contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Sabtu, 31 Juli 2010

:hi:
Hai, sekarang saya akan mulai aktif blogging lagi neh, setelah cukup lama disibukan dengan beberapa hal :devilishgrin:

Taukah kamu bahwa hampir 80% orang selalu merasa pasangan hidupnya adalah orang yang sangat sempurna, ini tentu pada awal pernikahan.

Saya punya sebuah cerita, sebuah kisah nyata. Beberapa tahun yang lalu Cc sepupu saya (kakak perempuan / anak paman saya) menikah dengan seorang lelaki yang berasal dari Singapore, Yah cc saya bisa dibilang cantik, dan juga pintar. Pasangan hidupnya juga seorang pria tampan dan mapan. Nampaknya mereka adalah pasangan sempurna kan?

Usai acara pernikahan, paman saya memanggil menantu barunya itu. Kebenaran saya ada di sebelah paman saya jadi dapat mendengar percakapan mereka. Beginilah percakapan mereka.

P: Paman Saya
M: Menantunya

P:" Kamu nampaknya sangat mencintai putri saya"
M:" Ya iya doong..:inis:"

P:"Dan Kamu mungkin berpikir dia wanita paling hebat didunia"
M:"Dia begitu sempurna dalam segala hal :woooh:"

P:" Itulah yang kamu rasakan ketika baru menikah :devilishgrin:"
M:":anongnangyari:"

P:" Namun setelah beberapa tahun kamu akan melihat kekurangan anak saya :sweaty:"
M:":sigh:"

P:" Saat kamu mulai menyadarinya saya ingin kamu ingat hal ini :sobrakana:"
M:" :galit:"

P:"Jika dia tidak memiliki kekurangan itu maka dia akan menikah dengan pria yg lebih baik darimu :sobrakana:"

M:":puppyeyes:"

Yupz begitu lah percakapan mereka, saya benar-benar terpukau dengan kata-kata itu. Saya cuma bisa kasi :okay: buat paman saya ini. Benar sekali kita mencintai orang harus seluruhnya baik kelebihan maupun kekurangannya. Dengan begitu kita akan menjadi pasangan sempurna untuk saling melengkapi :sorry: Semoga pengalaman saya ini dapat menghibur anda semua :devilishgrin:

Sampai jumpa di post berikutnya

:wave:

Jumat, 30 Juli 2010

Nih edit-edit photoshop jadi gini, Check this out























2

Nah hari ini saya akan menjelaskan beberapa istilah yang sering muncul dalam anime atau manga

Check this out

Anime
Tidak perlu jauh-jauh, kata “anime” yang sering kita ucapkan/dengar contohnya. Kata yang satu ini merupakan adaptasi dari kata animation yang oleh orang Jepang sana ucapannya menjadi “animeshon”, dan popular hingga saat ini menjadi “anime”. Dalam perkembangannya, kata “anime” digunakan untuk menyebutkan animasi Jepang.

Cosplay
Istilah lain yang juga popular dikalangan otaku/penikmat anime/manga adalah Cosplay. Memang pada dasarnya orang Jepang suka sekali dengan permainan kata-kata, hingga istilah yang satu ini di’minim’kan dari yang sebenarnya adalah Custom Play menjadi Cosplay. Cosplay sendiri adalah suatu acara dimana para fans berkreasi dengan kostum yang mereka kenakan. Kostum tersebut bisa mereka ‘curi’ dari karakter anime, manga, game ataupun kreasi mereka sendiri.

Mecha
Nah untuk yang satu ini pun juga bernasib sama, kata “Mecha” mengalami ‘penyempitan’ ucapan dari kata “mechanical”. Biasanya mecha digunakan untuk menyebutkan anime ataupun manga yang berbau mekanik, meskipun semakin kesini istilah ini lebih umum untuk menyebutkan anime/manga ber-genre robot.

OAV/OVA
Kalau yang satu ini beda lagi, OAV (Original Animated Video) atau yang lebih umum dikenal dengan OVA adalah kependekan dari Original Video Animation. OVA adalah format dari anime yang tidak ditayangkan di TV, yaitu dalam format video yang dijual bebas dipasaran. Untuk episodenya sendiri, OVA biasanya terdiri tidak lebih dari 8 episode, malah ada yang hanya 1 episode.
FanArt
Tidak lantas setelah kita disuguhkan dengan anime/manga yang memanjakan mata, maka kita menjadi pasif dalam berkreasi, karena hal seperti itu sangat bertolak belakang dengan gaya orang Jepang. Yups, FanArt adalah wadah yang tepat buat kalian berkreasi. FanArt adalah karya para fans berupa gambar karakter yang mereka inspirasi dari anime/manga favorite mereka, bisa karakter asli dari anime/manga tersebut ataupun ‘pure’ kreasi fans sendiri.

FanService
Bila kalian melihat adegan anime ataupun manga yang tidak berhubungan langsung dengan keseluruhan cerita, maka yang seperti ini bisa disebut sebagai FanService. Biasanya FanService adalah adegan yang sengaja dibuat untuk menyenangkan, atau me’refresh’kan pikiran penggemar. Dan umumnya FanService ini berbau erotisme.

FanFic
Cerita karangan dari fans yang menggunakan tokoh karakter ataupun memodifikasi ceriata dari sebuah anime/manga disebut FanFic, yang merupakan singkatan dari Fan Fiction.

Lemon
Hey, jangan samain istilah yang satu ini dengan nama buah. Dalam per’anime/manga’an, istilah Lemon digunakan pada FanFic yang materinya cenderung kearah ‘dewasa’, seperti erotisme gitu…

SD
Hahaha,, Sekolah Dasar?? Bukan!! SD atau yang juga dikenal dengan Super Deformed adalah istilah yang digunakan dalam penggambaran karakter anime/manga dengan size kerdil. Tetapi proporsi tubuh tetap pas.

Chibi
Berbeda dengan SD, untuk istilah Chibi lebih mendekati kesan imut/cute. Perbedaannya hampir tipis dengan SD, pada Chibi proporsi ukuran kepala lebih besar ketimbang badannya. Biasanya Chibi lebih sering digunakan untuk adegan ‘joke’.

Manga
Siapa yang tidak mengenal manga? Eits, tapi perlu dicek, dalam pengucapannya kalian masih mengeja tulisannya “manga” atau gimana nih? Karena sebenarnya pengucapan manga yang benar adalah “mangga”. Manga adalah sebutan untuk komik produksi Jepang.

Mangaka
Yups betul, ini sebutan untuk pengarang manga.

Doujinshi
Kembali para fans bisa berkreasi dengan manga/anime favorite-nya. Bagi fans yang gemar membuat manga amatir yang menggunakan karakter dari manga/anime yang sudah populer, gelar Doujinshi bisa mereka sandang. Jangan salah loh, mangaka profesional diluaran sana awalnya juga pernah menjadi Doujinshi. Siapa tau kan?

Tankoubon
Pada awalnya manga-manga di toko buku yang kita lihat itu bukanlah perjilid. Para mangaka biasanya menerbitkannya terlebih dahulu di majalah komik di Jepang. Dengan kepopuleran suatu manga, pihak penerbit berinisiatif mengorbitkannya kembali dalam bentuk tankoubon. Nah, tankoubon sendiri biasanya oleh orang Indonesia disebut jilid atau volume.

Mahou
Istilah yang satu ini tidak lepas bagi kalian yang menyukai anime/manga ber-genre fantasy. Mahou sendiri dalam bahasa Inggris disebut magic. Yups, Mahou bisa juga diartikan sakti, ajaib ataupun sihir. Contoh:
mahou shojo : gadis ajaib (magical girl)
mahou kishi : pendekar ajaib (magic knight)

Otaku
Istilah Otaku sering menjadi perdebatan. Ada beberapa kalangan yang enggan menyandang sebutan otaku, dan lebih enjoy disebut penikmat anime; adapula yang sangat senang mendapat gelar Otaku. Di Amerika contohnya, bagi penggemar anime di Amerika yang oleh teman atau kerabatnya mendapat sebutan otaku, serasa mendapat kebanggan tersendiri. Padahal istilah otaku ini memiki berbagai pengertian. Tapi di dunia per’anime’an, otaku lebih cenderung digunakan untuk menyebut seseorang yang sangat menggemari sesuatu, atau lebih cenderung terlalu fanatik. Dalam bahasa Inggris, otaku bisa disebut Nerd Culture, ada juga yang menyebut Geeks (jadi teringat kembali lagu Jason Mraz yang “Geeks in the Pink”).

Seiyuu
Peran seiyuu dalam per’anime’an tidak kalah penting. Karena dari seiyuu inilah, suatu adegan jadi terasa hidup. Seiyuu dalam bahasa lain biasa disebut dubbing, atau dalam bahasa kita disebut pengisi suara.

Shonnen (tokoh) laki-laki

Shoujo (tokoh) perempuan

ERO
Tidak perlu berpanjang lebar, ERO adalah hal yang berbau Erotisme. Singkat dan padat, pasti dah pada jelas.

Ecchi
Ecchi memiliki konten yang bisa diartikan porno, tetapi mempunyai batas tertentu, karena untuk istilah yang satu ini adegan pornografi-nya terbilang “ringan”.bisa diartikan “porno” sampai batas tertentu. Biasanya digunakan untuk menggambarkan adegan pornografi “ringan”. Bisa juga diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai pervert atau ada juga yang bilang semi.

Hentai
Kalau ecchi masih terlalu ringan, maka untuk Hentai bisa dibilang konten yang bermateri sex . Dalam arti terjemahannya, Hentai mempunyai arti “aneh”, karena pada umumnya anime/manga yang berkonten hentai cenderung menyimpang, atau bisa dibilang “aneh”.

Yaoi
Istilah Yaoi digunakan untuk anime/manga yang memiliki isi cerita berbau homoseksual/gay. Istilah lain untuk yaoi adalah Boy’s Love atau biasa disingkat BL. Sebenarnya Yaoi adalah kependekan dari “yama-nashi ochi-nashi imi-nashi”.

Yuri
Bila ada versi gay, pasti ada versi lesbi-nya kan? Nah untuk versi ini dalam anime/manga biasa disebut Yuri.

Beberapa istilah diatas adalah istilah yang umum kita dengar atau biasa dilontarkan oleh para pecinta produk Jepang. Semoga referensi ini bisa sedikit membantu pembaca dalam mengartikan istilah-istilah yang ada di dunia per’anime/manga’an.

0
Kamis, 29 Juli 2010

Saya teringat awal tahun 1990-an ketika produk pemutih wajah pertama kali diperkenalkan. Saya baru mulai kuliah saat itu. Saya tak ingat persis yang mana, tapi saya pernah mencoba memakai salah satu produk tersebut, tidak lama-lama karena kurang cocok. Dan dari masa itu hingga sekarang, tak terhitung lagi banyaknya aneka produk pemutih kulit yang ditawarkan berbagai produsen. Cara mereka beriklan pun semakin luar biasa cerdik. Putihnya kulit dihubungkan dengan peluangnya menemukan cinta, dengan putihnya hati nurani, dengan kebahagiaan, hingga perebutan jodoh dalam tujuh hari. Gosong akibat kebanyakan beraktivitas di bawah terik matahari tidak lagi menjadi alasan yang spesial.
Mereka yang kurang putih digambarkan murung, tak mendapat perhatian cukup, selalu dilewatkan oleh sang pujaan, alias tak bahagia. Sementara mereka yang sudah putih atau akhirnya berhasil putih menjadi lebih semringah, diperhatikan orang-orang, dan mendapatkan cinta. Singkat kata, lebih bahagia.
Melihat iklan-iklan itu, saya jadi bertanya-tanya, mengorek-ngorek ingatan saya: pernahkah saya bertemu kasus di mana seseorang ditinggalkan karena kurang putih? Atau pernahkah saya sendiri, ketika harus menentukan pasangan, mendasarkan penilaian saya atas kadar melanin kulit mereka? Jujur, saya belum pernah. Pada akhirnya, yang membuat saya betah bersama dengan seseorang adalah kecocokan, ketersambungan sinapsis, hati, dan jiwa. Sesuatu yang tak bisa diverbalkan atau bahkan divisualisasikan.
Dibutuhkan waktu sepuluhan tahun, dan beberapa kali menjadi duta produk perawatan kulit, hingga akhirnya saya memahami bahwa kata 'memutihkan' cenderung menyesatkan (beberapa perusahaan lantas memilih kata 'mencerahkan' karena dianggap lebih realistis). Dibutuhkan pengalaman hidup untuk akhirnya mampu menyimpulkan bahwa tampilan fisik—termasuk di dalamnya: warna kulit—bukanlah penentu dalam menghadirkan cinta dan kebahagiaan.
Dibutuhkan pula obrol-obrol dengan para insan periklanan dan perfilman untuk tahu bahwa bintang iklan pemutih kulit memang sudah putih dari sananya. Kalaupun kurang putih, masih ada lampu, bedak, dan sulap digital yang mampu menghadirkan citra apa saja yang dimau sang pengiklan. Dibutuhkan juga buku genetika dan memetika untuk akhirnya memahami mengapa para perempuan tak hentinya berlomba-lomba mengikuti standar cantik masyarakat, dan para pria tak usainya bepacu menjadi yang paling kaya dan sukses, di luar dari batas logika mereka.

***

Beberapa hari yang lalu, saya terlibat diskusi dengan beberapa teman pria saya. Mereka mempertanyakan, kenapa kok pasangan-pasangan mereka, tak henti-hentinya menyoalkan berat badan, gaya busana, kecantikan kulit, dan sebagainya. Saya berceletuk, karena kompetisi genetika. Mereka yang lebih cantik akan punya peluang lebih besar untuk mendapatkan pasangan. Argumen saya dibalas lagi: tapi kan mereka sudah memperoleh pasangan—yakni, teman-teman saya tadi. Lalu, kok masih terus-terusan repot? Mereka repot berdandan untuk siapa, dan untuk apa? Padahal teman-teman saya tidak merasa memberikan aneka tuntutan atas penampilan mereka. Kalau sudah cinta, ya, cinta saja.
Jika kaum perempuan mendengar pernyataan itu, pastilah mereka bilang bahwa teman-teman saya itu spesies langka, atau mungkin cuma munafik. Tidak ada pria di muka Bumi ini yang tidak menginginkan pasangannya cantik dan menarik. Namun saya tidak terburu-buru melempar komentar senada. Apa yang dibilang teman-teman saya cukup logis, memang. Kalau pasangannya sudah dapat, jadi buat apa lagi repot?
Lalu saya berceletuk lagi, bahwa selama perempuan itu masih subur, dan selama pasangannya pun masih sanggup bereproduksi, kompetisi genetika tidak akan pernah selesai. Baik perempuan, maupun laki-laki, akan selalu berada di bawah bayang-bayang kendali primordial mereka: prokreasi. Agenda genetika hanya satu: kelangsungan hidup dan replikasi diri. Bagi kaum hawa, kebutuhan itu lantas diterjemahkan menjadi kompetisi keamanan dan kepastian bagi dirinya serta keturunannya. Bagi kaum adam, penerjemahannya adalah kompetisi menjadi yang terkuat agar berpeluang besar untuk meneruskan keturunan.
Dalam perkembangan peradaban, tentu konsep ini pun semakin canggih dan berlapis-lapis, walau jika dikupas isinya sama-sama saja. 'Kuat' pada zaman batu berarti cerdik dan tangguh hingga mampu menghadapi ancaman predator. 'Cantik' pada zaman itu artinya subur hingga mampu beranak banyak. Sekarang, 'kuat' berarti aset finansial, 'cantik' berarti dada-pinggul besar, berdandan seksi, cerdas, dan seterusnya. Silakan dikupas, dan kita akan menemukan inti yang sama: keamanan dan jaminan prokreasi.

***

Seumpama jerapah yang berevolusi hingga lehernya panjang, otak manusia pun berkembang sedemikian rupa hingga kita bisa berkomunikasi dengan akurat sampai akhirnya menjadi spesies penguasa. Dilihat dari proporsi tubuh kita, para hewan akan melihat bayi manusia sebagai makhluk aneh dengan otak yang terlampau besar. Dan itulah hadiah evolusi untuk manusia. Sebagai makhluk tak bercakar, tak bertaring, dan kulit yang terlampau halus, manusia berhasil menjadi spesies dominan karena kecanggihan otaknya dan keterampilan jemarinya.
Manusia bukan pula semata-mata budak genetika. Evolusi spesies kita menghadirkan satu elemen lain, yang dikenal dengan istilah: akal budi. Lewat akal budi pulalah lantas tercipta 'aku' atau 'ego'. Binatang tak memiliki ini. 'Aku' otomatis menciptakan 'kamu', 'kita', 'mereka', 'dia'. 'Aku' menciptakan keterpisahan. Dan 'aku' jugalah yang mendambakan penyatuan. Inilah dualitas mendasar, harga yang harus dibayar untuk menjalankan kehidupan sebagai spesies bernama manusia. 'Aku' adalah sarana vital agar kita semua mampu melangsungkan hidup, tapi 'aku' juga bisa menjadi sumber segala bencana—jika kita hanyut dalam ilusi yang dihadirkannya. Hadiah evolusi ini menjadi pedang bermata ganda.
Kini, kita melihat dan menuai hasilnya. Di satu sisi, dibungkus dengan konsep cantik seperti 'asmara' atau 'gaya hidup', manusia bisa mengeruk habis isi bumi dan kecanduan sensasi indrawi. Di sisi lain, dibungkus dengan konsep adiluhung seperti 'cinta' dan 'ilahi', manusia pun bisa menjadi malaikat pelindung bagi makhluk lain, berpuasa, bahkan hidup selibat. Hewan, yang sepenuhnya dikuasai agenda genetika, tidak akan mengenal konsep berpuasa demi kesucian. Instingnya akan selalu mengatakan 'makan!' jika lapar, 'kawin!' jika musimnya kawin.
Saat mulai riset untuk novel yang saya tulis, Supernova – Partikel, saya menemukan banyak fakta menarik. Kesenjangan DNA antara simpanse dengan gorila ternyata lebih jauh tiga kali lipat dibandingkan dengan kesenjangan DNA antara simpanse dengan manusia. Yang artinya, manusia lebih mirip simpanse, ketimbang simpanse dengan gorila—yang padahal di mata kita sama-sama monyet. Konon, Carolus Linnaeus memisahkan manusia dari bangsa hewan hanya karena takut dimarahi pihak gereja. Pada kenyataannya, kita bertetangga lebih dekat dengan binatang, ketimbang antarbinatang itu sendiri. Tidakkah ini lucu?
Saya tergeli-geli ketika tahu fakta itu. Betapa dahsyatnya aparatus bernama 'aku' sehingga kita dimampukan untuk mengabaikan fakta dan lantas menyebut diri makhluk mulia. Pernahkah kita renungi, bahwa terlepas dari kemampuan manusia untuk menjadi sungguhan mulia, tapi atas nama kemuliaan, kita sering terlena dalam ilusi kolektif kita sebagai representatif agung yang ditunjuk Tuhan untuk menjadi penguasa langit dan bumi hingga tak sadar bahwa kita pun sedang membunuhnya perlahan?
Inilah yang menjadikan manusia makhluk paradoks yang luar biasa. Kita adalah arena pertempuran antara gen dan mem yang pada dasarnya hanya ingin mereplikasi diri, tapi isi agendanya tak selalu sejalan. Kita adalah konflik yang berjalan di atas dua kaki, dari mulai kita bangun pagi hingga kembali tidur.
Kembali pada obrolan saya dengan teman-teman saya. Mungkin sama seperti Anda, pada titik ini mereka pun garuk-garuk kepala, mengapa pembahasan soal iklan pemutih bisa berkembang liar menjadi urusan taksonomi, genetika, dan memetika? Saya pun berkata, bahwa gelinya saya ketika tahu segitiga DNA manusia-simpanse-gorila sama dengan gelinya saya waktu menonton iklan pemutih wajah itu. Apa yang mereka reklamekan sesungguhnya bukanlah perlombaan menuju bahagia, melainkan perlombaan genetika yang tak ada hubungannya dengan kebahagiaan, putihnya hati, atau cinta sejati. Sebaliknya, kita berpotensi besar untuk berpacu menuju ketidakbahagiaan, karena agenda genetika tak mungkin dipuaskan.
Muncullah pertanyaan kami bersama: apa gunanya tahu tentang perbudakan gen dan mem ini kalau memang tidak bisa dilawan? Saya pun kembali merenung. Mungkinkah itu dilawan? Tidakkah hal tersebut menjadi konflik baru? Mungkinkah, hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah menyadarinya? Dan mungkin saja, dari penyadaran itu, kita lebih awas dan hati-hati dalam bertindak, dalam memilih, dalam memilah? Hingga kita bisa lebih bijak dan menahan diri untuk mengonsumsi sesuatu? Hingga pedang bermata ganda ini dapat dipakai dengan konstruktif, bukannya destruktif?
Mengetahui sesuatu tak selalu berujung pada perlawanan. Karena perlawanan tanpa kebijaksanaan akan berujung pada perang reaksioner yang sia-sia. Tak selamanya tombol primordial itu 'buruk', bagaimanapun tombol-tombol itu ada untuk pertahanan diri dan merupakan paket dari eksistensi kita. Namun tak selamanya pula tombol-tombol itu harus terus dipenuhi dan diberi reaksi. Dengan laju peradaban dan kapasitas manusia yang kini begitu luar biasa, seringkali kita memang harus lebih banyak menahan diri—bukan atas nama penyangkalan, tapi justru untuk kelangsungan kehidupan bersama, koeksistensi dengan semua makhluk, termasuk spesies kita sendiri.
Dengan demikian, kita lebih bisa memusatkan fokus dan energi kita untuk hal-hal yang esensial. Jika yang dicari putihnya hati, seberapa relevankah lagi zat seperti hydroquinone atau vitamin B3? Jika yang dicari adalah ketenangan batin, seberapa relevankah lagi papan sit-up, ikat pinggang penghancur lemak, pil pelangsing, sumpalan silikon, hidung lebih bangir, dan seterusnya? Dan seperti buta, kita justru melewatkan hal-hal yang membuat diri kita lebih tenteram dan mawas.
Sore itu, di dalam toilet saya bercermin, lalu bertanya pada diri sendiri: akankah saya bertambah bahagia jika kulit saya lebih putih, mulus tanpa cacat cela? Mungkin iya, mungkin tidak. Namun sanggupkah saya mentransendensi apa yang saya lihat di cermin, dan menyadari bahwa bahkan yang namanya kebahagiaan pun tak lekang, bahwa terbebasnya kita dari konflik—meski hanya semenit-dua menit—adalah kedamaian sejati, yang hanya bisa dilakukan bukan dengan menahan melanin atau menghapus keriput, tapi menyadari dan menerima keadaan kita apa adanya sekarang ini, fisik dan juga mental?
Saya rasa, itulah pertanyaan yang sesungguhnya. Dan saya pun tahu, pertanyaan semacam itu tak akan laku jika diiklankan. Namun saya juga yakin, pertanyaan itulah yang menggantungi setiap dari kita, spesies manusia, dan menggetok kepala kita satu hari, pada satu momen yang sempurna.

0
Rabu, 28 Juli 2010

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnWcb2ZmSISgYJn8vStSrbdTSqEcQtKv3tEliNPPbTpQp1HesAV2pqx3zoNb-1HWIcPCHG54QyO4BeK_Y-u5JunHjHC_fTe8zmbwtADCBlPeDp9KFjDvnskcxp1comJOlyrUoj4T1Kpnk/s400/BagianTubuhKitaBMSD.jpg


1. Jika tenggorokanmu gatal, garuk telingamu!
"Jika saraf dekat telinga distimulasi, bisa menciptakan reflek di tenggorokan yang mampu menghasilkan kejang otot " kata Scott Schaffer, M.D., presiden dari pusat spesialis THT di Gibbsboro, New Jersey. "Kejang ini bisa menghilangkan rasa gatal."

2. Rasakan pendengaran supersonik!
Jika anda terjebak di tengah ramainya orang ngobrol di pesta, condongkan tubuh dengan telinga kanan ke depan. Telinga kanan lebih baik daripda telinga kiri dalam hal mengikuti ritme obrolan yang cepat, menurut peneliti dari UCLA David Geffen School of Medicine. Sebaliknya, jika and aingin mengidentifikasi lagu yang dimainin dengan lembut di elevator, gunakan bagian kiri telinga, ini lebih baik dalam memilah nada musik.

3. Atasi keinginanmu yang paling mendesak!
Pengen pipis? Nggak ada kamar mandi? Lo cowok? Ngayal aja...
Mikir tentang seks bisa menyibukkan otak, hasilnya lo nggak bakal ngerasa nggak nyaman, kata Larry Lipshultz, M.D., kepala pengobatan reproduksi pria di Baylor College of Medicine.

4. Hilangkan rasa sakit!
Peneliti Jerman telah menemukan bahwa batuk saat disuntik bisa mengurangi rasa sakit dari jarum suntik. Menurut Taras Usichenko, pengarang 'mempelajari fenomena', trik ini menyebabkan kejutan, kenaikan sementara tekanan di dada dan kanal spinal, menahan struktur pengatur rasa sakit di pusat tulang belakang.

5. Longgarkan hidungmu yang mampet!
Cara termudah, tercepat, termurah untuk melegakan tekanan sinus adalah tekan lidahmu ke bagian atap mulut, lalu tekan dengan satu jari tempat diantara alis. Ini bisa menyebabkan tulang vomer (tulang tipis yang misahin lubang hidung), yang menghubungkan saluran hidung ke mulut bergerak maju mundur, kata Lisa DeStefano, D.O., asisten profesor di Michigan State University ilmu pengobatan osteopathic. Gerakannya melonggarkan hidung mampet; setelah 20 detik, anda akan merasa sinus berngasur-angsur hilang.

6. Fight fire without water!
Penelitian menunjukkanpasien yang tidur miring ke kiri lebih kecil resiko terserang acid reflux. Kerongkongan dan dan perut berhubungan dengan posisi. Waktu anda tidur miring ke kanan, perut lebih tinggi dari kerongkongan, membuat makanan dan asam perut mengalir ke tenggorokan. Jika miring ke kiri, perut lebih rendah dari kerongkongan.

7. Menyembuhkan sakit gigi tanpa buka mulut!
Gosokkan es di bagian belakang telapak tangan, bagian berbentuk huruf V antara jempol dan telunjuk. Peneliti Kanada menemukan tehnik ini mengurangi rasa sakit gigi sebanyak 50 persen dibanding tanpa menggunakan es. Alur saraf di daerah V tersebut menstimulasi daerah otak dan mencegah sinyal rasa sakit ke wajah dan tangan.

8. Make burns disappear!
Saat anda menyentuh kompor panas secara tidak sengaja, bersihkan kulit dan berikan pijatan ringan dengan ujung jari lain yang tidak terluka. Es akan mempercepat hilangnya rasa sakit, kata Dr. DeStefano, namun karena hukum alam akan mengembalikan kulit yang terbakan ke suhu normal, kulit akan sedikit melepuh.

9. Stop the world from spinning!
Terlalu banyak minum membuat pening? Letakkan tangan pada tempat yang stabil. Bagian telinga yang mengatur keseimbangan, Cupula, mengalirkan cairan dengan densitas yang sama seperti darah. "Saat alkohol mengencerkan darah di cupula, cupula menjadi kurang padat dan naik" kata Dr. Schaffer. Ini membuat otak bingung. This confuses your brain. Sentuhan dari obyek yang stabil memberikan opini kedua, dan anda bisa merasa lebih seimbang. Karena saraf di tangan sangat sensitif.

10. Unstitch your side!
Jika anda seperti kebanyakan orang, saat lari, anda menghembuskan nafas saat kaki kanan menyentuh tanah. Ini menyebabkan tekanan ke bawah di baian liver (yang mana terletak di bagian kanan), dan akan menarik diafragma dan menyebabkan side stitch (suduken basa jawanya, kram perut mungkin indonya), menurut Doctors Book of Home Remedies for Men. Pemecahannya: Hembuskan nafas saat kaki kanan yang menghentak tanah.

11. Stanch blood with a single finger!
Jepit hidungmu dan bersandar ke belakang adalah cara terbaik menghentikan mimisan jika kamu nggak keberatan choking on your own O positive. Cara yang lebih enak: Letakkan kapas di bagian upper gums (fleshy tissue which covers the bones of the jaw and the lower portions of the teeth) dibelakang dibagian bawah hidung dan tekan sekuat-kuatnya. "Kebanyakan pendarahan datang dari septum, dinding tulang rawan yang memisahkan hidung" kata Peter Desmarais, M.D., THT specialis di Entabeni Hospital, di Durban, South Africa. "Penekanan disini bisa membantu menghentikan.."


12. Make your heart stand still!
Mencoba mengatasi firstdate jitters? Tiup jempolmu. Syaraf vagus, bertugas mengendalikan detak jantung, bisa dikontrol melalui nafas, kata Ben Abo, emergency medical services specialist di University of Pittsburgh. Ini bisa membuat detak jantung kembali normal.

13. Cairkan otak!
Terlalu banyak es krim akan membekukan otak, wih...maksudnya ada sensasi pening geto. Tekan lidah ke langit-langit mulut, tutup bagian langit-langit sebanyak yang kamu bisa "Karena syaraf di langit-langit mulut menjadi sangat dingin, tubuh mengira otak anda juga beku" kata Abo. "Hasilnya, overheats, menimbulkan icecream headache." Semakin banyak tekanan yang anda lakukan,makin cepet loh sakit kepalanya berkurang.

14. Prevent nearsightedness!
Jarak pandang yang payah jarang disebabkan faktor genetis, kata Anne Barber, O.D., optometrist dari Tacoma, Washington. "Ini biasanya disebabkan tekanan nearpoint." Dengan kata lain, melototin layar kompi terlalu lama. Coba trik ini, tutup mata, tegangkan badan, ambil nafas yang dalam, setelah beberapa detik, hembuskan nafas dan regangkan otot pada saat yang bersamaan. Mengencangkan dan menegangkan otot semacam bisep bisa membuat otot lain yang tidak berhubungan seperti otot mata juga ikut relaks.

15. Wake the dead!
Jika tangan anda mati rasa saat menyetir atau duduk dengan posisi salah, goyangkan kepala (dugem geleng geleng). Bisa menghilangkan kurang dari semenit, kata Dr. DeStefano. Mati rasa disebabkan tekanan kumpulan syaraf di leher, melonggarkan otot leher menghilangkan tekanan.

16. Impress your friends!
Kalau anda ada di pesta coba trik ini, Suruh teman anda berdiri tegak, rentangkan tangan dan posisi telapak tangan menghadap bawah, tetap pada posisi ini. Lalu letakkan dua jarimu di pergelangan tangannya dan dorong ke bawah, temenmu pasti ngelawan. Sekarang buat dia meletakkan satu kaki di tempat yang lebih tinggi beberapa inch (tumpukan buku atau majalah mungkin) dan ulangi yang tadi, hehehe....Dengan membuat posisi pinggang tidak rata, otak menganggap tulang belakang menjadi vulnerable, sehingga menghentikan kemampuan tubuh untuk menghindar, Rachel Cosgrove, C.S.C.S., pemilik Results Fitness, di Santa Clarita, California.

17. Breathe underwater!
Jika anda kesusahan mencapai seperempat dari dasar kolam renang, ambil nafas pendek sebelum menyelam sangat penting, hyperventilate (bernafas cepat dan dalam). Saat di dalam air, bukan kekurangan oksigen yang membuat anda ingin bernafas, tapi peningkatan karbon dioksia, yang membuat darah anda asam, dan mengirim sinyal ke otak ada yang tidak beres," Saat melakukan hyperventilate, aliran oksigen melambatkan aktifitas darah," kata Jonathan Armbruster, Ph.D., asosiasi profesor biologi di Auburn University. "Ini membuat otak anda berpikir memiliki oksigen berlebih." Paling tidak menambah lebih 10 detik.

18. Baca Pikiran!
Punyamu sendiri tentunya! "Jika anda akan berpidato besok, ulangi sebelum tidur," kata Candi Heimgartner, instruktur ilmu biologi di University of Idaho. Karena kebanyakan konsolidasi memori terjadi selama tidur, apapun yang and abaca sebelum tidur kebanyakan di encode.

0
Selasa, 27 Juli 2010


Iseng-iseng edit gambar ini :P hehe

2
Base Jam ~ Bukan Pujangga

Get more songs & code at www.stafaband.info
1 komentar anda = 1 Backlink
Kapan lagi dapat backlink segampang ini
Keep Comment

Followers

My Award

Photobucket