Yang saya dapat simpulkan dari fenomena tersebut adalah bahwa sesungguhnya orang tuli yang menjadi bisu, menjadi bisu bukan karena ketidakmampuan bicaranya secara alamiah, tapi dia menjadi bisu karena dia tidak dapat mencontoh dan tidak tahu bagaimana caranya menggunakan lidah yang dia miliki untuk berbicara. Ya, ketidak mampuan mendengar dapat membuat seseorang tidak mengetahui kemampuan yang ada pada dirinya sendiri. Namun saya juga melihat bahwa sebagian orang tersebut berusaha dan dapat berbicara walaupun tidak dengan sempurna.
Nah, pembelajaran yang ingin saya bagikan ke saudara-saudara sekalian adalah bukan pada saudara-saudara kita yang terlahir kurang sempurna tersebut, namun bagian yang penting adalah di mana banyak manusia yang "mentulikan" dirinya sendiri. Mentulikan disini dalam arti tidak mendengar tentang pendapat orang lain, menganggap diri sendiri paling benar, dan menutup diri dari segala kritik dan saran dari orang-orang sekitar kita. Terkadang arogansi membuat kita menjadikan diri kita terlalu sempurna untuk mendengar pendapat orang lain. Pada akhirnya sikap seperti itu membuat kita tidak sulit meningkatkan kualitas pribadi kita, dan dapat membuat kita bahkan tidak mengetahui kemampuan yang ada pada diri kita sendiri.
Jadi para pembaca yang budiman, alangkah baiknya kita membuka diri kita terhadap pendapat, kritik, saran, dan segala masukan yang ditujukan orang lain terhadap diri kita. Yang baik kita terima dan kita lakukan, yang buruk kita jadikan pelajaran dan kita jauhi. Percayalah bahwa keterbukaan yang berasal dari kerendahan hati adalah awal dari proses perbaikan kualitas hidup.
Posted in : My Story