinal. Terlepas dari keuntungan sebagai tuan rumah, tapi prestasinya sangat fenomenal. Konon, sang pelatih saat itu, Guus Hiddink, khusus melatih fisik pemain Korea Selatan mati-matian di awal-awal memegang tampuk kepelatihan. Ia sempat diprotes, mengapa hanya latihan fisik yang digenjot. Tapi, ia bergeming dan tetap pada pendiriannya. Gemblengan berjam-jam, berhari-hari, hanya khusus melatih fisik terbukti membuat pemain-pemain Korea Selatan tampil seperti tak pernah kehabisan tenaga.

Konon, pelatih baru, Alfred Riedl sangat tegas dan tak mau diintervensi saat memilih pemain. Sedari awal ia bahkan berujar, kalau ada pemain-bahkan berkaliber bintang andalan lapangan-yang tak menuruti katanya, dia akan tegas untuk mencoretnya dari daftar pemain.Tak hanya itu, porsi latihan tim sepak bola kita pun konon diberikan porsi latihan yang lebih keras dari sebelumnya.


Itu adalah sekadar contoh, bahwa butuh pengorbanan untuk mencapai kesuksesan. Namun, itulah harga yang harus dibayar. Itulah "kawah candradimuka" yang harus dilewati untuk mencapai apa yang diinginkan. Maka, sejatinya, tak ada sukses yang instan, karena semua butuh diperjuangkan. Dan, saat sudah menggapai kesuksesan, harus disadari pula, bahwa semua itu hanya sementara. Karena itu, saat satu kemenangan diraih, masih ada lagi "harga-harga" lain yang harus terus dibayar untuk menggapai kemenangan yang lain.


Jer basuki mowo beya
, semua butuh "biaya". Untuk itu, mari kita siapkan diri, agar selalu mampu membayar apa pun keinginan kita dengan perjuangan sepenuh hati. Sehingga, dengan kesiapan "bayar harga" itu, kita akan lebih optimis dalam perjuangan sepanjang tahun 2011!

0
Sabtu, 15 Januari 2011

Dikisahkan, seorang ibu muda memiliki 2 orang putra. Sayangnya si putra bungsu mengalami pertumbuhan kemampuan berpikir yang lamban, tidak memiliki kecerdasan seperti sang kakak. Jadilah dia anak yang pemalu, rendah diri dan sering dilecehkan oleh teman2 di sekolahnya.


Tugas sebagai ibu merangkap tulang punggung keluarga, membuatnya kelelahan, sehingga kelambanan si bungsu pun sering menjadi sasaran kemarahan dan kejengkelannya. Kata-kata kasar, seperti: "dasar anak bodoh" dan sejenisnya seolah menjadi santapan sehari-hari buat si bungsu.


Ucapan sang ibu maupun ejekan dari teman-teman, meyakinkan si bungsu bahwa dirinya anak yang menyusahkan dan memalukan keluarganya. Kekecewaan terhadap diri sendiri tercermin pada kegiatan yang dilakukan dari hari ke hari. Setiap bangun pagi, saat menatap wajah sendiri dari pantulan kaca cermin, dia memulai kegiatan dengan menyapa diri yang ada di cermin sambil berucap lirih dan sedih, "Si bodoh sedang mencuci muka", "Si bodoh mulai menyikat gigi," "Si bodoh lagi mandi," "Si bodoh berangkat ke sekolah," dan seterusnya.


Waktu terus berjalan ...

Diceritakan, sebagai warga negara dewasa, ada wajib militer yang harus dijalani. Maka, si putra bungsu ini pun mendaftar dan mulai mengikuti berbagai tes: tes kesehatan, tes kemampuan fisik, dan tes yang lain. Saat hari pengumuman, dia dipanggil menghadap ke dewan penguji.


"Ah... Aku si bodoh, bisakah lolos tes kali ini?" katanya dalam hati, sambil memasuki ruangan dengan kepala tertunduk. Sungguh tidak diduga sama sekali, hasil tesnya ternyata mendapat pujian tertinggi dari dewan penguji. "Selamat anak muda! Hasil tes Anda luar biasa!! Anda sungguh pemuda yang hebat dan berbakat." Mendapat pujian seperti itu, dia seolah tidak mempercayai telinganya sendiri. Kata-kata dewan penguji adalah penemuan sisi baru dirinya yang tidak diketahui sebelumnya. Suara itu terus bergema di pikirannya, menumbuhkan kebanggaan, memotivasi setiap sikap dan tindakannya yang mencerminkan bahwa dirinya orang hebat dan luar biasa. Mulailah siklus hariannya berubah, "Aku, orang hebat sedang mandi," "Si hebat mencuci muka," "Pemuda berbakat lagi mengosok gigi," dan seterusnya. Kepercayaan diri dan citra dirinya meningkat luar biasa.


Hingga20 tahun kemudian, si bungsu membuktikan dirinya sebagai salah seorang pengusaha sukses yang disegani, dihormati, dan menerima banyak penghargaan.


Pola pikir dan keyakinan adalah kekuatan di belakang sistem sukses yang ada di dalam diri kita. Apapun yang kita bayangkan dan kita yakini terus menerus dalam benakkita, pada akhirnya akan terwujud dalam kenyataan. Itulah hukum pikiran universal yang berlaku.


Kalau kita selalu berkata: "Mana mungkin aku bisa sukses?", "Aku sulit berhasil," maka kecenderungan sikap mental seperti itu akan disusul oleh kenyataan berupa kegagalan. Sebaliknya kalau kita berkata pada diri sendiri, "Aku bisa sukses, "Aku mampu," besar kemungkinan kita akan berusaha keras dengan berbagai cara sehingga kesuksesan bisa diraih persis seperti yang diyakini dan kita pikirkan.


Jadi tepat sekali ungkapan yang mengatakan YOU ARE WHAT YOU THINK. Anda adalah seperti apa yang Anda pikirkan! Mari, miliki citra diri yang sehat! Miliki keyakinan diri yang mantap!

0
Jumat, 14 Januari 2011

Kita bisa memilih jadi orang yang bahagia atau jadi orang yang tidak bahagia. Tak perlu menyalahkan faktor eksternal karena ternyata kebahagiaan itu adalah pilihan yang bisa diperjuangkan dengan sejumlah langkah. Jika mau bahagia, ada 7 langkah yang pantas dipertimbangkan diikuti.


"Kebahagiaan itu ibarat kupu-kupu. Makin sering kita memburunya, makin pintar ia mengelak dari kita. Tetapi jika kita alihkan perhatian pada hal lain, ia justru datang dan duduk manis bersandar di bahu kita," ujar penulis Henry David Thoreau.


Kita punya pilihan apakah mau hidup bahagia atau tidak bahagia.Kita bisa mati-matian mengejar kupu-kupu dan kebahagiaan tak pernah diraih, atau duduk manis dan kebahagiaan datang dengan sendirinya. Tetapi bagaimana caranya agar kebahagian menghampiri kita?


Penelitian menunjukkan bahwa bakat untuk menjadi orang yang bahagia, untuk sebagian besar kasus, ditentukan oleh faktor genetik orang bersangkutan. Psikolog Prof. David T. Lykken, penulis Happiness: Its Nature and Nurture,menyebutkan, "Mencoba untuk menjadi orang yang lebih bahagia seperti mencoba untuk jadi orang yang lebih tinggi".Masing-masing dari kita sudah punya batasan bakat bahagianya masing-masing.


Tetapi sejumlah psikolog yang meneliti soal kebahagiaanpercaya bahwa kita bisa mengejar kebahagiaan itu sampai optimal untuk masing-masing diri kita. Kita bisa melakukannya dengan membendung emosi negatif seperti pesimis, benci, dendam, dan marah. Kita juga bisa mengembangkan emosi positif, seperti empati, hidup tenteram, dan terutama belajar bersyukur. Berikut ini 7 tahap untuk menemukan kebahagiaan itu.


1. Don't Worry, Choose Happy

Tahap pertama adalah menetapkan pilihan dengan sadar bahwa kita ingin mendapatkan kebahagiaan. Dalam buku The Conquet of Happiness, Bertrand Russell mengatakan, "Kebahagiaan itu bukan sesuatu yang jatuh ke mulut seperti buah yang matang. Kebahagiaan itu lebih merupakan pencapaian dibanding sebagai hadiah dari Tuhan. Dalam hal ini merupakan perpaduan antara usaha internal dan eksternal kita."


Belakangan para psikolog yang meneliti soal kebahagiaan sependapat dengannya.Menjadi bahagia itu ditentukan oleh niat dan komitmen menggapainya. "Itu merupakan pilihan yang disadari melalui sikap dan kelakuan," kata mereka.Pilihlah keinginan menjadi bahagia sebagai target tertinggi. Selanjutnya, cari cara untuk mempelajari bagaimana menggapai kebahagiaan itu. Misalnya, dengan melakukan program ulang mengenai keyakinan dan nilai-nilai diri kita. Pelajari keterampilan manajemen diri, tambah kemampuan hubungan antarpersonal, dan tingkatkan keterampilan yang mendukung karier kita.Orang yang bahagia adalah orang yang berbuat sesuatu dengan benar dan menumbuhkan nilai-nilai dirinya. Para psikolog percaya, sekali kita menetapkan target tertinggi kita adalah kebahagian, kita dengan sendirinya akan mencari strategi untuk mencapainya.


2.Tanamkan Sikap Selalu Bersyukur

Dalam bukunya Authentic Happiness, psikolog University of Pennsylvania Martin Seligman mendorong para pembacanya agar setiap hari belajar bersyukur. Ini sepertinya hal mudah. Namun banyak orang justru mengabaikannya.Buatlah daftar dari berbagai hal yang membuat kita pantas bersyukur dan berusahalah mensyukurinya. Ini akan mendorong orang menjauh dari sikap benci dan putus harapan yang akan mendorong kebahagiaan.


3.Kembangkan Sikap Mudah Memaafkan

Memelihara sikap pendendam dan suka berkeluh-kesah dapat mempengaruhi psikologi dan kesehatan kita. Satu cara untuk menguranginya adalah dengan mencoba mengembangkan sikap mudah memaafkan. Hal ini akan mengurangi berkembangnya kebencian dan dendam. Dalam bukunya Five Steps to Forgiveness, psikolog Everett Worthington, menyarankan lima tahap untuk bisa memaafkan. Pertama, ingat rasa sakit. Kemudian berempatilah dan coba pahami dengan mengambil sikap kita menjadi pelaku kejahatan. Lalu bayangkan ketika kita dimaafkan. Setelah itu berkomitmenlah bahwa rasa maaf itu akan diucapkan. Terakhir, cobalah memaafkan. Jangan terpaku pada kemarahan, sakit hati, dan keinginan untuk balas dendam.


4.Mengurangi Pikiran dan Perasaan Negatif

Dalam bukunya The Happiness Hypothesis,Jonathan Haidt membandingkan pikiran dengan orang yang sedang mengendarai gajah. Gajah menunjukkan kekuatan pikiran dan perasaan (sebagian besar tak disadari) yang mengendalikan kelakuan kita. Orang, meskipun kadang lemah, dapat mengendalikan gajah, persis seperti kita dapat mengendalikan pikiran dan perasaan negatif. "Kuncinya adalah komitmen untuk melakukan sesuatu demi melatih sang gajah," katanya. "Banyak hal yang bisa kita lakukan. Caranya hanya lakukan saja." Kadang mungkin perlu belajar bagaimana mengurangi pikiran negatif, tetapi sering kali malah dengan hanya membaca suatu buku pengaruh positif sudah bisa kita dapat.


5.Ingatlah, Uang Tak Bisa Membeli Kebahagiaan

Riset menunjukkan bahwa sekali pendapatan kita meningkat melewati ambang batas kemiskinan, memiliki kelebihan uang hanya membawa sedikit tambahan kebahagiaan. Tetapi kita tetap memegang asumsi bahwa meski barang yang dimiliki terbukti tak membawa kebahagiaan sepenuhnya, kita selalu menganggap itu salah, dan kita tak mau mengakui kalau mengejar kebahagian (dengan membeli barang) itu adalah usaha sia-sia. "Terlepas dari bagaimana kita mencapai pengejaran barang yang kita impikan, hal itu tak selalu membawa kebahagiaan yang abadi," katanya.


6.Kembangkan Persahabatan

Ada beberapa obat penawar ketidakbahagiaan dibanding memutus pertemanan dengan orang yang peduli pada kita, kata David G. Myers, penulis The Pursuit of Happiness. Sebuah penelitian di Australia menemukan bahwa orang-orang di atas 70 tahunyang memiliki jaringan pertemanan yang kuat lebih panjang umur. "Sayangnya, kehidupan masyarakat kita sekarang justru makin individualistik di mana sejumlah ahli percaya bahwa hal itu justru menjadi wabah depresi. Padahal jalinan sosial bisa menjadi penyedia dukungan di saat kita mengalami waktu-waktu sulit," katanya.


7.Ikuti Kegiatan yang Berarti

Orang jarang bahagia ketika sedang terbawa arus. Pernyataan ini menunjukkan bahwa pikiran butuh tantangan untuk menyerap sesuatu yang bermakna. Meski kegiatan berlehan-leha dengan hanya menonton televisi bisa mendatangkan kebahagiaan, tetapi itu termasuk ke dalam level kebahagiaan paling rendah. Untuk meraih kehidupan yang lebih bermakna kita perlu melakukan sesuatu di dalamnya seperti membantu orang. Memang itu memerlukan investasi awal berupa perhatian, tetapi akhirnya kita akan mendapat kesenangan darinya.


Nah, karena bahagia itu pilihan, kita bisa memilihnya menjadi orang bahagia atau tidak bahagia. Anda temasuk mana saat ini?

0
Kamis, 13 Januari 2011

Semua manusia pasti akan meninggal. Hanya saja, kita tidak tahu kapan akan meninggal, dengan cara apa, dan di mana. Kita tidak bisa memilih akan meninggal seperti apa, yang bisa kita lakukan adalah selalu melakukan yang terbaik hari ini.


"Yesterday is history. Today is gift. Tomorrow is mystery." Kemarin adalah sebuah sejarah yang sudah lewat dan tidak bisa kita ulang lagi. Hari ini adalah karunia dari Tuhan kita masih dapat bernafas dan menjalani hidup. Sementara besok adalah sebuah misteri yang kita tidak tahu apakah hari esok kita masih hidup. Kemarin dan besok itu di luar kuasa kita untuk mengaturnya; kita tidak bisa mengatur apa yang sudah terjadi dan tidak bisa mengatur apa yang belum terjadi. Kita hanya bisa melakukan yang terbaik detik ini, menit ini, jam ini dan hari ini. Bukan berarti kita tidak boleh merencanakan hari esok, tapi kita juga harus menjalani setiap hari yang kita miliki dengan sungguh-sungguh. Janganlah menyia-nyiakan waktu yang telah kita punya.


Life for Today!


Setiap hari kita diberikan 24 jam, dan kita harus memaksimalkan waktu itu untuk melakukan perbuatan baik untuk ditabung. Apabila besok kita tidak bisa melihat matahari lagi, setidaknya kita sudah memiliki simpanan jasa kebaikan untuk kehidupan mendatang.


Kapan kita akan berbuat baik terhadap orang-orang di sekitar kita dan menjadi manusia yang bermanfaat? Tidak ada waktu lagi untuk menunggu, lakukanlah sekarang!


Sudahkah kita berbakti terhadap orangtua, juga berdana kepada yang membutuhkan? Apabila belum, lakukan sekarang juga. Manusia cenderung mau berusaha apabila sudah terdesak atau kepepet. Jika kita mencoba membayangkan / terpikir situasi atau kondisi seperti itu, saya yakin kita semua dapat memulai dan menjadi manusia yang lebih baik lagi. Memang tidaklah mudah untuk seperti itu, tapi tidak ada salahnya untuk mencoba.


"Apabila anda berpikir bisa, Anda benar. Apabila Anda berpikir tidak bisa, Anda juga benar! Jadi lebih baik kita berpikir kita bisa." - Henry Ford


Respect Your Time!


"Kita tidak bisa meminta waktu untuk berhenti, karena waktu terus berjalan. Tapi waktulah yang meminta kita untuk segera bertindak!"


Suatu hari ada seorang lelaki yang hidup bersama istrinya. Ia sangat mencintai istrinya tapi tidak pernah berkata "I Love You" atau sekadar membelikan bunga kepada istrinya. Hari berganti hari, minggu berganti minggu sampai beberapa bulan kemudian ia belum juga melakukan itu kepada istrinya.Ia selalu berpikir kan masih ada besok, jadi kapan-kapan sajalah.


Lalu suatu saat, ia ingin mengucapkan "I Love You" dan membelikan bunga mawar pada istrinya. Lalu ia pergi dari kantornya untuk membeli seikat bunga mawar dan segera pulang ke rumah untuk bertemu istrinya. Sesampainya di rumah ia terkejut melihat istrinya sudah tergeletak di kamar mandi tanpa nyawa. Ruopanya, sang istri jatuh saat sedang di kamar mandi. Setelah kejadian itu, ia baru menyadawi betapa pentingnya waktu yang ia miliki.


"Uang dan barang-barang yang hilang dapat dicari kembali, tetapi waktu yang hilang tidak dapat digantikan lagi"


Sudahkah kita menghargai tiap detik waktu yang kita miliki? Saya pernah mendapat kiriman e-mail tentang ini:

- Agar tahu pentingnya SETAHUN, tanyakanlah pada murid yang tinggal kelas.

- Agar tahu pentingnya SEBULAN, tanyakanlah pada ibu yang melahirkan bayi prematur.

- Agar tahu pentingnya SEMINGGU, tanyakan pada editor majalah mingguan.

- Agar tahu pentingnya SEJAM, tanyakan pada kekasih yang menunggu untuk bertemu.

- Agar tahu pentingnya SEMENIT, tanyakan pada orang yang ketinggalan pesawat.

- Agar tahu pentingnya SEDETIK, tanyakan pada orang yang baru terhindar kecelakaan.

- Agar tahu pentingnya SEMILIDETIK, tanyakan pada pelari peraih Olimpiade.


Hargailah setiap waktu yang kita miliki. Ingatlah waktu tidak pernah berhenti untuk menunggu..

0
Rabu, 12 Januari 2011

Saya pernah menonton film The Karate Kid" yang dibintangi oleh Jackie Chan dan Jaden Smith, putra aktor Hollywood Will Smith. Film ini menceritakan tentang kungfu.


Film ini terbilang sangat bagus karena di dalamnya terkandung pesan moral yang sangat berharga yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sekadar adegan berkelahi.


Ada sebuah percakapan antara Jackie Chan (Han) dan Jaden Smith (Dre) dimana Jackie mengatakan lebih kurang seperti ini, "Life will knock us down, but we can choose whether we want to get back up or not." Artinya hidup akan selalu menjatuhkan atau mengalahkan kita, tetapi kita bisa memilih apakah kita mau bangkit atau tidak. Ia mengatakan itu pada saat merenungi istri dan anaknya yang tewas akibat kecelakaan mobil. Dan Jaden telah memberinya pelajaran yang berharga.


Kalimat itu sungguh menggugah diri saya. Kadang kala hidup tidak adil kepada kita. Kadang hidup kelihatannya selalu mempermainkan kita, bahkan membuat kita terjatuh. Tetapi, kita bisa memilih untuk bangkit atau menyerah kalah. Bangkit atau tidak adalah pilihan yang kita buat!


Ketika kita jatuh dalam keterpurukan, kita bisa memilih untuk merasa menjadi korban dan menyalahkan hidup yang sungguh tidak adil. Konsekuensinya, kita tidak akan bisa mengubah apa pun karena kita telah mengembangkan sikap pasrah tanpa mau berbuat apa pun untuk memperbaikinya.


Di sisi lain, ketika kita jatuh, kita bisa memilih untuk tegar dan bangkit. Kita bisa memilih untuk tidak mau menyerah kalah. Kita bisa memilih untuk terus maju menerjang rintangan dalam hidup. Jika kita bisa bersikap seperti itu, percayalah, hidup tidak akan benar-benar bisa menjatuhkan kita.


Lantas mengapa ketika jatuh, ada sebagian orang yang memilih untuk terus bangkit dan sebangian orang memilih untuk merasa terhina dan hidup dalam keterpurukan? Alasan adalah karena pilihan. Setiap hari, kita selalu dihadapkan pada berbagai pilihan, baik pilihan yang mudah sampai pilihan yang sangat sulit.
Apa yang kita lakukan saat ini adalah hasil dari pilihan kita. Kita bisa memilih apa pun yang kita inginkan, tanpa ada yang melarang. Kita bisa memilih untuk sukses, kita juga bisa memilih untuk menjadi biasa-biasa saja, kita bahkan juga bisa memilih untuk menjadi pecundang. Semua tergantung pada apa yang Anda pilih. Bahkan ketika kita tidak membuat pilihan, itu juga sudah merupakan pilihan.


Hidup memang akan selalu berusaha merintangi kita. Hidup tidak 'jahat', melainkan agar kita menjadi orang yang lebih kuat ketika berhasil bangkit dan melewati rintangan. Orang yang memilih untuk tidak bangkit adalah orang yang berpikir bahwa hidup ini jahat dan tidak adil. Dengan berpola pikir seperti itu, mereka merasa menjadi korban ketidakadilan. Mereka lebih memilih untuk berhenti daripada bangkit dan kemudian jatuh lagi.


Mereka yang memilih untuk bangkit tidak peduli berapa kali mereka jatuh. Mereka akan bangkit satu kali lebih banyak. Mereka memilih untuk tidak mau begitu saja dikalahkan dengan telak oleh kehidupan. Tidak heran, mereka adalah para juara yang berdiri tegak sampai garis finish.


Hidup ini penuh pilihan, apakah Anda memilih untuk bangkit atau tidak, itu adalah pilihan Anda. Ingat kata-kata ini, "Hidup akan selalu menjatuhkan atau mengalahkan kita, tetapi kita bisa memilih apakah kita mau bangkit atau tidak."

0
Selasa, 11 Januari 2011

Akhir-akhir ini, muncul rumor bahwa situs jejaring soial terbesar di dunia, Facebook, akan tutup mulai tanggal 15 Maret 2011.


"Facebook sudah benar-benar kebablasan, saya harus mengakhiri semua kegilaan ini. Segala tekanan saat mengelola perusahaan ini telah menghancurkan hidupku," demikian pernyataan Mark Zuckerberg (pendiri dan CEO Facebook), seperti diklaim weeklyworldnews.com.


Rumor ini merebak cepat dan menimbulkan kepanikan di social media dan berbagi blog pribadi. Namun, perlu kita cermati kenyataan bahwa "rumor" bersumber pada situs weeklyworldnews.com. Dan, tidak ada media resmi yang meneruskan mengenai hal ini.


Weekly World News (WWN) sendiri, merupakan sebuah situs parodi. "Berita" yang termuat di sana lebih tepat dikatakan "banyolan" atau semacam sindiran kepada publik. Mulai dari tulisan bahwa Sarah Palin (politikus) itu sebenarnya robot, Megan Fox (artis) sebenarnya seorang pria, Yahoo! video tidak akan menerima upload video baru mulai 14 Maret mendatang, sampai pesawat ruang angkasa alien akan menyerang bumi pada tahun ini! Berita soal penutupan Facebook hanyalah ulah terbaru WWN.

Mark Zuckerberg


Kalau dipikirkan sungguh-sungguh, sangat tidak masuk akal situs yang memiliki sekitar 500 juta pengguna akan ditutup dalam waktu dekat. Juga, rasanya tidak mungkin Mark Zuckerberg (26 tahun) yang baru memperoleh anugerah "Person of the Year 2010" (Orang yang Paling Berpengaruh Tahun 2010) dari majalah TIME ini tiba-tiba menutup perusahaannya karena tertekan.


Dan sebagai pamungkas, Facebook sendiri telah membantah rumor tersebut. Yahoo News mendapat konfirmasi langsung dari Director of Corporate Communications Facebook, yakni Larry Yu, yang menyatakan rumor itu sama sekali tidak benar.


"Jawabannya adalah TIDAK (BENAR), tolong bantu kami mengakhiri rumor menggelikan ini. Kami tidak mendapat memo tentang penutupan situs. Selain itu, banyak yang masih harus kami lakukan, jadi kami akan bekerja seperti biasa," tegas Yu.

Kebenaran sudah terungkap.

Mari kita tetap memanfaatkan jaringan pertemanan ini dengan positif!

0
Base Jam ~ Bukan Pujangga

Get more songs & code at www.stafaband.info
1 komentar anda = 1 Backlink
Kapan lagi dapat backlink segampang ini
Keep Comment

Followers

My Award

Photobucket